Ahok Kini Balik Menyerang Jokowi dengan Tuduhan Presiden Tak Bisa Kerja, Opung Luhut Membela
Dunia politik seperti roda berputar. Terkadang musuh lama bisa menjadi sahabat dekat atau sebaliknya sahabat yang dulu dekat bisa berubah menjadi musuh. Lihat saja bagaimana sikap Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang dulu memuji habis Jokowi, kini justru mencerca dan menghina presiden itu. Di mata Ahok, Jokowi sosok pemimpin yang tak bisa kerja.
Pernyataan Ahok ini sangat mengejutkan karena sebelumnya ia adalah pemuja Jokowi. Bahkan Ahok pernah mengatakan Jokowi sebagai manusia setengah dewa.
“Hatinya betul-betul untuk rakyat. Dia negarawan dan pekerja sejati,” ujar Ahok kala itu. Namun tidak disangka, sekarang Ahok justru mengeluakan kata-kata menghina dan meremehkan kepada Jokowi.
Menurutnya, Jokowi adalah sosok pemimpin yang tak bisa kerja. Tidak ada program yang menonjol dari Jokowi, selain membangun ologarkhi dan memperkuat dinasti politik. Jokowi tidak layal menjadi presiden karena sifatnya yang busuk.
Perubahan sikap Ahok itu tentu saja membuah gaduk dinamika politik nasional karena pernyataanya itu mendapat publikasi dari berbagai media. Tidak heran jika para pendukung Jokowi sangat kepanasan dan menuding Ahok sebagai penghianat.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang dikenal sebagai pendukung utama Jokowi membalas pernyataan Ahok yang menyebutkan bahwa Jokowi tidak bisa bekerja. Ia langsung menjabarkan satu proyek yang dikerjakan pemerintah pusat. Luhut mencontohkan event perhelatan F1 Powerboat (F1H20).
Kata Luhut, Sumut, khususnya Danau Toba berkembang sangat pesat. Luhut menegaskan, banyak kegiatan berskala internasional yang dihelat di Sumut.
“Orang Batak gak pernah membayangkan bahwa akan terjadi event ini di tanah Batak. Itu terjadi karena di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kalau ada orang bilang Jokowi gak bisa kerja, nih lihat ini dengan kepalanya nih,” ucap Luhut dalam konferensi pers perhelatan F1 Powerboat (F1H20) di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).
Menurut Luhut, Sumut merupakan tanah warisan leluhur Batak yang perlu dijaga kelestariannya. Dia mengaku bangga sebagai orang Batak, yang setidaknya banyak dan mampu mencetak prestasi.
“Kita lima tahun bisa kembangkan Toba jadi begini bagus. Orang Batak bangga,” ucap Luhut.
Sebelumnya, mantan gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dalam perayaan Imlek ketika berdialog dengan perempuan berusia 82 tahun, menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa kerja. Ahok juga menyentil, capres Prabowo Subianto tidak sehat.
Dalam video yang viral, ibu tersebut mengaku, mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Namun, Ahok yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak setuju dengan pilihan ibu tersebut. Dia mengatakan, sebaiknya masyarakat memilih presiden yang sehat dan tidak emosional.
Ahok sendiri yang telah melepaskan jabatan Komisaris Utama Pertamina dan bergabung dengan kubu Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 mulai menyudutkan Jokowi dan Gibran. Padahal, masyarakat mengenal Ahok sangat dekat dengan Jokowi.
Ahok sempat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Jokowi. Ketika itu banyak yang mendukung duet dua tokoh hebat ini. Namun kini Ahok tampak berbeda dari sebelumnya. Ahok yang berada bersebrangan dengan Jokowi mulai melakukan serangan.
Selain itu, Ahok juga menyoroti penyaluran Bansos yang dilakukan Presiden Jokowi. Ahok menyebut pemberian bansos oleh pemerintah bukanlah wujud keadilan sosial.
“Bantuan sosial itu hanya di zaman kerajaan ketika rakyat meminta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang harus dikasihani,” kata Ahok.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menyerahkan masyarakat menilai pernyataan Ahok tersebut. Menurutnya, masyarakat lebih tahu apakah Presiden Jokowi bisa kerja atau tidak.
Habiburokhman menuturkan bahwa apa yang disampaikan Ahok tidak tepat. Ia pun mengungkit kepuasan masyarakat kepada kinerja Presiden Jokowi mencapi 80 persen.
Terlepas dari perdebatan itu, sekarang ini gerakan mengutuk kepemimpinan Jokowi mulai muncul dari para mantan orang dekatnya. Hanya kelompok tertentu saja yang terus membela Jokowi. Mereka adalah para pejabat yang biasanya memegang sejumlah Perusahaan penting yang selama ini mendapat perlindungan dari negara.
Luhut termasuk salah satui pejabat negara yang memegang banyak Perusahaan tambang di negeri ini. Luhut juga memegang sejumlah jabatan penting lainnnya sehingga ia sempat dijuluki the real president. Tak heran jika Luhut siap pasang badan menyerang siapapun yang menyudutkan Jokowi. (*)