Bersaing Ketat Dapatkan Rekomendasi Partai, Edy Rahmayadi Perkuat Dukungan Melalui Perindo
Upaya Edy Rahmayadi untuk mendapatkan rekomendasi dari PDIP maju pada Pilgubsu mendatang tidak mudah. Pasalnya, ada kader PDIP lainnya, yakni Nikson Nababan yang juga berambisi meraih dukungan yang sama dari partai itu. Peluang Nikson cukup besar karena ia merupakan ketua DPC PDIP Tapanuli Utara yang baru saja melepaskan jabatan sebagai Bupati Tapanuli Utara selama dua periode.
Meski demikian Edy Rahmayadi tetap percaya diri untuk terus berusaha mendapatkan dukungan dari partai banteng itu. Tidak hanya PDIP, ia juga mendekati partai lainnya, seperti PKS, Nasdem, PKB dan Demokrat.
Tidak cukup hanya lima partai, hari ini Rabu (8/5/2024) Edy mendatangi lagi kantor partai lainnya untuk meminta dukungan. Partai itu adalah Partai Indonesia Raya (Perindo) di Jalan Cuk Nyak Dien, Medan. Meski tidak tergolong partai besar, tapi Perindo memiliki pendukung cukup banyak.
Pada Pemilu 2024 ini Perindro mendapatkan 1 kursi di DPRD Sumut. Sedangkan di tingkat kabupaten/kota di seluruh Sumut, Perindo mendapatkan 4 kursi.
Perindo merupakan partai yang didirikan konglomerat Hari Tanoesoedibjo si pemilik jaringan TV MNC group. Tentu saja dukungan dari partai itu akan mampu memperkuat publikasi untuk Edy Rahmayadi.
“Total sudah 6 partai yang saya datangi untuk mendapatkan dukungan maju pada Pilgubsu nanti,” kata Edy. Ia berharap keenam partai itu berkenan memberi rekomendasi kepadanya untuk bersaing.
Dari enam partai itu, Edy mengaku setidaknya tiga partai sudah memberikan sinyal positif. Ketiganya adalah PDIP, PKS dan PKB. Sedangkan tiga kali, yakni Demokrat, Nasdem dan Perindo terus akan didekatinya.
Edy menyadari bahwa ia bukan satu-satunya kandidat yang mengharapkan dukungan dari partai-partai tersebut. Ada kandidat lain, seperti Nikson Nababan yang juga merupakan kader PDIP dan Barry Simorangkir, pengusaha sukses asal Jakarta.
Sedangkan kemunculan nama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok diperkirakan cuma sekedar wacana saja. Ahok sepertinya tidak tertarik bersaing di Sumut karena ia tahu peluang menang sangat kecil. Kabarnya Ahok lebih tertarik bersaing di DKI Jakarta.
Adapun dari koalisi Partai Golkar, Gerindra dan PAN kemungkinan akan menyodorkan nama Bobby Nasution. Musa Rajekshah yang sudah lama mempersiapkan diri maju pada Pilgubsu nanti kemungkinan akan kalah bersaing dari Bobby Nasution. Bobby maju karena campur tangan kekuasaan di Jakarta. (*)