Kajianberita.com
Beranda Headline Proyek Gagal Target Peninggalan Bobby Nasution Akan Bertambah, DPRD Medan Beri Peringatan

Proyek Gagal Target Peninggalan Bobby Nasution Akan Bertambah, DPRD Medan Beri Peringatan

Bobby Nasution maju pad Pilgubsu 2024 merebut jabatan Gubernur dengan meninggalkan sejumlah proyek gagal di Kota Medan.

Masa jabatan menantu presiden Joko Widodo, Bobby Nasution sebagai walikota Medan akan berakhir  penghujung Desember 2024. Meski masih menjabat selama empat bulan lagi, namun bisa dipastikan Bobby Nasution akan meninggalkan sejumlah proyek gagal target dan mangkrak di masa kepemimpinannya.

Proyek itu adalah pembangunan stadion Teladan Medan yang saat ini terhenti karena kekacauan sistem Pemerintahan di Pemko Medan. Lalu ada pula proyek revitalisasi Lapangan Merdeka yang kini justru menjadi kubangan air. Begitu juga proyek pembangunan Islamic Center.

Belakangan ini anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, David Roni Ganda Sinaga mensinyalir masa pemerintahan Bobby Nasution akan meninggalkan proyek mangkrak yang baru, yakni pembangunan underpass Jalan H.M Yamin. Semestinya proyek itu harus selesai Desember 2024. Namun kemungkinan besar target itu tidak akan tercapai.

“Underpass Jalan H.M Yamin berpotensi tidak selesai pada Desember tahun ini, sementara jabatan Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan akan berakhir. Makanya kita meminta kepada Wali Kota Medan itu agar menyelesaikan pekerjaan yang ada sebelum masa jabatannya berakhir,” ujar David ketika dihubungi, Selasa (30/7/24).

Menurut David, progres Underpass Jalan H.M Yamin saat ini baru mencapai 50% hingga saat ini, padahal pembangunan telah dikerjakan selama 10 bulan, yakni sejak September 2023. Pembangunan underpass simpang Jalan H.M Yamin dibiayai lewat APBD Kota Medan Tahun Anggaran 2023 dan Tahun Anggaran 2024 dengan total nilai anggaran lebih dari Rp 170 Miliar.

“Besarnya anggaran tersebut Pemko Medan harus serius mengejar penyelesaian pekerjaan underpass ini agar selesai tepat waktu,” sebut David.

Politikus PDI Perjuangan ini juga mengingatkan, tujuan pembangunan underpass simpang Jalan H.M Yamin untuk menyelesaikan masalah kemacetan di kawasan tersebut.

“Wali Kota Medan segera menuntaskan semua pekerjaan fisik yang saat ini sedang berlangsung di Kota Medan sebelum masa jabatannya berakhir, termasuk Underpass Jalan H.M Yamin,” pungkasnya.

Selain underpass H.M Yamin, Pemko Medan juga sudah membatalkan pembangunan underpass Jalan Juanda Medan. Padahal proyek ini sempat digembar-gemborkan Bobby Nasution sebagai salah satu prestasinya dalam memimpin Kota Medan.

Menurut Pj Sekda Medan Topan Obaja Ginting, batalnya pembangunan underpass di Juanda karena waktu pengerjaan yang sudah tidak lagi memungkinkan.

“Untuk underpass Jl. Juanda, kita sama-sama tahu bahwa kemarin mengalami gugatan oleh masyarakat sekitar. Akan tetapi kita sudah menang (dalam gugatan itu). Hanya yang menjadi persoalan adalah waktunya yang tidak cukup lagi,” jelasnya.

Topan Ginting mengakui, sudah ada pemenang tender dalam proyek underpass Jl. Juanda ini. Hanya waktu sudah tidak cukup lagi sehingga harus dibatalkan.

Pembatalan proyek bukan sekali ini saja dilakukan Bobby Nasution. Sebelumnya ia sudah membatalkan proyek lampu pocong yang menelan dana hingga Rp 21 Miliar. Gagalnya proyek itu membuat Bobby Nasution mendapat julukan sebagai  ‘Walikota Lampu Pocong.’

Selama mimimpin Kota Medan, Bobby Nasution telah banyak menyebarkan janji palsu yang tidak sesuai dengan kampanyenya saat Pilkada 2020 lalu. Misalnya, ia berjanji akan membebaskan Kota Medan dari ancaman banjir. Faktanya hujan lebat justru membuat kawasan yang selama ini di Medan tidak tersentuh banjir, kini malah jadi tergenang.

Bobby Nasution sendiri pernah mengakui kegagalannya soal banjir itu dan dia meminta maaf kepada masyarakat. Namun permintaan maaf itu tidak berarti apa-apa sebab sampai saat ini kinerja Pemko Medan tidak juga membaik.

Bobby Nasution juga pernah berjanji akan membebaskan warga Medan dari iuran BPJS Kesehatan. Nyatanya sampai sekarang warga Medan masih harus membayar asuransi kesehatan itu. Hanya sebagian warga miskin saja yang mendapat keringanan. Hal seperti itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap Pemerintah Daerah.

Menariknya lagi, saat kampanye Pilkada 2020 Bobby juga pernah berjanji membebaskan Medan dari aksi begal. Sayangnya, selama masa pemerintahan Bobby, begal justru kian mengganas.

Saat hal ini diprotes oleh para mahasiswa, Bobby berdalih kalau ia tidak berwenang untuk urusan keamanan. Soal begal, katanya, merupakan urusan kepolisian.

Pada Pilgubsu 2024 ini Bobby akan bersaing merebut kursi Gubernur Sumatera Utara. Mertuanya Jokowi ada di belakang rencana tersebut sebab Jokowi sangat berkepentingan membangun dinasti politik setelah berakhirnya masa kekuasaannya sebagai presiden. Sudah pasti Bobby Nasution kembali akan menebar janji saat berkampanye nanti. Anda masih percaya? (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan