Tuduhan Faisal Basri Soal Keterlibatan Bobby Dalam Penyelundupan Nikel Mulai Menemukan Bukti
Pada 2023 lalu Komisi VII DPR RI mengungkapkan bahwa pemerintah kecolongan 5.3 juta ton bijih nikel diekspor ilegal ke China. Penyeludupan 5.3 juta ton bijih nikel ke China tersebut diungkapkan oleh Yulian Gunhar selaku Anggota Komisi VII DPR RI. Sayangnya, tidak ada lembaga hukum yang berani bertindak.
Melihat hal itu,ekonomi Faisal Basri berani pasang badan untuk membongkar permainan dalam penyelundupan nikel tersebut. Ia mengaku mendapatkan sejumlah data penting dari orang dalam di KPK. Hanya saja KPK pun tidak berani bertindak karena ada sejumlah nama pejabat penting terlibat di dalamnya.
Faisal Basri adalah ekonom dari Universitas Indonesia yang dikenal tajam dalam menganalisis pergerakan ekonomi nasional. Ia juga sangat kritis melihat setiap perkembangan ekonomi nasional. Berkali-kali ia diajak masuk dalam pemerintahan, tapi Faisal menolak.
Dalam sebuah podcast yang ditayangkan di youtube , Faisal Basri pernah membongkar para pejabat yang terlibat penyeludupan nikel 5.3 juta ton ke China. Menurutnya, penyeludupan itu terjadi pada kurun waktu 2020 hingga 2022, sama dengan yang diungkapkan anggota DPR, Yulian.
Faisal mengatakan bahwa penyeludupan tersebut melibatkan pejabat negara. Dalam kurun waktu tersebut, di dalam data lembaga terkait di Indonesia, sama sekali tidak ada laporan soal adanya ekspor nikel karena memang saat itu pemerintah melarang ekspor nikel.
Akan tetapi dari hasil penelusuran yang dilakukannya berdasarkan laporan WTO, terungkap bahwa China mendatangkan biji nikel dari Indonesia sebanyak 5,3 juta ton. Nikel adalah salah satu bahan utama pembuatan baterai.
“Dari laporan itu ternyata ada impor nikel yang masuk ke China dari Indonesia sebanyak 5.3 juta ton selama tahun 2020 sampai 2022. Inikan aneh, sedangkan saat itu Indonesia melarang ekspor nikel ” terangnya di podcast @gurugembul.
Dari penelusurannya lebih lanjut, Faisal Basri menemukan nama-nama pejabat tinggi dan keluarga istana yang terlibat dalam ekspor nikel itu.
“ Dari temuan itu saya mendapatkan nama sejumlah petinggi negeri ini bermain di dalamnya, termasuk di antaranya Bobby Nasution yang merupakan mantu Jokowi dan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto,” ujarnya.
Faisal juga menambahkan bahwa ekspor selama itu tidak hanya bijih nikel saja, namun terdapat juga beberapa komoditi lainnya. Ia mengaku pernah diundang Kejaksaan dan KPK untuk mempresentasikan temuan itu.
“Saya sudah buka semua, tapi sampai sekarang lihat sendiri, tidak ada tindak lanjut,” tegasnya.
Saat Faisal membeberkan fakta itu ke ruang publik, banyak pihak yang menudingnya telah menyebarkan fitnah. Apalagi ia menyebut ada keterlibatan Bobby Nasution dalam penyelundupan itu.
Banyak yang tidak percaya kalau Bobby terlibat dalam penyelundupan nikel dari Maluku Utara itu, sebab selama ini Bobby lebih banyak berada di Medan menjabat sebagai walikota. Lagi pula Bobby berkali-kali berjanji kepada masyarakat bahwa ia sama sekali tidak akan pernah memanfaatkan statusnya sebagai menantu presiden untuk mendapatkan peluang bisnis.
Tidak disangka pernyartaan Faisal Basri yang disampaikan pada tahun lalu mulai teringkap dengan jelas dalam persidangan kasus korupsi eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba. Abdul Ghani membenarkan kalau nama Bobby memang turut bermain dalam bisnis tambang di daerah itu.
Malah bukan hanya nama Bobby saja yang disebut, nama Kahiyang Ayu, putri Jokowi juga mencuat. Sebagai penguasa daerah pada waktu itu, Abdul Ghani pernah diundang datang ke Medan untuk bertemu Bobby dan Kahiyang Ayu.
Meski keterlibatan Bobby dan Kahiyang Ayu muncul di persidangan itu, tapi KPK tetap tidak berani bertindak. Tidak ada sedikitpun rencana KPK untuk memanggil Bobby dan Kahiyang memberi keterangan di persidangan walau nama keduanya berkali-kali disebut sebagai pemilik konsesi tambang yang dinamakan Block Medan. (faz)