Bobby dan Kahiyang Disebut Dalam Sidang Korupsi Tambang di Malut, Mensesneg Terdiam
Mencuatnya nama menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution dan istrinya Kahioyang Ayu dalam sidang kasus suap pengurusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (AGK) membuat pemerintah kewalahan. Mereka berupaya untuk menutup kasus ini, tapi tak kuasa melawan derasnya informasi yang mengalir.
Upaya untuk mengerahkan para buzzer sudah dilakukan agar berita soal Bobby dan Kahiyang bisa mereda. Namun perjalanan sidang yang transparan tak bisa dielakkan sehingga nama Bobby dan Kahiyang tetap muncul ke permukaan.
Keduanya terungkap memiliki lahan tambang sebagai bagian dari keistimewaan mereka sebagai kekuarga istana. Yang lebih parah adalah Bobby, ia dituduh terlibat dalam penyelundupan nikel dari Maluku utara ke China.
Dalam persidangan yang berlangsung di PN Tertane itu, Bobby dan istrinya dikaitkan dengan ‘Blok Medan’ yang kerap dipakai oleh AGK dalam proses pengurusan IUP di Malut. Persidangan yang terbuka untuk umum membuat citra keluarga Jokowi semakin memburuk.
Terlebih Bobby yang mengaku tidak pernah menggunakan kekuatan istana untuk membangun usaha. Nyatanya, ia adalah pemilik tambang nikel dan terliibat dalam penyelundupan nikel ke China. Sampai sekarang Bobby tidak pernah membantah fakta itu.
Ia selalu mencoba menghindar untuk menjawab semua tuduhan tersebut. Menurutnya fakta yang terungkap di persidangan tidak boleh dicampuri.
“Tidak beretika kalau kita mencapuri urusan persidangan. Masalah sidang biar diselesaikan di ruang sidang,” katanya berkilah. Sama sekali Bobby tidak membantah soal jaringan bisnis ilegalnya di Maluku Utara itu.
Hal yang sama juga terlihat dari sikap pejabat istana. Mensesneg Pratikno pun sangat irit berkomentar saat ditanya mengenai kasus tersebut.
“Waduh, saya nggak tahu,” kata Pratikno kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8/2024).
Pratikno enggan merespons lebih jauh ataupun berspekulasi terkait proses hukum yang sedang berjalan.
“Nggak lah, nggak ada. Itu kan proses hukum,” ujarnya. Jawaban Pratikono ini persis seperti Bobby, tidak membantah tapi menolak menjelaskan lebih detail. Sikap keduanya menjadi bukti betapa kotornya permainan bisnis keluarga Jokowi.
Sebelumnya, saat bersaksi di persidangan di PN Ternate, Kepala Dinas ESDM Malut Suryanto Andili mengungkapkan ada istilah ‘Blok Medan’ yang kerap dipakai oleh AGK dalam proses pengurusan IUP di Malut. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Andi Lesmana kemudian memperdalam keterangan soal ‘Blok Medan’ itu.
Suryanto kemudian mengungkapkan jika istilah ‘Blok Medan’ itu merupakan penyebutan untuk nama orang.
Sosok tersebut adalah Wali Kota Medan Bobby Nasution. Ia menyatakan jika dirinya pernah ke Medan menemani AGK untuk membahas investasi di Malut. Namun dia tidak mengungkapkan mereka bertemu siapa di Medan. Terbaru, AGK menyebutkan jika istilah ‘Blok Medan’ itu mengacu ke istri Bobby, Kahiyang Ayu. Hal itu disebabkan karena blok tambang itu merupakan milik Kahiyang Ayu.
Bobby si menantu Jokowi akan maju pada Pilkada serentak untuk mendapatkan posisi gubernur Sumut. Ia didukung sejumlah partai besar, termasuk PKS. Mencuat kabar ada transaksi puluhan miliar rupiah dibalik upaya Bobbyu mendapatkan dukungan dari PKS itu. Demi uang uang besar, PKS pun rela mendapat cari maki dari pendukungnya. (ini/faz)