Sibuk Cawe-Cawe Dukung Bobby, Pj Gubsu Gagal Kawal Proyek Sport Center, PON 2024 Kacau Balau
Inilah kalau pemimpin daerah terlalu sibuk berpolitik demi menyenangkan atasannya. Alhasil, kerja utama yang seharusnya menjadi prioritas, gagal terlaksana. Hal ini yang diperlihatkan Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni. Semestinya ia mengawal pembangunan Sport Center, Batangkuis, selesai tepat waktu. Nyatanya, sampai September ini, proyek itu belum juga tuntas.
Akibatnya, kegiatan PON 2024 yang semestinya dipusatkan di Kawasan Sport Center itu, terpaksa dipindahkan ke tempat-tempat berbeda. Sistem kepanitiaan pun terlihat kacau balau. Agus telah mempermalukan Sumut..!
Gagalnya penyelesaian proyek itu erat kaitannya dengan langkah Agus Fatoni yang selama ini lebih banyak terlibat dalam kegiatan politik demi menyenangkan Presiden Joko Widodo, yakni mengajak Bobby Nasution berkeliling ke berbagai kabupaten/kota di Sumut.
Judul perjalanan mereka adalah ‘Safari dan Doa untuk PON Sumut’. Namun di balik semua itu, Agus sesungguhnya ingin mengajak Bobby Nasution tampil di ruang public sebagai langkah untuk membantu menantu Jokowi maju pada Pilgubsu 2024.
Tidak bisa dibantah, Safari dan Doa itu adalah bentuk kampanye terselubung yang disiapkan Agus Fatoni untuk Bobby Nasution.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu misi Jokowi menempatkan Agus sebagai Pj Gubsu sejak Juli 2024 lalu adalah untuk memuluskan langkah Bobby merebut jabatan Gubernur. Tidak hanya Agus, sejumlah Pj Bupati dan Pj walikota kabarnya mendapat perintah yang sama. Segala cara akan mereka lakukan agar Bobby bisa mengalahkan pesaingnya Edy Rahmayadi.
Oleh karena itu, berbekal kegiatan ‘Safari dan Doa untuk PON’ Agus Fatoni bersama sejumlah Pj Bupati/walikota mengumpulkan massa di lapangan terbuka untuk memberi ruang kepada Bobby tampil di depan public.
Memang benar tidak ada seruan kempanye pada pertemuan massal itu. Namun siapapun tahu kalau kegiatan itu adalah bentuk pertemuan terselubung menjelang Pilkada. Semestinya Bobby sebagai walikota Medan tidak punya urusan dengan daerah lain. Tapi Agus Fatoni memberi ruang baginya untuk itu.
Agus telah membawa Bobby tampil di lapangan terbuka di depan sejumlah massa di berbagai daerah, seperti di Asahan, Binjai, Langkat, Labuhanbatu, Tanjungbalai dan lainnya. Rencananya mereka juga melanjutkan kegiatan itu di wilayah Tapanuli dan Toba.
Namun aksi ini tercium warga sehingga unjukrasa memprotes prilaku Agus Fatoni berlangsung beberapa kali di halaman Kantor Gubernur Sumut. Agus dianggap sebagai pemimpin yang tidak bijaksana, melanggar hukum dan telah merusak semangat demokrasi di Sumut.
“Semestinya Agus Fatoni diberhentikan dari jabatannya sebagai Pj Gubsu. Ia telah terang-terangan melanggar hukum,” ujar Presidium Front Marhaenis Indonesia (FMI) Badia Sitorus.
Bersama puluhan aktivitas FMI, Badia Sitorus sudah beberapa kali melakukan demonstrasi di kantor Gubernur Sumut memprotes ulah Agus Fatoni. Tapi Agus sama sekali tidak melayani aksi tersebut. Ia memilih bungkam.
Badia Sitorus cs tidak hanya meminta Agus menghentikan aksi cawe-cawenya yang berpihak kepada Bobby, tapi juga meminta Agus fokus pada program kerja. Salah satunya mengawal proyek Sport Center di Desa Sena, Batangkuis, Deli Serdang, agar selesai tepat waktu.
Nyatanya bagi Agus, membawa Bobby jalan-jalan ke berbagai daerah lebih penting ketimbang mengawal pembangunan Sport Center. Alhasil, perjalanan mereka mengundang protes, sedangkan proyek Sport Center tak kunjung selesai.
Sampai pekan pertama September 2024, baru 85 persen fisik proyek yang selesai. Akibatnya tak ada cabang olahraga yang bisa dipertandingkan di lokasi itu.
Untuk sepakbola yang semestinya digelar di Stadion Utama Sport Center, terpaksa dipindahkan ke Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam. Padahal stadion itu kurang memenuhi syarat. Justru lebih layak jika cabang sepakbola digelar di Stadion Teladan Medan.
Namun apa mau dikata, Stadion Teladan telah dihancurkan Bobby Nasution. Stadion bersejarah itu kini telah rata dengan tanah.
Bobby berjanji akan menyelesaikan proyek itu pada Oktober 2024 ini. Namun ucapan itu dipastikan omong kosong. Guyonan yang beredar di Medan saat ini, Bobby sudah mengikat Kerjasama dengan Bandung Bondowoso untuk menyiapkan proyek Stadion Teladan selesai dalam satu malam.
Bandung Bondowoso adalah sosok pemuda dalam legenda Roro Jongrang yang bisa membangun Candi Prambanan dalam satu malam.
“Mungkin saja Bobby sudah kontrak dengan Bandung Bondowoso sehingga Stadion Teladan bisa selesai Oktober nanti,” canda Afrizal, salah seorang pengamat tata kota Sumatera Utara. Langkah Bobby yang menghancurkan Stadion Teladan kian memperburuk pelaksanaan PON 2024.
Akibatnya, PON 2024 di Sumut berlangsung ala kadarnya. Masyarakat dan para atlit kecewa karena panitia sama sekali tidak siap. Sumut semakin dipermalukan setelah venue pertandingan futsal yang dipusatkan GOR Dispora, Deli Serdang, bocor sehingga beberapa pertandingan harus dihentikan.
“ “Inilah akibatnya jika Pj Gubsu lebih mementingkan politik ketimbang proyek fisik,” tambahnya.
Pada Kamis (5/9/2024) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy telah meninjau pembangunan Sport Center itu untuk kedua kalinya setelah peninjauan pertama pada Juni lalu. Kali ini Muhadjir meminta Agus Fatoni mengawal proyek itu agar selesai pada 20 September mendatang karena penutupan PON diselenggarakan di Stadion Utama Sport Center itu.
Bisakah Agus Fatoni menyelesaikan tugas itu? Atau ia masih mementingkan urusan Bobby Nasution? Kita tunggu saja. ***