Para Atlit PON Olok-Olok Sumut sebagai Tuan Rumah yang Buruk, Agus Fatoni Tak Mau Peduli
Sejumlah atlet, pelatih, dan official dari kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024 geram dengan venue cabor voli indoor yang dinilai belum layak untuk menjadi tempat pertandingan. Hal ini membuat kontingen kecewa dan merekam kondisi GOR Voli Indoor yang berada di kawasan Sport Center Sumut, Desa Sena Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut).
Rekaman video tersebut pun viral di media sosial dan menjadi seruan netizen yang menilai ketidaksiapan Sumut menjadi tuan rumah PON.
Sejumlah serpihan proses pengerjaan pembangunan GOR belum dibereskan. Bahkan, masih ada material pengerjaan lapangan pemanasan pemain oleh pekerja. Selain itu, sejumlah kabel masih menjulur di area GOR yang bisa bahayakan pengunjung.
Meski begitu, sejumlah tim mulai menjalani official Training hari kedua di GOR tersebut untuk persiapan laga Rabu (11/9/2024) besok. Semua mereka lakukan dengan terpaksa sambil mengeluh. Keluhan dirasakan sejumlah kontingen, di antaranya DKI Jakarta.
Kapten tim voli indoor DKI Jakarta, Okky Darmawan Saputra mengaku kondisi lapangan tidak ada perbedaan dari hari sebelumnya. Menurutnya, kondisi venue dan akses menuju lokasi tidak layak sekali.
“Bahkan untuk kamar mandi pun belum siap untuk ganti baju ataupun sekedar buang air kecil dan besar,” ucapnya kepada wartawan usai menjalani uji coba lapangan.
Okky merasakan kondisi debu di lokasi lantai lapangan membuat pemain merasa tidak nyaman. Bahkan bisa mengakibatkan pemain cidera jika kondisi lapangan tidak segera dibersihkan.
“Debu yang masuk ke lapangan itu bikin kita pemain licin sepatunya. Itu bahaya banget sih,” kata Okky.
Hal yang sama juga dirasakan asisten Voli indoor DKI Jakarta, Dadang Sudrajad. Bahkan, Dadang menilai ini merupakan penyelenggaraan PON terparah untuk cabor voli indoor sejak 2004.
“Kondisi ini adalah PON terparah selama saya megikuti PON dari 2004 sampai sekarang itu paling terparah dan belum siap untuk mengikuti kejuaraan seperti PON ini,” ujarnya.
Dadang menilai, akses dari parkir menuju GOR juga sangat ekstrem. Pada hari pertama uji lapangan mereka harus melintas kubangan air dengan susunan papan untuk menuju ke GOR. Bahkan, ada pemain DKI yang terpeleset karena licinnya jalan yang berair dan berlumpur.
“Venue-nya itu belum siap terutama tribun di atas masih ada debu-debu. Terus akses jalan juga belum bagus juga masih tanah gitu. Malah atlet saya kemarin ada yang kejebur jatuh lewat jembatan kayu kepeleset,” ucapnya.
Selain itu, untuk dua lapangan utama pertandingan, juga masih terlihat debu di karpet lapangan. Tampak juga fasilitas seperti toilet yang baru siap dikerjakan. Sedangkan untuk ruangan media center masih tampak kosong tanpa ada perlengkapan meja, kursi, maupun spanduk.
Kondisi inilah yang membuat pertandingan cabor voli indoor di PON ditunda satu hari dari jadwal semula. Meski begitu, pihak panitia pelaksana pertandingan mengklaim tidak ada perubahan jadwal.
Koordinator bidang venue dan perlengkapan pertandingan, Sugianto Asta alias Yance memastikan tidak ada kemunduran jadwal dan hanya masalah teknis saja. Meski diakuinya, masih ada fasilitas pendukung yang belum lengkap dan dijanjikan sudah tersedia sebelum pertandingan.
“Mudah-mudahan yang di belakang itu bisa diaspal pengerasnya supaya akses mobil bisa masuk terus ke lapangan. Kalau tidak, mereka jauh jaraknya dari luar ke lapangan. Apalagi kalau hujan, becek dia,” katanya.
Sugianto menilai keluhan sejumlah peserta terkait kondisi lapangan berdebu diakibatkan sepatu yang mereka gunakan berdebu akibat melintas di jalan yang belum beraspal. Namun, pihaknya telah menyiapkan petugas kebersihan agar bisa segera dituntaskan masalah tersebut.
“Hari ini kita rapat koordinasi semua bidang-bidang mana yang bagian kebersihan. Di dalam juga kami meminta 80 ember di kamar mandi. Mudah-mudahan untuk fasilitas lain sudah siap,” ucap Sugianto.
Pada PON 2024, cabor voli indoor memperebutkan dua medali emas yakni putra dan putri. Pada sektor putra diikuti 10 tim, sedangkan putri 9 tim. Pertandingan sendiri akan rampung pada 19 September mendatang. Total pada Rabu (11/9/2024) ini, ada 8 pertandingan yang dimulai pada Pukul 11.00 WIB.
Pj Gubsu Agus Fatoni Tak Mau peduli
Menanggapi keluhan dan olok-olok para atlit daerah berbagai daerah itu, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni seakan tidak peduli. Sebagai ketua Umum Pelaksana PON 2024 di wilayah Sumut, Agus seakan merasa tidak bertanggungjawab atas buruknya pelaksanaan PON tersebut.
Agus merupakan pejabat Kementerian Dalam Negeri yang ditempatkan Pemerintah untuk menjabat sebagai Pj Gubernur Sumut sampai Maret 2025 mendatang. Semestinya ia mampu menjadikan Sumut sebagai tuan rumah yang baik dalam kegiatan PON ini.
Namun pada kenyataannya Agus lebih aktif dalam kegiatan politik ketimbang membangun Sumut. Ia lebih banyak terlibat dalam mendukung aktivitas menantu Jokowi, Bobby Nasution yang akan bersaing pada PIlgubsu 2024 mendatang.
Bukannya mengontrol pembangunan venue PON, malah Agus lebih banyak melakukan kegiatan doa bersama dengan masyarakat untuk membawa Bobby Nasution berkeliling daerah. Sebagai PJ Gubsu, Agus Fatoni menganggap bahwa tugas utamanya adalah memenangkan Bobby pada Pilgubsu ketimbang membenahi infrastruktur di Sumut.
Dalam struktur panitia PON Sumut, ada pula ketua harian yang dijabat oleh Baharuddin Siagian yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut. Ironisnya, Baharuddin juga lebih konsentrasi untuk bersaing pada Pilkada di Batubara merebut jabatan Bupati.
Sementara itu wakil ketua Umum PON Sumut yang dijabat oleh Sekda Arief S Trinugroho sama sekali tidak paham soal kegiatan PON ini. Pejabat yang satu ini masih sibuk bersepeda ria dengan perempuan selingkuhannya.
Akibatnya kegiatan PON Sumut benar-benar semrawut. Tak heran jika Sumut menjadi bahan olok-olokan para atlit dari berbagai daerah di Indonesia. ***