PON Sumut Memalukan! Jokowi Bentuk Satgas Mengusut Penyelewengan, Agus Fatoni Bungkam
PON 2024 benar-benar merupakan ajang yang sangat mempermalukan masyarakat Sumatera Utara. Kinerja yang buruk pihak panitia di bawah pimpinan Pj Gubsu, Agus Fatoni menjadi perbincangan di tingkat nasional. Para atlit kecewa, kompetisi terganggu, sehingga Menpora harus turun tangan mengusut kasus tersebut hingga ke lembaga hukum.
Sampai saat ini Agus Fatoni masih bungkam soal semua keburukan itu, meski di berbagai media sosial telah ditampilkan betapa rusaknya venue tempat pertandingan yang disiapkan. Padahal Sumut mendapat gelontoran dana hingga Rp 600 miliar untuk pembangunan arena Sport Center yang berlokasi di Desa Sena, Batangkuis, Deli Serdang.
Tidak disangka, semua anggaran itu sia-sia belaka. Sampai hari yang sudah ditentukan, arena sport center tidak kunjung selesai.
Stadion utama yang seharusnya tempat pertandingan sepakbola, sama sekali belum bisa dipakai. Pertandingan sepakbola terpaksa dipindahkan ke Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam.
Arena untuk pertandingan voli lebih parah lagi. Jalan menuju stadion itu rusak berat, penuh lumpur dan sulit untuk dilalui. Banyak atlit yang terjatuh saat melintasi jalan tersebut.
Semua mengeluh dan memperolok-olok Sumut yang dianggap tidak serius menjadi tuan rumah. Sedangkan Pj Gubsu Agus Fatoni hanya diam saja.
Sementara itu Pj Gubsu selalu Ketua panitia PON Sumut, Agus Fatoni lebih banyak berjalan-jalan dengan Bobby Nasution keliling daerah untuk safari politik dengan dalih mengajak warga berdoa demi suksesnya PON 2024. Nyatanya, dibalik safari itu, ada target politik yang ingin dicapai, yakni mendukung Bobby pada Pilgubsu 2024.
“Agus Fatoni lebih banyak berdoa untuk politik, sementara kerjanya mengawal pembangunan Sport Center sama sekali tidak ada. Sekarang semuanya jelas betapa buruknya kinerja panitia PON di bawah kendali Pj Gubsu. Kita semua warga Sumut malu dibuatnya. Sebaiknya pulangkan saja Agus Fatoni itu ke Lampung ” ungkap pengamat pembangunan Tata Kota, Syahrizal, Rabu (11/9/2024).
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo sudah bergerak cepat merespon banyaknya keluhan soal PON ini. Perhatian difokuskan untuk Sumut, sedangkan pelaksanaan PON di Aceh umumnya berjalan mulus.
“Kondisi di Sumut memang sangat memprihatinkan. Banyak sekali yang komplain terhadap kinerja tuan rumah,” aku Dito.
Belakangan Dito menyebutkan ada dugaan penyelewengan dalam penyelenggaraan PON itu. Dito mendapatkan informasi itu dari temuan soal venue atau lokasi pertandingan yang belum selesai pembangunannya.
“Ada beberapa titik di mana venue olahraganya itu sudah selesai, tapi memang venue pendukungnya beberapa ada yang belum 100 persen. Di mana itu sebenarnya porsinya APBD atau daerah. Tapi di sini kita sudah tidak melihat siapa tugas siapa,” kata Dito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Dito lantas mendapati adanya laporan soal venue yang belum selesai. Ia mengatakan langsung mencari solusi bersama PUPR.
“Yang terkait kemarin, venue voli, di mana setelah kita dapat laporan pertama kami langsung bersama PUPR mencari solusi langsung dibangun, langsung dipercepat prosesnya, dan karena hal ini beberapa ada beberapa keluhan masyarakat,” ujarnya.
Dito menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan perintah pembentukan Satgas untuk PON. Di dalam satgas, lanjutnya, ada sejumlah aparat penegak hukum, termasuk tim Jaksa Agung yang menjadi Kepala Satgas untuk Pendampingan Tata Kelola.
“PON ini ada Satgas Nomor 24 Tahun 2024 yang dikeluarkan Bapak Presiden beberapa bulan lalu. Di dalamnya itu sudah juga termasuk Satgas untuk pendampingan tata kelola di mana dikepalai oleh Wakil Jaksa Agung, beserta penegak hukum lainnya dan untuk masalah ini,” lanjut Dito.
Dito lalu berkoordinasi dengan Kejagung dan Bareskrim untuk mengusut dugaan penyelewengan tersebut. Dia meminta pelaksanaan pembangunan venue PON sesuai dengan spek dan waktu yang tertera di kontrak.
Pj Agus Fatoni menjadi sorotan karena ialah ketua panitia yang paling bertanggungjawab dalam mempersiapkan kegiatan PON itu. Selain Agus, ada pula Sekda Arief S Trinugroho selaku wakil ketua, Sedangkan Ketua Hariannya adalah Baharuddin Siagian yang sebelumnya menjabat Kepala Dispora, Sumut.
Ironisnya, ketiga orang ini terus sibuk dengan aktivitas masing-masing. Agus Fatoni sibuk berpolitik untuk mendampingi Bobby keliling daerah guna mendukung kampanye terselubung menantu Jokowi itu. Sedangkan Arief Trinugroho lebih mementingkan kegiatan bersepeda bersama perempuan yang diduga selingkuhannya.
Adapun Baharuddin Siagian lebih fokus mempersiapkan diri menghadapi Pilkada Batubara karena ia mencalonkan untuk bersaing merebut jabatan bupati di daerah itu.
Satgas bentukan presiden Jokowi akan mencoba mengusut kemungkinan adanya penyelewenangan dalam pembangunan sport center itu. Maka orang pertama yang harus diusut adalah Agus Fatoni, lalu Arief Trinugroho dan juga Baharudin Siagian.
Selagi pengusutan berjalan, pertandingan tetap akan berlangsung seadanya saja. Dikuatirkan, penutupan PON yang berlangsung pada 20 September di stadion utama arena Sport Center akan gagal berlangsung. ***