Prof Ridha Bertemu Tokoh Medan Utara, Bahas Perbaikan Kawasan yang Diabaikan Bobby Nasution
Kawasan Medan Utara merupakan wilayah yang paling banyak mengalami kekacauan di seputaran Kota Medan. Pembangunan di kawasan itu berjalan sangat lambat. Bahkan kawasan itu semakin dikenal sebagai wilayah yang kumuh dan selalu tergenang air manakala hujan turun. Bobby Nasution pernah berjanji akan membangun kawasan itu agar lebih indah. Tapi janji itu omong kosong belaka.
Empat tahun semasa kepemimpinan Bobby sebagai walikota Medan, wilayah Medan Utara semakin memburuk. Lalu lintas kacau balau, kejahatan meningkat, pencemaran lingkungan semakin parah, banjir selalu datang mengancam.
Bakal Calon Wali Kota Medan, Prof Ridha Darmajaya sangat menyadari pentingnya pembenahan di wilayah itu. Untuk mendukung rencana tersebut, beberapa waktu lalu Ridha menggelar temu ramah dengan tokoh agama dan tokoh pemuda Medan Utara di Jalan Veteran Medan untuk mendapatkan masukan.
Turut hadir Datuk Agus selaku Ketua Pemenangan Metar Berani (Medan Utara Bersama Prof Ridha-Abdul Rani), dan bersama tokoh agama lainnya yang menyatakan dukungan penuh terhadap Prof Ridha.
Pada temu ramah itu, Datuk Agus menjelaskan alasan kuat mendukung Prof Ridha. Ia menyoroti karakter Prof Ridha yang bukan berasal dari dunia politik, melainkan seorang akademisi dan ahli kesehatan yang memiliki visi besar untuk memperbaiki Kota Medan, khususnya kawasan Medan Utara.
“Ketika pertama kali bertemu dengan beliau, Prof. Ridha sudah memiliki tekad besar untuk mengubah citra Medan Utara yang dikenal kumuh dan kurang aman. Kami telah berkeliling ke berbagai daerah di Medan Utara, termasuk Belawan dan Kampung Nelayan. Bahkan saat terjadi banjir rob, beliau turun langsung ke lapangan, basah-basahan bersama kami,” ujar Datuk Agus.
Datuk Agus menambahkan, keseriusan Prof Ridha terlihat dari langkahnya untuk memahami akar permasalahan di Medan Utara, terutama dalam menangani isu banjir. Salah satu inisiatif yang ia tawarkan adalah menciptakan kompetisi bank sampah di setiap lingkungan.
“Prof Ridha menawarkan solusi konkret. Misalnya, membuat bank sampah dengan memberikan penghargaan kepada lingkungan yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak dari parit-parit,” tambah Datuk Agus.
Dalam kesempatan tersebut, Datuk Agus juga menyampaikan rencana untuk menggelar pengukuhan pengurus Metar Berani pekan depan. Tim ini akan menjadi motor penggerak kampanye Prof Ridha di Medan Utara, dengan target memperluas dukungan di wilayah tersebut. Pengukuhan akan melibatkan sekitar 200 orang yang siap terjun langsung dalam kegiatan kampanye.
Tak hanya itu, Datuk Agus berkomitmen untuk mendukung kampanye Prof. Ridha dengan pemasangan spanduk di empat kecamatan di wilayah Medan Utara. “Nanti setelah nomor urut keluar, kami akan sebar 300 spanduk lagi untuk memperkuat dukungan,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Ridha-Abdul Rani menyampaikan visi dan komitmennya dalam memperjuangkan masa depan yang lebih baik bagi Kota Medan dan warganya. Dengan penuh semangat, ia menekankan pentingnya mengatasi berbagai masalah krusial seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, hingga kebijakan pajak yang memberatkan masyarakat.
“Saya berjuang hari ini untuk masa depan kita dan keluarga kita. Kita ingin tidak ada lagi orang yang lapar dan bingung mau makan apa. Kita ingin anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang berkualitas, bukan hanya gratis tapi juga dengan gedung yang layak dan guru yang digaji dengan pantas,” ujar Prof Ridha dalam acara tersebut.
Ia juga menyinggung tentang pelayanan kesehatan yang perlu ditingkatkan. Menurutnya, masyarakat harus tahu ke mana harus berobat dan mendapatkan perawatan yang benar, bukan sekadar diterima di rumah sakit tapi tanpa pengobatan yang optimal.
Prof Ridha berjanji bahwa dalam 80 hari ke depan, ia dan timnya akan bekerja keras untuk mewujudkan harapan masyarakat. “Insyallah, kita akan bekerja semaksimal mungkin dalam 79 hari ke depan. Kita berharap Allah memberkahi perjuangan kita ini, dan kita mencapai kemenangan bersama,” ujarnya.
Selain itu, Prof. Ridha juga mengingatkan bahaya politik uang yang dapat merugikan masyarakat dalam jangka panjang. Ia meminta seluruh masyarakat untuk tidak tergoda dengan iming-iming uang dalam memilih pemimpin. Masyarakat jangan sampai takut atas tekanan yang diberikan penguasa pada Pilkada nanti. ***