Sumut Dicaci Maki sebagai Tuan Rumah PON, Pj Gubsu Agus Fatoni Tersenyum Tanpa Beban
Status Sumut sebagai tuan rumah PON awalnya diharapkan bisa membawa keuntungan bagi daerah ini. Namun fakta yang ada, nama Sumut kini sangat tercoreng karena dianggap sebagai tuan rumah yang sangat buruk. Sumut tidak mampu memberi pelayanan yang baik kepada para atlit yang datang dari berbagai provinsi. Bahkan stadion yang disediakan menjadi sorotan karena banyak yang tidak memadai.
Yang paling fenomenal adalah sarana pertandingan arena sport center yang bagaikan kubangan kerbau. Para atlit harus berbecek-becek melewati jalan menunju stadion itu. Beramai-ramai para atlit itu menyebarkan kabar di media social soal buruknya Sumut sebagai tuan rumah.
“Inilah PON berkelas nasional di Sumut wkwkwekwkwkwk,..” tulis Yolla Yoliana , atlit PON dari Jabar. Yolla dikenal sebagai atlit nasional berkelas dunia yang saat ini bermain untuk tim profesional Jepang.
Anehnya, penghinaan terhadap Sumut itu ditanggapi dengan senyum oleh Pj Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni. Seakan ia merasa tidak terbebani dengan penghinaan itu. Agus adalah pejabat asal Lampung yang ditempatkan sebagai Pj Gubsu sejak Juni lalu. Sejatinya ia adalah pejabat di Kementerian Dalam Negeri.
Sikap Agus ini membuat warga Sumut semakin geram. Apalagi belakangan Agus lebih banyak berpolitik ketimbang bekerja membangun Sumut. Agus diam-diam memberikan dukungan bagi Bobby Nasution untuk maju pada Pilgubsu mendatang. Seharusnya langkah itu tidak bisa dilakukannya karena sebagai ASN, Agus seharusnya wajib netral.
Nyatanya Agus tidak peduli dengan aturan hukum itu. Dengan alasan menyelenggarakan doa untuk suksesnya PON 2024, Agus Fatoni beberapa kali mengajak Bobby keliling Kabupaten/kota untuk bertemu dengan masyarakat di lapangan terbuka. Agus merasa tugasnya di Sumut bukanlah untuk membangun daerah ini, tetapi untuk melayani menantu presiden itu.
Tak heran jika persiapan Sumut sebagai tuan rumah PON sangat kecau balau. Padahal Agus adalah ketua panitia PON untuk wilayah Sumut.
Sampai saat ini Agus menganggap keberadaan Sumut sebagai tuan rumah PON sama sekali tidak ada persoalan, meski pun Sumatera Utara jadi sorotan akibat banyaknya persoalan dalam pelaksanaan event nasional PON XXI 2024.
“Miris melihat senyum Pj Gubsu saat menerima penghargaan Paritrana Award 2024 kategori Provinsi Terbaik Growth zona Sumatera saat Sumut tercoreng citranya karena pelaksanaan PON yang buruk,” kata pemerhati kebijakan politik anggaran, Elfenda Ananda, Jumat (13/9).
Elfenda mengatakan event PON XXI membuat perhatian seluruh Indonesia akan tertuju ke Sumatera Utara. Pada saat itu pula seharusnya, Pj Gubernur selaku pimpinan mampu menunjukkan jika kehadirannya bisa memberikan solusi atas berbagai persoalan yang ada.
“Tapi ini kita kan melihat, seolah psikologinya tidak dalam keadaan tertekan karena permasalahan pelaksanaan PON tersebut. Meski pun event nasional ini terkesan asal dan tanpa persiapan,” sebutnya.
Kelihatannya tidak ada beban yang diemban, walupun pelaksanaan event nasional yang ada di Sumut banyak permasalahan. event nasional ini terlihat seakan dikerjakan asal asal dan tidak ada persiapan. Padahal event pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional ini, bukanlah sering dilaksanakan di Sumut.
Dari sisi penganggaran, Elfenda melihat pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, DIto Ariotedjo merupakan bentuk warning yang berpotensi membuat wajah Sumatera Utara tidak hanya tercoreng dari sisi penyelenggaraan, namun juga dari sisi pertanggungjawaban anggaran.
“Atap bocor, hujatan di media sosial itu semua sangat memalukan. Kemudian bagaimana nantinya persiapan penutupan PON XXI yang akan di gelar kita belum tau. Pj Gubernur menjadi sosok yang harus bertanggungjawab menyiapkan itu dengan baik agar tidak menambah tercorengnya wajah Sumut,” pungkasnya.
Yang lebih menyedihkan lagi, baru-baru Agus justru mendapat penghargaan dari Pemerintah Indonesia karena dianggap berprestasi dalam melindungi para pekerja di Sumut. Hal ini yang membuat warga semakin geram.
Tidak heran jika banyak yang percaya, keputusan Jokowi menempatkan Agus Fatoni di Sumut bertujuan untuk membantu kampanye Bobby, tidak untuk membangun daerah ini. Hal ini yang membuat sekelompok warga Sumut berkali-kali melakuan aksi protes terhadap kepemimpinan Agus Fatoni. **