Sejak Terungkapnya ‘Fufufafa’, Gibran Seakan Menghilang, Permainan Busuk Keluarga Jokowi Mulai Terbongkar
Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka lama tidak muncul semenjak heboh akun Kaskus Fufufafa yang banyak mengunggah ujaran kebencian ke berbagai pihak termasuk menyerang Prabowo Subianto dan keluarganya. Para ahli teknologi informasi sudah meyakini kalau akun tersebut milik putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Akun Fufufafa menjadi perbincangan belakangan ini setelah terbongkar betapa buruknya penyebaran fitnah yang dilakukan akun itu terhadap Prabowo Subianto dan juga Susilo Bambang Yudhoyono. Penghinaan yang ia lakukan menyangkut berbagai cara, baik itu penghinaan terhadap keluarga, jabatan juga hubungan social.
Akun Fufufafa juga banyak mengumbar kata-kata berbau porno. Sangat menjijiknya. Akun ini setidaknya sudah mengunggah lebih dari 3000 kalimat yang kotor, jahat, porno dan berbau fitnah. Serangannya lebih banyak ditujukan kepada Prabowo.
Hal itu yang membuat para ahli berupaya membongkar pemilik akun tersebut. Hasilnya, tidak disangka, pemilik akun itu diyakini adalah Gibran Rakabuming Raka, wakil presiden terpilih. Para ahli beramai-ramai memastikan itu berdasarkan kemampuan mereka menelusuri dunia cyber.
Sejak terongkarnya pemilik akun tersebut, Gibran seakan menghilang dari pusaran politik. Awak wartawan mencoba hubungi sejumlah orang dari partai-partai politik pendukung Prabowo Subianto-Gibran– Koalisi Indonesia Maju atau KIM– menanyakan informasi terbaru mengenai Gibran. Namun dari sejumlah orang parpol yang dihubungi, tidak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya.
Waketum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi saat ditanyai mengenai Gibran, hanya membalas dengan sebuah video ucapan untuk Hari Raya Suci Galungan melalui pesan WhatsApp (WA).
Ketika dicoba untuk kedua kalinya, ia membalas pesan dengan stiker Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang sedang berjoget. Sedangkan Sekjen PAN Eddy Soeparno tak menjawab sama sekali pesan.
Sementara itu, juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo ketika ditanyai soal Gibran, ia menjawab kalau dirinya bukan juru bicara mantan wali kota Solo itu. “Mohon maaf, saya bukan juru bicara Mas Gibran, tapi kalau ditunjuk jadi jubir saya siap,” kata Sigit kepada Inilah.com, Jakarta, Kamis (26/9/2024)
Sejumlah elite PSI lainnya, mulai dari Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Waketum PSI Andy Budiman hingga Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie tak menjawab pesan maupun telepon. Hal sama pun terjadi saat mengubungi petinggi Partai Gerindra Habiburokhman.
Habiburokhman sempat menjawab telepon, namun saat ditanyai mengenai Gibran yang lama tak muncul usai heboh akun Fufufafa, ia langsung meminta agar pertanyaan itu dikirim melalui pesan teks, namun tak kunjung membalas.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengaku belum mengetahui kabar terbaru tentang Gibran. “Mohon maaf, saya belum update terkait agenda mas Gibran,” kata Kamhar.
Sebelumnya, politikus Partai Golkar Dave Laksono juga mengaku tidak tahu informasi soal Gibran. Namun ia menduga Gibran tengah mempersiapkan diri jelang pelantikan pada Oktober mendatang.
“Wah, enggak tahu deh, persiapan pelantikan kan agar setelah dilantik langsung tancap gas bekerja demi bangsa dan negara,” kata Dave saat dihubungi di Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Ketika dipastikan soal keberadaan Gibran. Dave pun menyebut ada banyak hal lain yang harus dikerjakan dan butuh fokus oleh pemerintahan. “Mari kita bersama-sama mendukung dan mengawal kepemimpinan Prabowo-Gibran menuju Nusantara Baru Indonesia Maju,” ucapnya.
Sekadar informasi, Gibran juga tak terlihat aktif lagi di jejaring media sosial sejak munculnya akun Fufufafa. Netizen juga mempertanyakan keberadaannya. Kali terakhir Gibran mengunggah konten di Instagram yakni pada 15 Agustus 2024 lalu. Sementara di Twitter, unggahan terakhir Gibran tercatat pada Juli 2024.
Terungkapnya akun Fufufafa ini menjadi bukti betapa busuknya permainan politik yang dimainkan oleh keluarga Jokowi. Mereka tidak hanya menggunakan bazzer untuk menyebarkan misi politiknya, tapi juga membuat sejumlah akun samara untuk menyerang orang-orang terdekatnya.
Permainan buzzer ini menjadi ciri khas keluarga Jokowi. Termasuk yang dilakukan Bobby Nasution di Sumut, yang sekarang bersaing merebut jabatan Gubernur Sumut. Dengan peranan buzzernya, Bobby mencoba menghilang aib yang telah dilakukannya bagi negara, termasuk kasus penyelundupan nikel, permainan tambang di Maluku Utara dan penggunaan Jet pribadi milik bos judi.
Sementara Jokowi saat ini sibuk menyelamatkan misinya untuk terus membangun IKN. Faktanya proyek itu banyak yang sia-sia dan terancam akan mengkrak di masa mendatang. Jokowi berkali-kali berjanji akan berkantor di IKN, tapi janji itu cuma omong kosong. Jokowi adalah presiden yang banyak menebar kebohongan dalam sejarah Indonesia.