Kajianberita.com
Beranda Headline Baliho Bobby Bertebaran di Tabagsel, Pj Kepala Daerah Bermain di Balik Layar, Kecurangan Pilgubsu di Depan Mata!

Baliho Bobby Bertebaran di Tabagsel, Pj Kepala Daerah Bermain di Balik Layar, Kecurangan Pilgubsu di Depan Mata!

Baliho besar bergambar wajah Bobby Nasution bersama Pj Walikota Padangsidempuan. Hati-hati, baliho ini sebagai peringatan akan adanya kecurangan Pilgubsu Novembe mendatang. Pj Kepala daerah akan ikut bermain memenangkan kandidat yang didukung penguasa.

Hati-hati, tanda-tanda kecurangan pada Pemilihan Gubernur Sumut yang berlangsung November 2024 sudah terlihat sejak sekarang. Paling tidak kecurangan itu tampak dari perilaku penjabat (Pj) Walikota Padangsidempuan,  Letnan Dalimunthe yang tiba-tiba saja memajang foto Bobby Nasution bersama Kahiyang Ayu di beberapa lokasi strategis di tengah Kota Padangsidempuan.

Baliho itu cukup besar. Tidak hanya wajah Bobby dan istrinya, wajah Letnan Dalimunthe dan istrinya juga tampak di baliho itu.

Aksi Letnan Dalimunthe itu tentu memunculkan pertanyaan publik soal apa hubungannya sehingga wajah Bobby dan Kahiyang Ayu dipajang di baliho itu. Jelas sekali kalau tugas Bobby tidak ada kaitannya dengan masyarakat Kota Padangsidempuan. Bobby adalah  walikota Medan yang kewenangannya tidak sampai ke wilayah bagian Tapanuli Selatan itu.

Tapi harap maklum, sebagai pejabat negara, Letnan Dalimunthe bisa saja mendapat tekanan dari pusat untuk mempromosikan Bobby di wilayahnya. Apalagi semua orang tahu, Bobby akan mencalonkan diri pada Pilgubsu mendatang. Sudah menjadi rahasia umum kalau para Pj kepala daerah — yang semuanya merupakan pejabat sementara titipan  pusat — dipaksa memenangkan menantu Presiden Joko Widodo itu. Busuk sekali memang, tapi itulah kenyataan yang ada.

Peran para Pj kepala daerah dalam memenangkan pasangan yang didukung penguasa sebenarnya sudah terungkap secara gamblang pada sidang perselisihan Pilpres yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi saat ini. Para Pj Kepala Daerah dituding menggunakan jaringan kekuasaannya hingga ke desa-desa untuk memenangkan pasangan Capres Prabowo-Gibran pada Pemilu lalu. Tak terbantahkan lagi, capres nomor 2 itu merupakan pasangan yang didukung penguasa. Presiden Jokowi dan anteknya berada di belakang pasangan ini.

Pj Kepala Daerah yang tidak mampu memenangkan Prabowo-Gibran pasti akan dimutasi. Lihat saja Nasib Achmad Marzuki, Pj Gubernur Aceh. Ia terpaksa ditarik kembali ke Jakarta karena di wilayahnya perolehan suara Prabowo-Gibran jauh tertinggal dibanding pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Nasib yang sama juga dialami Prabowo-Gibran di Sumatera Barat, tapi karena Mahyeldi Ansharullah merupakan gubernur hasil Pilkada yang masa jabatannya akan berakhir pada Desember 2024, Kementerian Dalam Negeri tidak bisa mengusiknya. Seandainya saja Mahyeldi seorang Pj gubernur, pasti akan bernasib sama seperti Achmad Marzuki.

Praktik busuk para Pj kepala daerah itu tampaknya akan terlihat lagi pada Pilgubsu mendatang. Apa yang telah ditunjukkan Letnan Dalimunthe merupakan tanda-tanda yang bisa menjadi peringatan bagi semua orang. Betapa tidak, tanpa ada kaitannya sama sekali, tiba-tiba saja ia memamerkan  foto Bobby dan Kahiyang Ayu pada baliho dalam ukuran besar yang dipajang di tengah kota itu.

Baliho itu berisi informasi ucapan selamat Idul Fitri 1445 hijriah, tidak berkaitan dengan Pilgubsu. Tapi tetap saja aneh. Kok wajah Bobby yang nongol. Apa hubungannya antara Bobby dengan Padangsidempuan?

Bobby sendiri dipastikan kurang mengenal Kota Padangsidempuan. Meski ia bermarga Nasution, tapi masa kecilnya tidak pernah dihabiskan di kota itu. Bobby lahir di Medan. Sejak sekolah dasar hidupnya lebih banyak dihabiskan di Lampung dan Kalimantan Barat. Sedangkan masa remajanya lebih banyak di Jawa.

Bahkan warga Medan sekali pun tidak banyak mengenal anak muda ini kalau saja ia tidak menikah dengan Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo. Apalagi warga Kota Padangsidempuan. Ada-ada saja memang ulang Pj Walikota itu.

Karuan saja, aksi Letnan Dalimunthe itu langsung mengundang keheranan publik. Banyak yang protes, tapi mereka tahu pasti ada permainan kekuasaan di balik semua itu. Letnan Dalimunthe tentu tidak sembarangan mau memasang baliho itu. Diyakini ia mendapat perintah khusus dari elit di tingkat pusat untuk melakukan aksi tersebut. Langkah itu bisa jadi sebagai aksi awal untuk melihat respon public.

Bukan tidak mungkin Pj kepala daerah lain juga mendapat perintah yang sama. Hanya saja Letnan Dalimunthe sebagai penggebrak awalnya untuk sekedar cek ombak. Sampai hari ini baliho itu masih terpajang kokoh di pusat Kota Padangsidempuan.

Baliho Bobby Nasution dan Endar Sutan Lubis dipasang di wilayah Tapanuli Bagian Selatan.

Selain di Padangsidempuan, Baliho Bobby juga banyak bertebaran di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Hanya saja di baliho itu foto Bobby dipasang bergandengan dengan foto Kepala Bapenda Medan, Endar Sutan Lubis.

Bupati Madina HM Jafar Sukhairi tidak terlibat sama sekali dalam pemasangan Baliho Bobby itu karena ia bukan merupakan Pj Kepala daerah yang bisa ditekan oleh pusat. Jafar Sukhairi adalah bupati definitif hasil Pilkada 2020 yang masa jabatannya berakhir pada 2025. Lagipula, ia merupakan politisi PKB, bukan dari partai yang tunduk kepada kemauan Jokowi.

Kembali ke baliho Bobby di Padangsidempuan, sebenarnya sudah banyak muncul protes yang disampaikan warga kepada Pj Walikota Letnan Dalimunthe. Misalnya saja protes dari Akhir Rangkuti, Ketua Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) yang menyampaikan kritiknya atas pemasangan baliho Bobby itu.

“Kalau mau cari muka jangan begitu kali lah. Kami mensinyalir upaya kecurangan Pilkada 2024 di Sumut mulai tercium dari perilaku Pj walikota yang seperti ini,” ujar Akhir Rangkuti. Ia sangat yakin kalau pemasangan baliho itu merupakan langkah Bobby untuk curi start kampanye yang dibantu para penguasa lokal.

“Semua orang tahu kalau Bobby akan maju pada Pilgubsu mendatang. Tapi  janganlah fasilitas negara digunakan untuk melakukan kampanye terselubung oleh Pj Walikota yang mau cari muka ke presiden. Pj Walikota harus diberikan peringatan keras,” tambah Akhir.

Pemuda kelahiran Padangsidempuan lantas meminta Mendagri mengevaluasi Pj Walikota. Namun tentu saja semua itu sia-sia sebab bagaimanapun juga aksi yang dilakukan Letnan Dalimunthe  pasti sudah mendapat restu dari pusat.

Letnan Dalimunthe menjabat sebagai Pj Walikota setelah dilantik pada 29 September 2023. Sebelumnya ia menduduki posisi sebagai Sektetaris Daerah Pemko Padangsidempuan.

Selama bertugas sebagai aparatur sipil negara, Letnan Dalimunthe sama sekali tidak pernah terlibat kerjasama dengan Bobby Nasution. Namun demi untuk menjilat kepada kekuasaan, ia rela merendahkan harga diri dengan memasang baliho besar wajah Bobby Nasution di wilayahnya.

Apalah Letnan bermain sendirian? Tentu tidak. Semua itu pasti mendapat komando dari pusat.

Maka benar apa yang dikatakan Akhir Rangkuti kalau tindakan Letnan Dalimunthe itu merupakan gambaran dari prilaku Pj Kepala Daerah dalam menyikapi Pilgubsu yang akan datang. Mereka semua pasti mendapat perintah untuk memenangkan kandidat yang dekat dengan istana. Bobby Nasution adalah kandidat itu.

Aksi Letnan Dalimunthe itu sekaligus sebagai peringatan bagi siapapun calon gubernur yang akan menjadi pesaing Bobby Nasution nantinya. Kalian tidak akan mudah meraih kemenangan, sebab seluruh jaringan pekerja Pemilu dan aparatur pemerintah akan ikut bermain memenangkan Bobby.

Hasil Pemilu Presiden 2024 di Sumut yang memenangkan Prabowo-Gibran 58 persen menjadi gambaran kalau sebesar itupula persentase kemenangan yang diraih Bobby pada Pilgubsu nanti. Tidak peduli siapapun pasangannya, sebab misi penguasa adalah memberi jabatan bagi anak dan menantu Jokowi sebagai ucapan terimakasih.

Ahmady

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan