![]() |
| Jalan yang diperbaiki pasca bencana banjir dan longsor di Sumatera |
Jalan darat menghubungkan Tarutung dan Kota Sibolga serta Tapanuli Tengah yang terputus karena bencana banjir dan longsor beberapa waktu lalu, perlahan sudah mulai selesai diperbaiki sehingga bisa dilalui meski dalam keadaan darurat. Saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diharapkan jalur itu sudah bisa dilalui kendaraan kecil, seperti mobil pribadi.
Perbaikan jalan itu masih bersifat sementara. Tim kerja pembuka jalan dikomandoi Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Koordinator bidang Infrastrtuktur dan Pembangunan kewilayahan. Hanya saja Gubernur Sumut Bobby Nasution yang banyak berbicara tentang perbaikan jalan itu.
Bobby hanya terima bersih soal perbaikan jalan itu. Yang bekerja di lapangan semuanya dikomandoi tim pusat.
Bobby mengatakan jalur dari Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) menuju Kota Sibolga sudah bisa dilewati saat libur natal dan tahun baru (Nataru). Jalur itu sebelumnya tidak bisa diakses karena tertimbun material banjir dan longsor terjadi, Senin (24/11/2025).
"Kita juga menyampaikan dari Tarutung, dari Taput ke Sibolga sudah bisa masuk, tapi memang kapasitas kendaraan yang bisa masuk kecil," ujar Bobby usai meninjau persiapan libur Nataru di Stasiun Kereta Api Medan, Senin (24/12/2025).
Kendati demikian, agar lalu lintas tetap berjalan lancar pihak keamanan berjaga di lokasi tersebut.
"Karena itu (situasi) di sana dijaga oleh pihak keamanan setempat, kami itu imbau hati-hati," katanya.
Bobby juga mengatakan pihaknya akan terus menginformasikan lokasi jalan mana saja yang bisa diakses pasca bencana alam dan longsor di bulan November lalu.
“Yang pasti, jalur mana yang bisa digunakan dan bagaimana kapasitas jalannya. Sehingga akan menyesuaikan jenis bus yang melintas. Dan setiap pertimbangan akan disampaikan oleh tim yang bersiaga,” jelas Bobby.
Sebelumnya, musibah banjir dan longsor menerjang 19 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Berdasarkan data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Rabu (24/12/2025) pukul 08.00, jumlah korban meninggal 371 orang.
"Jumlah korban meninggal 371 jiwa, 70 hilang, terluka 242 orang dan 13.262 mengungsi," ujar Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae, mengutip data dari BPBD Sumut.
Kabupaten Tapanuli Tengah wilayah paling parah terdampak bencana, tercatat sebanyak 133 orang meninggal, 37 hilang dan luka-luka 11 orang. Lalu Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), korban meninggal 88 orang, 30 orang hilang dan 160 terluka. Kemudian di Kota Sibolga korban meninggal 55 orang dilaporkan meninggal dan 68 orang terluka.
Selanjutnya Kabupaten Tapanuli Utara, 36 meninggal, 2 hilang dan 3 luka. Selain 4 daerah tersebut, banjir dan longsor juga menerjang 15 kabupaten/kota di Sumut lainnya. Meliputi Kabupaten, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Langkat, Deli Serdang, Nias, Serdang Bedagai, Asahan, Batubara, Nias Utara dan Nias Selatan.
Kemudian daerah lainnya Kota Padang Sidempuan, Medan, Binjai, dan Tebing Tinggi. Proses pencarian korban hilang kini terus dilakukan Tim SAR gabungan. Bencana ini juga menyebabkan terdampak pada 1,7 juta jiwa di Sumut. Saat proses penanggulan bencana seperti mengurusi pengungsi dan perbaikan infrastruktur, terus dilakukan Pemprov Sumut dan pemerintah pusat.**
