Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi Mendadak Temui Jokowi di Solo, Benarkah untuk Meminta Perlindungan?

Sebarkan:
Budi Arie Setiadi

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mendadak menyambangi kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Kecamatan Banjar Sari, Solo, Jawa Tengah pada Selasa (28/1). Pertemuan digelar tertutup.

Kedatangan Budi Arie saat momen libur panjang menarik perhatian. Terlebih oleh masyarakat yang memadati rumah Jokowi. Kunjungan Budi Arie itu menjadi sorotan karena dilakukan bertepatan dengan lawatan Presiden Prabowo ke India.

Namun, Jokowi mengaku kedatangan ketua umum relawan ProJo itu hanya sekadar silaturahmi. Dia membantah ada pembicaraan khusus dengan Budi Arie.

"Silaturahmi biasa," kata Jokowi.

Dia pun tak bisa berlama-lama bertemu Budi Arie sebab harus menyapa warga yang mendatangi kediamannya di tengah masa libur panjang.

"Ya semua yang bisa saya layani, saya layani. Semampu saya," ucap Jokowi

Sebagai informasi, tepat sebulan lalu Polda Metro Jaya menaikan status kasus judi online di internal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke tahap penyidikan.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak menyebut kalau tim penyidik Polda Metro Jaya telah menemukan sejumlah alat bukti yang kuat untuk menaikan perkara korupsi tersebut dari penyelidikan ke penyidikan.

"Per tanggal 12 Desember 2024 kemarin, tim penyidik sudah mulai menaikan kasus itu ke tahap penyidikan," tuturnya di Jakarta, Kamis (19/12).

Di sisi lain, Budi Arie sempat diperiksa sebagai saksi prihal kasus tersebut. Sebab, di era pemerintahan Jokowi, Budi Arie menjabat sebagai menteri komunikasi dan informatika (menkominfo), yang kini berganti nama menjadi Komdigi.

Dia diperiksa pada 19 Desember 2024. Pemeriksaan berlangsung selama enam jam. Total ada sebanyak 18 pertanyaan diajukan penyidik kepada Budi Arie.

Keterlibatan Budi Arie sempat menjadi sorotan karena para tersangka yang sudah ditahan adalah para anak buahnya saat Budi menjabat Menteri Komunikasi dan Informasi di masa kepemimpinan Presiden Jokowi. Malah ada tersangka judionline itu yang direkrut langsung oleh Budi untuk ditempatkan sebagai pengawal berbagai situs judi online.

Meski demikian, Budi Arie berupaya membela diri dengan mengaku tidak tahu menahu soal permainan judi online itu. Ia  mengatakan dirinya sudah memberikan keterangan kepada penyidik kepolisian. Dia meminta semua pihak berhenti memfitnah dirinya.

"Betul, saya memberi keterangan sebagai saksi, karena itu, berhenti memfitnah dan mem-framing, karena dia akan kebakar sendiri," kata Budi Arie di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (19/12).

Bisnis judi online menjadi sorotan karena sejumlah pegawai Komdigi diduga turut bermain merawat situs judi tersebut. Semestinya mereka memblock situs itu, nyatanya mereka merawatnya. Ada seribuan situs judi yang dipelihara personil Komdigi itu. Mereka disebut-sebut  mendapat fee sebesar Rp 8 juta per bulan dari satu situs judi.

Jika ada 1000 situ judi yang dirawat, berarti penghasilan pegawai Komdigi itu mencapai Rp 8 miliar per bulan. Uang sebesar ini tentu tidak mereka makan sendiri. Ada sejumlah pejabat lain yang mendapat jatahnya. Di sinilah nama Budi sempat terseret. Bahkan mencuat kabar kalau ia akan diresuffle dari kabinet.

Hal ini yang membuat Budi Aire menjadi gelisah. Sebagai ketua Tim Pro Jokowi, ia pun berupaya mendekati ‘pembinanya’ untuk meminta perlindungan.  ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini