![]() |
Aksi demo pelajar (SMA) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan |
Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan menggelar aksi protes di halaman sekolah yang terletak di kawasan Jalan William Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (7/2/2025). Mereka mengamuk karena gagal ikut seleksi nasional berdasarkan orestasi (SNBP) 2025.
Para siswa yang kesal dengan pihak sekolah meluapkan kekecewaannya dengan merobek spanduk yang ada sekolah.
Ratusan siswa SMA MAN 2 Model Medan ini spontan keluar dari ruang kelasnya masing-masing ke halaman sekolah untuk menyuarakan kekecewaannya kepada pihak sekolah. Mereka membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan bentuk kekecewaan terhadap pihak sekolah sembari berorasi.
Dalam orasinya, mereka kesal tidak bisa mengikuti seleksi SNBP dan tidak adanya kejelasan dari pihak sekolah. Mereka murka karena terancam tidak bisa masuk ke perguruan tinggi negeri melalui jalur SNBP 2025.
Para siswa menuding pihak sekolah lalai dalam melaksanakan SNBP dengan baik yang diduga tidak menyelesaikan finalisasi pangkalan data sekolah dan siswa atau PDSS.
Tampak juga para siswi bersedih menangis saling berpelukan lantaran terancam tidak bisa ikut SNBP dan pupus melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi negeri.
Syakirah, salah satu siswi SMA MAN 2 Model Medan mengatakan, total ada 330 siswa yang terancam gagal mengikuti SNBP pada 2025. Menurutnya, mereka melakukan aksi demontrasi di sekolah untuk meminta kejelasan dari pihak sekolah. Syakirah menilai pihak sekolah telah membohongi siswa-siswinya.
"Kekecewaan kami karena sekolah lalai, harusnya kami bisa mengikuti SNBP. Kalau kami bisa mengikuti SNBP tentunya uang pangkal kami gratis dan uang UKT lebih murah," ujar Syakirah.
Syakirah menyebut, menurut pihak sekolah gagalnya mereka mengikuti SNBP karena masalah kurikulum, tetapi para siswa tidak percaya. Menurutnya, gagalnya mereka lantaran kelalaian dari pihak sekolah dalam hal penginputan data siswa PDSS.
"Kalau kata pihak sekolah, dari karena kurikulum kami yang pertama kali, karena yang pertama kali menggunakan kurkulum merdeka, karena tahun-tahun sebelumnya menggunakan kurikulum K13, tetapi menurut kami ini ada adalah kelalaian dari pihak sekolah, karena pihak sekolah sudah berbohong tiga kali,” katanya.
‘Pihak sekolah bilang bahwasanya sudah finalisasi, kedua kali pihak sekolah bilang sudah diinput nilainya, tetapi hari kami ketahui semalam bahwa akselerasi baru nilai sastu sampai tiga dan kami belum ada sama sekali," tambahnya.
Belum ada keterangan resmi dari pihak SMA MAN 2 Model Medan ataupun dari pihak Kementrian Agama wilayah Sumatra Utara terkait dengan hal ini. Aksi protes ratusan pelajar ini usai setelah sejumlah guru menenangkan hati ratusan para pelajar untuk bersabar dan situasi pun sudah kondusif.
Kini para siswa SMA MAN 2 Model Medan berharap agar pihak sekolah memberikan kompensasi kepada siswa karena tidak bisa mengikuti SNBP. (bersa)