Kasus merajuknya Bobby Nasution yang enggan hadir pada acara
serah terima jabatan (Sertijab) Walikota Medan, Selasa 4 Maret lalu, mengundang
komentar banyak orang. Bobby disebut-sebut terlalu manja sebagai pejabat.Bobby Nasution, pejabat yang suka merajuk
Bobby sendiri sebenarnya sudah hadir saat acara Sertijab akan dilakukan. Namun ia sangat terkejut sebab ketika sampai di halaman kantor Walikota Medan, ia sama sekali tidak disambut sebagaimana biasanya.
Padahal, saat menjabat walikota, selalu ada petugas dan pejabat yang menyambutnya saat ia tiba maupun hendak meninggalkan kantor. Petugas Satpol PP senantiasa siaga penuh untuk memberi penghormatan.
Namun siang itu, saat ini kembali ke kantor Walikota Medan, Bobby tidak lagi dapatkan sambutan sebagaimana biasanya. Akhirnya ia pun merajuk dan memilih meninggalkan lokasi itu.
Walikota Medan, Rico Waas dan Wakilnya Zakiyuddin Harahap yang mengetahui kejadian itu beberapa menit kemudian, langsung beranjak dari ruangnya untuk menjemput Bobby ke Rumah Dinas Gubernur Sumut di Jalan Sudirman. Keduanya meminta maaf dan berharap Bobby mau hadir kembali di Pemko Medan untuk mengikuti di acara Sertijab.
Namun Bobby sudah terlanjut kecewa. Ia tetap tidak mau, sehingga Sertijab Walikota Medan hari itu dilakukan tanpa kehadiran Bobby. Demikian juga Sertijab ketua PKK Medan, dilakukan tanpa kehadiran Kahiyang Ayu, istri Bobby.
Merajuknya Bobby karena kurangnya sambutan yang diberikan kepadanya sebenarnya bukan hal baru. Saat kampanye Akbar Pilgubsu di Kabupaten Toba November 2024 lalu, Bobby juga pernah merajuk.
Ia enggan hadir di lapangan karena mendengar jumlah massa yang hadir di kampanyenya itu tidak begitu banyak. Padahal saat itu Bobby dan wakilnya Surya sudah berada di hotel dan sia-siap datang ke lokasi kampanye.
Mendengar massa yang hadir hanya sedikit, Bobby kemudian memutuskan kembali ke Medan. Ia batal menghadiri kampanye akbar yang semesinya ia hadiri.
Karuan, Bobby lantas menjadi bulan-bulanan nitizen di media social karena ia dituding sebagai pejabat manja yang haus penghormatan.
Pada akhirnya Bobby tetap menang pada Pilkada yang lalu dan terpilih sebagai Gubernur Sumut. Namun aspek kecurangan tidak bisa terbantahkan. Apalagi ada permainan ASN, keterlibatan pemerintahan desa dan kelompok partai coklat di balik Pilkada itu. Tidak bisa ditampik, kemenangan Bobby tidak terlepas dari permainan kekuasaan.
Sisi positifnya, kemenangan Bobby pada Pilgubsu yang lalu membuat kasus merajuknya ia saat kampanye akbar di Toba mulai dilupakan orang.
Namun belakangan kasus merajuknya Bobby mencuat kembali saat ia kecewa tidak mendapat sambutan ketika kembali ke kantor Walikota Medan untuk menghadiri acara Sertijab Walikota.
padahal saat menjabat walikota Medan, Bobby selalu disambut oleh sejumlah pejabat tinggi saat tiba di halaman kantor itu. Kali ini ia tidak mendapatkan sambutan apapun.
Ia merajuk. Melihat para ASN di Pemko Medan hanya diam saja, Bobby memutuskan tidak mau hadir di acara Sertijab itu. Bobby Nasution memutuskan langsung “balik kanan” dari Lobby Balai Kota Medan menuju rumah dinas Gubernur Sumut di Jalan Sudirman.
Sikap pejabat Pemko Medan yang enggan menyambut Bobby memunculkan pandangan bahwa selama ini memang banyak ASN Pemko Medan tidak suka dengan gaya kepemimpinannya sebagai walikota.
Betapa tidak, sejak menjabat walikota, Bobby hanya membangun jaringan dengan kelompok tertentu saja yang pro kepadanya. Bahkan saat menunjuk Plt Sekda, Bobby tega-teganya mengabaikan sejumlah pejabat senior. Ia lebih memilih Topan Ginting, pejabat muda yang merupakan pendukung utamanya sejak Kampanye di Pilkada Medan 2020.
Setelah Bobby terpilih sebagai gubernur, beberapa pejabat Pemko Medan yang selama ini memuja-mujanya justru pindah ke tingkat Provinsi, mengikuti jejak tuan mereka. Termasuk Topan Ginting yang ditempatkan sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sumut.
Alhasil, yang tersisa di Pemko Medan adalah orang-orang yang diabaikan Bobby selama ini.
Hal ini yang membuat sambutan kepada Bobby saat ia berkunjung ke Kantor walikota Medan tidak lagi meriah. Terkesan kalau para ASN di Pemko Medan sengaja bersikap dingin untuk menunjukkan kepada Bobby bahwa mereka memang selama ini tidak suka kepada menantu Jokowi itu.
Jadi, itu semacam balas dendam yang halus.***