![]() |
Parluatan Siregar, mantan atlit nasional berprestasi internasional asal Sumut yang siap maju sebagai Ketua KONI Sumut |
Persaingan merebut jabatan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut telah dimulai. Para kandidat sudah mengambil formular yang disediakan di Sekretariat Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Jalan Willem Iskandar, Medan. Sampai Selasa (8/4/2025) kemarin tercatat sudah dua orang kandidat yang mengambil formulir itu, yakni Parluatan Siregar dan Hatunggal Siregar.
Besar kemungkinan kedua sosok ini yang akan bersaing pada pemilihan yang berlangsung 15 April mendatang. Publik pun bertanya-tanya, dari kedua sosok ini, siapa sebenarnya yang lebih pantas memimpin KONI Sumut?
Tentunya latar belakang dan koneksi dengan kekuasaan menjadi pertimbangan untuk memilih figur yang tepat.
Jika dilihat dari latar belakang dan pengetahuan di bidang olahraga, tentu saja nama Parluatan Siregar sulit untuk ditandingi. Parluatan adalah mantan atlit lari Sumut yang sangat berpengalaman. Ia telah banyak meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Bisa dikatakan Parluatan adalah legenda hidup olahraga Sumut yang sampai saat ini aktif dalam pembinaan olahraga. Prestasinya di ajang lari sudah diakui dunia.
Selama aktif sebagai atlit di tingkat internasional, setidaknya Parluatan telah meraih 10 medali emas di tingkat Asia Tenggara dan Asia. Belum lagi medali di tingkat nasional dan daerah yang mencapai puluhan.
Bahkan ia pernah tercatat sebagai pemegang rekor lari 1.500 untuk SEA Games. Selain itu, Parlautan juga pernah mengukir rekor nasional 3000 meter.
Parlautan tercatat sebagai penghuni pelatnas sejak 1991 sampai 1995. Prestasi gemilang sebagai atlet mengantar Parluatan menjadi perwira Polri. Dia terakhir menjabat pangkat Kombes Pol.
Kariernya di kepolisian tak kalah cemerlang dengan prestasinya di dunia atlet. Dia pernah menjabat sebagai Penyidik Kabareskrim Polri. Selain itu pernah pula menjabat Kapolres di Simeuleu dan Tabagsel. '
Sebelumnya dia juga pernah menjabat Ksb mutasi Polda jambi Kabag Dal Pers (Kabag Peberimaan Polri) di Polda Lampung.
"Saya juga pernah ke daerah konflik menangani kerusuhan Poso dan berbagai penyidikan kasus kejahatan keras transnasional," katanya.
Pengalaman di bidang reserse membuatnya ditunjuk sebagai dosen utama Akpol dan Akmil. Dia juga pernah bertugas sebagai Wadir Binmas Polda Sumut dan Ketua tim sapu bersih Pungli di Sumut dan instruktur wawasan kebangsaan bela negara korupsi pungli.
Selama aktif sebagai pejabat kepolisian, Parlautan tidak pernah mengalihkann pandangannya kepada dunia olahraga. Ia tetap aktif membina para atlit muda di berbagai daerah.
Setelah pensiun, dia pernah dipercaya sebagai komisi pembibitan atlet PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) di Jakarta. Selanjutnya sebagai Ketua Bidang Organisasi Pengprov PASI Sumut.
Dengan sederet pengalaman itu, jelas sekali kalau Parluatan Siregar sangat pantas menjabat ketua KONI Sumut. Tak heran jika sejumlah mantan atlit Sumut beramai-ramai memberi dukungan kepada Parluatan untuk terpilih pada musyawarah nanti.
Sejumlah atlit legenda, seperti Hendrik Simangunsong (mantan Atlet tinju di Oliampade), Mardi Lestari (mantan atlet atletik Olimpiade), Iwan karo karo dan Adi Suwarno (keduanya mantan PSMS), Ferdinand (mantan atlit tekwondo), Syawaluddin Samosir (mantan atlit gulat), Ariani (mantan Atlet Taekwondo), Semi (Atlet Polo Air), dan puluhan atlit lainnya kompak memberikan dukungan kepada Parluatan.
Menurut mereka, Parluatan adalah sosok yang tepat untuk dipilih.
“Dia lebih pantas memimpin KONI Sumut. Selain paham dunia olahraga dan sebagai mantan atlit internasional, jiwa kepemimpinannya juga sangat hebat berkat pengalaman sebagai perwira polisi,” kata Mardi Lestari.
Para atlit itu sangat yakin, KONI Sumut di bawah kepemimpinan Parluatan Siregar akan lebih maju karena program pembinaanya pasti lebih focus, terutama dalam pengembangan bakat-bakat baru.
Dukungan itupun mendapat sambutan dari Parluatan Siregar. Ia mengaku siap untuk memimpin KONI Sumut dan mengabdi sepenuhnya pada pembinaan olahraga di daerah ini.
Paman Bobby Ingin berkuasa
Jalan Parluatan Siregar untuk tampil sebagai ketua KONI Sumut tidaklah mudah sebab ada sosok lain yang ngotot menginginkan jabatan itu. Dia adalah Hatunggal Siregar yang tidak lain adalah saudara kandung dari Ade Hanifah Siregar, Ibu Gubernur Bobby Nasution. Dengan kata lain, Hatunggal adalah paman kandung Bobby.
![]() |
Hatunggal Siregar, paman dari Gubernur Bobby Nasution yang berambisi menjabat Ketua KONI Sumut |
Bedanya, Hatunggal menititi karir di TNI melalui jalur sarjana. Ia merupakan alumni Fakultas Teknik Universitas Syiahkuala Banda Aceh angkatan 1982.
Prestasi Hatunggal di bidang olahraga bisa dikatakan tidak ada. Sangat tidak sebanding dengan Parluatan Siregar yang memang genetiknya berasal dari atletik. Dunia mengenal Parluatan sebagai atlit hebat dan berprestasi, sementara Hatunggal muncul belakangan.
Selama menitit karir sebagai perwira TNI, nama Hatungga jarang mencuat ke permukaan karena ia lebih banyak menangani bidang administasi. Setelah pensiun, barulah ia tertarik menggeluti organisasi olahraga. Itupun setelah keponakannya, Bobby Nasution terpilih sebagai Gubernur Sumut.
Hatunggal Siregar didapuk sebagai Ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Sumatera Utara periode 2024-2028. Petanque merupakan cabang olahraga baru yang belum banyak dikenal masyarakat Indonesia. Hatunggal dilantik oleh pengurus besar FOPI di Aula Tengku Rizal Nurdin pada Senin 17 Februari lalu.
Jabatan sebagai ketua FOPI merupakan langkah awal bagi Hatunggal untuk mendapatkan jabatan lebih tinggi di organisasi olahraga Sumut. Sejak awal ia memang sudah menunjukkan ambisi besar untuk duduk sebagai Ketua KONI Sumut.
”Saya siap untuk duduk sebagai ketua KONI Sumut,” tegasnya dalam sebuah pertemuan dengan wartawan.
Statusnya sebagai paman Bobby Nasution dianggap akan lebih mudah untuk meraih jabatan itu. Maka itu, sejak beberapa bulan lalu Hatunggal sudah melakukan penggalangan kepada sejumlah tokoh olahraga di daerah untuk bisa mendapat suara pada musyawarah nanti.
Meski dekat dengan penguasa, jalan Hatunggal meraih kursi Ketua KONI Sumut tentu tidak bisa dikatakan mudah, sebab bersaing dengan nama besar Parluatan Siregar adalah hal yang sulit. Dari segi pengalaman maupun prestasi, Parluatan jauh di atas.
Tapi kita tidak bisa memungkiri, unsur politis tetap akan ada dalam pemilihan nanti. Bisa jadi Bobby akan ngotot agar pamannya terpilih karena hal itu akan memudahkan kerjasama antara Pemda dan KONI Sumut. Lagi pula, kalau money politic dan kekuasaan berbicara, semuanya tentu bisa diatur.
Hanya saja, jika kita berbicara pada kemampuan dan kualitas, jelas nama Parluatan Siregar jauh lebih diunggulkan. Kalau olahraga Sumut mau maju, sebaiknya kita memang harus memilih sosok pemimpin KONI yang memahami betul dunia olahraga hingga ke akar-akarnya.
Parluatan Siregar adalah sosok mantan atlit yang meniti prestasi mulai dari desa hingga ke tingkat dunia. Berbeda dengan Hatunggal Siregar yang muncul tiba-tiba setelah keponakannnya Bobby Nasution menjabat gubernur Sumut.
Tapi jika kekuasaan berbicara, peta kekuatan dukungan bisa saja berubah. Warga Sumut hanya perlu mengingatkan para stakeholder olahraga agar berpikir jauh ke depan. Jika koneksi keluarga yang menjadi andalan, masa depan olahraga di daerah ini pasti akan hancur lebur. ***