![]() |
Jokowi bersama pengurus dan kader PSI. Keluarga Jokowi akan memperkuat kuku di partai ini |
Saat ini Joko Widodo, presiden RI ke-7 sama sekali tidak punya partai. Kalaupun ada, partai yang menjadi andalannya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin anaknya, Kaesang Pengerap. PSI dalam waktu dekat akan menyelenggarakan kongres memilih ketua baru. Jokowi dipastikan bakal memperkuat cengkraman keluarganya di partai itu demi masa depan politik anak dan menantunya.
Hampir bisa dipastikan, Kaesang sangat berpeluang untuk dipilih kembali sebagai ketua umum partai. Sempat muncul isu kalau Jokowi yang akan turun gunung memimpin partai itu. Namun peluang itu sepertinya sangat tipis, sebab Jokowi cenderung mau bermain di balik layar, membiarkan anaknya maju ke depan.
Namun Jokowi tetap akan memberi dukungan besar bagi kemajuah partai itu. Di mata Jokowi, PSI adalah partai yang diidam-idamkanya bakal menjadi partai besar dan terbuka. PSI nantinya akan dimanfaatkan keluarga Jokowi untuk bertarung di ranah politik.
Saat ini anak dan menantu Jokowi belum terlalu kokoh bernaung di dalam partai. Hanya Kaesang yang sudah pasti berada di PSI. Sementara Gibran Rakabuming yang saat ini menjabat presiden belum menunjukkan sikap untuk bergabung ke partai manapun.
Sempat mencuat kalau ia akan bergabung ke Golkar. Namun kabar itu belum menunjukkan kepastian.
Adapun menantu Jokowi, Bobby Nasution yang saat ini menjabat gubernur Sumut, pada dasarnya sudah terdaftar sebagai kader Gerindra. Meski demikian posisinya di partai itu belum terlalu menguat.
Malah ada kemungkinan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto tidak akan memberikan jabatan ketua DPD Gerindra Sumut kepada Bobby. Kabarnya Prabowo sudah menyiapkan figur lain yang memiliki basis massa lebih kuat.
Sementara itu semua orang tahu kalau Bobby pada dasarnya tidak memiliki massa di arus bawah.Bobby terjun ke dunia politik semata-mata karena dukungan kekuasaan, bukan karena prestasi. Ia cerdik memanfaatkan peluang dukungan mertuanya yang kala itu menjabat presiden.
Tidak beda dan Gibran, Bobby adalah produk politik yang didukung penguasa dan lembaga negara, bukan sokongan arus bawah. Tanpa dukungan kekuasaan, mereka sama sekali tidak dikenal orang.
Peliknya lagi, anak dan menantu Jokowi sudah beberapa kali diadukan ke KPK dalam kasus korupsi dan pencucian uang. Yang paling parah adalah Bobby Nasution, sebab namanya sudah berkali-kali disebut di pengadilan terkait permainan tambang di Maluku Utara yang kemudian lebih dikenal dengan istilah Blok Medan.
Kalau saja anak dan menantunya itu tidak di-back up dengan kekuasaan, bisa dipastikan mereka akan sangat mudah masuk dalam cengkraman KPK. Apalagi pengaduan sudah menumpuk.
Maka itu, Jokowi berupaya terus meningkatkan cengkramannya di PSI demi membesarkan partai itu sehingga ia tetap memiliki kuku di ranah kekuasaan.
PSI sendiri saat ini sedang membuka peluang bagi siapa pun anggotanya untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum. Proses pendaftaran akan berlangsung hingga 18 Juni 2025.
Juru Bicara DPP PSI Beny Papa menjelaskan bahwa seluruh proses pendaftaran dilaksanakan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI. Layanan pendaftaran akan dibuka setiap hari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.
"Sejak 13 Mei, kami membuka masa pendaftaran bakal calon ketua umum Partai PSI yang seluruh prosesnya akan dilaksanakan di Basecamp DPP PSI pada pukul 09.00 sampai 18.00 dengan syarat khusus," ujar Beny dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa.
Meski dibuka untuk umum, namun peluang untuk menjadi Ketua umum Partai tetap diberikan kepada Kaesang untuk melanjutkan kepemimpinannya. Adapun Jokowi akan bermain dari belakang. Kelak PSI ini yang akan dimanfaatkan Jokowi untuk melindungi aktivitas anak dan menantunya di dunia politik.
Tidak heran jikka PSI identik dengan keluarga Jokowi. Walaupun Bobby Nasution sudah bernaung di Gerindra, tapi kalau Prabowo tidak memberi ruang kepadanya untuk mendapat jabatan strategis di partai itu, pada akhirnya Bobby pasti akan berpindah ke PSI. ***