Diundang Secara Khusus, AHY Sampaikan Pandangannya Terkait Peran Media di MNC Forum

Sebarkan:


Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono bersama Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo dan keluarga besar  MNC Group dalam acara MNC Forum ke 79 di Jakarta

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut media merupakan ruang untuk berekspresi. Karenanya, media memiliki peran penting dalam menjaga dan mengawal demokrasi Indonesia.

Hal itu disampaikan AHY saat menghadiri MNC Forum LXXIX (79th) yang digelar di iNews Tower, Kamis (15/5/2025). Acara yang digelar secara daring dan luring ini dihadiri Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairwoman Liliana Tanoesoedibjo, MNC Group Co-CEO MNC Group Angela Tanoesoedibjo, dan diikuti lebih dari 2.000 karyawan MNC Group.

AHY menyebut, pers memiliki peran strategis dalam menjaga demokrasi dan mengawal pembangunan. Sebab pers merupakan pintu informasi dan edukasi.

“Informasi yang akurat di tengah-tengah suasana yang begitu lebur karena borderless dan serba digital kita sulit untuk mengetahui mana yang benar mana yang hoaks, fake news, tapi media MNC termasuk yang terdepan untuk melawan itu semuanya,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

Selain itu, media juga menjadi ruang untuk berkespresi. Menurut AHY, demokrasi itu memberikan ruang yang luas kepada setiap warga negara untuk berekspresi, yang penting tujuannya baik.

“Kalau ada yang kurang pas didengar ya itulah ruang ekspresi. Demokrasi tidak membutuhkan keseragaman, melainkan memberikan ruang luas bagi seluruh warga negara untuk berekspresi. Kalau ada kritik, asalkan yang membangun, why not? Ini negara kita sendiri," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, AHY menunjukkan opini berjudul “Memerdekakan Negeri dari Krisis Pandemi” yang pernah ditulisnya dan diterbitkan di Koran Sindo.

“Ini opini di Sindo waktu itu. Masih oposisi kita. Jadi waktu itu masih agak sering nulis dulu. Memerdekakan negeri dari krisis pandemi, dimuat di Sindo ketika itu,” ucapnya.

AHY mengaku, mencoba menggunakan haknya sebagai warga negara dalam mengekspresikan gagasannya.

“Kalau ada kritik asalkan membangun, why not, ini negara kita sendiri, bangsa kita sendiri, kritik yang baik, justru diperlukan daripada kita merasa everything is going well, ternyata ada celah-celah yang harus kita tutup dan ketahui paling tidak,” katanya.

“Jadi, more than happy, more than welcome, kalau ada masukan, kalau ada kritik, untuk sama-sama kita perbaiki ke depan, media adalah ruangnya, pers adalah jalannya. Media yang sehat tentu akan memberikan ruang demokrasi yang sehat juga,” sambungnya.

AHY menambahkan, demokrasi harus didukung oleh empat pilar antara lain, eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers. Karena itu, AHY berharap kebebasan pers tetap dijaga untuk menjadi pilar dalam menjaga stabilitas kehidupan demokrasi di negeri ini.

“Mari kita jaga bersama-sama. Saya rasa peran MNC Group sangat dinantikan untuk sama-sama menjaga demokrasi di negeri ini. Democracy is not an end in it self bukan tujuan akhir bukan segala-galanya tapi perlu dikawal bersama-sama,” ucapnya.

“Semoga MNC Group semakin sukses dan semakin maju dalam apa pun yang ingin dilakukan dan dicapai, dan bersama-sama mengawal pembangunan dan menjaga demokrasi Indonesia yang semakin maju negara dan sejahtera rakyatnya. ***

 



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini