![]() |
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi |
Nama Budi Arie Setiadi kembali menjadi sorotan publik. Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini disebut dalam dakwaan kasus dugaan praktik penjagaan situs judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi, dulu Kominfo).
Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 Mei 2025, jaksa menyebut bahwa Budi Arie diduga mendapat jatah hingga 50 persen dari total keuntungan praktik ilegal tersebut.
Jaksa mengungkap, praktik penjagaan situs judi online dilakukan oleh empat orang terdakwa, yaitu Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus. Kesemua ini adalah anak buah Budi Arie tatkala ia masih menjabat Menteri Komunikasi dan Informasi di masa Presiden Joko Widodo.
Sebagai pejabat negara yang membidangi soal komunikasi, semestinya ia berperan untuk memblokir semua situs yang berbau judi online di Indonesia. Namun dalam prosesnya, situs-situs judi online itu malah dijaga keberlangsungannya dengan tarif tertentu.
“Bahwa kemudian terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony, Terdakwa II Adhi Kismanto, dan Terdakwa IV Muhrijan alias Agus kembali bertemu di CafĂ© Pergrams Senopati untuk membahas mengenai praktik penjagaan website perjudian online di Kemenkominfo dan tarif sebesar Rp8.000.000,- per website serta pembagian untuk Terdakwa II Adhi Kismanto sebesar 20 persen, Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony sebesar 30 persen untuk saudara Budi Arie Setiadi sebesar 50 persen dari keseluruhan website yang dijaga,” tutur jaksa.
Berapa Total Keuntungan Budi Arie?
Jika satu situs dikenai tarif penjagaan sebesar Rp8 juta, dan Budi Arie disebut mendapat 50 persen, maka setiap situs judi online yang "dijaga" memberikan Rp4 juta keuntungan kepada Budi Arie.
Dalam skenario Komdigi 'menjaga' 100 situs aktif per bulan, maka perhitungan kasarnya: Rp8.000.000 x 100 situs = Rp800.000.000 per bulan, di mana 50% dari itu untuk Budi Arie = Rp400.000.000 per bulan.
Jika jumlah situs lebih besar, katakanlah 500 situs, maka angka itu melonjak jadi: Rp8.000.000 x 500 situs = Rp4.000.000.000 per bulan. Sebesar 50% untuk Budi Arie = Rp2.000.000.000 per bulan.
Artinya, potensi keuntungan pribadi Budi Arie bisa mencapai miliaran rupiah per bulan, tergantung berapa banyak situs yang dijaga.
Nama Budi Arie tidak hanya muncul sebagai penerima bagian, tapi juga disebut berperan aktif sejak proses awal, termasuk saat Adhi Kismanto direkrut secara tidak sah ke Kemenkominfo.
“Adhi Kismanto dinyatakan tidak lulus karena tidak memiliki gelar sarjana namun dikarenakan adanya atensi dari saudara Budi Arie Setiadi, maka terdakwa II Adhi Kismanto tetap diterima bekerja di Kemenkominfo dengan tugas mencari link atau website judi online,” tutur jaksa.
Jaksa juga menyebut bahwa Adhi dan Zulkarnaen pernah diminta Budi Arie untuk pindah ruangan dalam upaya menyamarkan kegiatan ini.
“Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony dan Terdakwa II Adhi Kismanto menemui saudara Budi Arie Setiadi di rumah dinas Widya Chandra untuk pindah kerja di lantai 8 bagian pengajuan pemblokiran dan disetujui oleh saudara Budi Arie Setiadi,” kata jaksa.
Upaya ‘Pengamanan’ Masih di bulan April 2024, Adhi Kismanto kembali bertemu Zulkarnaen yang mengatakan bahwa praktik ini sudah diketahui Budi Arie, namun akan diamankan.
“Zulkarnaen Apriliantony menyampaikan bahwa penjagaan website perjudian sudah diketahui oleh saudara Budi Arie Setiadi, namun Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony sudah mengamankan agar penjagaan website perjudian tetap dapat dilakukan karena terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony merupakan teman dekat saudara Budi Arie Setiadi,” ujar jaksa.
Jika dugaan ini terbukti, maka potensi keuntungan yang diterima Budi Arie dari praktik penjagaan situs judi online bisa bernilai sangat besar, bahkan mencapai puluhan miliar rupiah per tahun, semua dari aktivitas ilegal yang seharusnya diberantas oleh kementerian yang pernah ia pimpin.
Kabarnya keuntungan itu banyak digunakan untuk kepentingan operasional komunitas Pro Jokowi (Projo), sebab Budi Arie adalah ketua Projo kelompok yang dibentuk Jokowi untuk mendukung aksi politiknya. Makanya tidak heran jika Budi Arie terus mendapat dukungan dari Jokowi.
Saat ini Budi Arie masih menduduki jabatan strategis di Pemerintahan, yaitu sebagai Menteri Koperasi dan UKM. Jabatan itu ia dapat karena permintaan Jokowi kepada Prabowo. Kabarnya Jokowi pun sedang berupaya agar Budi jangan sampai diciduk KPK atau Bareskrim dalam kasus judi online ini.
Begitulah kalau negeri ini masih dihuni orang-orang busuk. Semua yang dekat dengan Jokowi seakan tidak tersentuh. Menantunya yang beberapa kali disebut dalam persidangan korupsi tambang ilegal, sampai sekarang juga sama seklai tidak pernah tersentuh.
Belakangan ini menantu Jokowi itu seakan tampil bak manusia bersih yang ingin memberantas korupsi di Pemerintahan Provinnsi Sumut. ***