Chemistri Sangat Kuat, Duet Prabowo-AHY Potensial Diusung pada Pemilu 2029, Gibran out!

Sebarkan:

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono bersama Presiden Prabowo Subianto
Duet Prabowo - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2029 kian santer dibicarakan. Kedekatan dan chemistry Prabowo-AHY dinilai makin kuat, bahkan membuka peluang kerja sama politik yang serius.

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, menyebutkan bahwa hubungan harmonis antara Presiden Prabowo Subianto dan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bisa menjadi awal dari konfigurasi politik baru menuju 2029.

"Duet Prabowo-AHY sangat mungkin terjadi. Chemistry mereka kuat, dan lingkungan politiknya mendukung," ujar Zaki, Minggu (22/6).

Zaki menambahkan, kedekatan Prabowo-AHY bukan tanpa alasan. Keduanya berlatar belakang militer dan dikenal sebagai sosok tentara intelektual. Di sisi lain, hubungan baik antara Prabowo dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menjadi faktor penting yang mendorong keharmonisan keduanya.

Tak hanya hubungan personal, pujian Prabowo ke AHY dalam beberapa momen publik juga makin mempertegas kedekatan tersebut.

Saat membuka International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 di JICC, Prabowo terang-terangan memuji kinerja AHY yang dinilainya mampu menangkap arahan tanpa perlu penjelasan panjang.

“AHY bisa menerjemahkan keinginan saya meskipun jarang saya beri arahan. Itu tandanya dia tanggap dan kapabel,” ucap Prabowo dalam sambutan tersebut.

Menurut Zaki, bila dibandingkan dengan sejumlah ketua umum partai lain yang menjabat menteri, AHY termasuk yang minim kritik. Bahkan dalam isu rencana pembangunan 3 juta rumah, kritik lebih mengarah ke Menteri PKP Maruarar Sirait, bukan ke AHY sebagai menko.

“Kapabilitas AHY sendiri menjadi salah satu modal utama jika ia ingin melangkah ke Pilpres. Elektabilitas AHY saat ini cukup menjanjikan dan bisa terdongkrak dengan posisinya sekarang,” jelas Zaki.

Lebih lanjut, Zaki menyebut skenario duet Prabowo - AHY di Pilpres 2029 makin terbuka bila kekuatan politik Gibran Rakabuming Raka, yang mewakili Presiden Jokowi, terus melemah. Selain kemampuannya yang tidak memadai, persoalan dukungan partai juga menjadi masalah. Apalagi persoalan ijazah palsu Jokowi terus diungkap ke public.

Kelemahan Gibran ini yang menjadi  celah besar bagi Demokrat dan AHY untuk naik ke panggung utama politik nasional.

“Bukan tidak mungkin, AHY juga sedang dipersiapkan untuk pasca-Prabowo. Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, langkahnya lebih ringan dibanding politisi muda lain. Ia juga bisa jadi penyeimbang untuk menghalau manuver politik Gibran yang belakangan mulai dipertanyakan kinerjanya oleh sebagian loyalis Prabowo,” papar Zaki.

Dengan konstelasi politik yang dinamis dan posisi sentral di kabinet, Prabowo - AHY bisa menjadi pasangan unggulan di Pilpres mendatang. Tentu, semua bergantung pada peta koalisi, elektabilitas, dan dinamika kekuasaan yang berkembang ke depan. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini