![]() |
Agus Fatoni, sukses membantu kampanye Bobby Nasution di Sumut lalu diganjar lagi menjabat sebagai pj Gubernur Papua. Sedangkan Bobby juga mengusulkan Agus duduk sebagai Komisaris PT Bank Sumut |
Agus mendapat kepercayaann menempati tugas itu karena dianggap sosok yang patuh kepada perintah atasan. Saat bertugas sebagai Pj Gubernur Sumut, Agus dinilai berhasil karena sukses membantu Bobby Nasution menang pada Pilkada.
Meski tindakan Agus itu melanggar hukum, namun di mata penguasa, ia adalah pejabat yang berhasil sehingga kerap mendapat kepercayaan menduduki posisi gubernur sementara di berbagai daerah. Agus resmi menduduki jabatan Pj Gubernur Papua sejak 7 Juli lalu sampai persoalan Pilkada di daerah itu selesai.
Sebagai Pj Gubernur, Agus Fatoni menegaskan prioritas utamanya saat ini adalah mempersiapkan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Papua yang dijadwalkan berlangsung 6 Agustus 2025. Ia menekankan pentingnya memastikan PSU berjalan aman dan lancar, seraya mengajak seluruh elemen masyarakat Papua untuk bergotong royong demi mensukseskan agenda tersebut.
Tidak jelaskan siapa kandidat yang akan dibantu Agus untuk menang. Semua tentu bergantung kepada permintaan atasan. Agus pada akan melakukan apapun jika diperintahkan untuk memenangkan salah satu kandidat.
Dicecar di Sumut
Agus Fatoni pernah menjalankan tugas di Sumut sebagai Pj Gubernur pada Juni 2024 hingga Februari 2025. Sejak bertugas di Sumut, ia sudah mendapat sorotan karena dianggap punya misi busuk untuk memenangkan menantu Jokowi, Bobby Nasution pada Pilkada 2024.
Hal itu dapat dilihat dari upaya Agus mengerahkan seluruh ASN untuk membela Bobby. Meski ia terus mendapat protes, namun karena didukung penguasa, Agus tetap lancar menjalankan tugas di Sumut hingga 20 februari 2025. Bahkan dinilai berhasil.
Sebagai balas jasa atas keberhasilan misi itu, Gubernur Bobby Nasution mengusulkan Agus Fatoni sebagai komisaris PT Bank Sumut. Tentu saja jabatan itu sangat basah karena Agus bakal memperoleh pendapatan hingga Rp80 juta per bulan.
Masalahnya, PT Bank Sumut yang akan merugi karena dengan posisinya sebagai Pj Gubernur Papua saat ini, Agus Fatoni tentu tidak akan efektif menjalankan tugas sebagai komisaris. Padahal hampir setiap pekan para komisaris PT Bank Sumut mengadakan pertemuan.
“Bagaimana mungkin ia bisa datang setiap minggu dari Papua menuju Medan untuk mengikut pertemuan para komisaris,” kata salah seorang petinggi PT Bank Sumut kepada Kajianberita.com. Kalaupun Agus hadir di Medan, sudah pasti biaya perjalanannya sangat mahal. Belum lagi fasilitas yang disediakan wajib berkelas elit.
“Yang tekor adalah PT Bank Sumut karena menempatkan orang yang tidak tepat pada jabatan komisaris,” tambah sumber itu.
Namun hingga saat ini tak seorangpun petinggi PT Bank Sumut mau bersuara mengomentari perihal Agus Fatoni ini. Semuanya takut kepada pemegang saham utama, yakni Gubernur Bobby Nasution.
Sementara Bobby sendiri kabarnya masih ingin membalas jasa kepada Agus Fatoni sehingga ia tetap ngotot menempatkan Agus sebagai komisaris PT Bank Sumut. Tak heran jika petinggi Bank Sumut hannya bisa mengelus dada melihat sikap menantu Jokowi itu.
Profil Agus Fatoni
Agus Fatoni lahir di Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada 6 Juni 1972. a menempuh pendidikan dasar hingga SMA di Bandar Lampung sebelum melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Pada 1994, ia menyelesaikan pendidikan Diploma III di STPDN Jatinangor, kemudian meraih gelar S1 Ilmu Pemerintahan dari Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta pada 1999. Fatoni melanjutkan ke Universitas Padjadjaran (Unpad), menyelesaikan program S2 pada tahun 2003 dan S3 pada tahun 2009, masing-masing dalam bidang Ilmu Pemerintahan.
Kariernya dalam birokrasi dimulai pada 1994 sebagai PNS di Kantor PMD Provinsi DatiI Lampung. Setahun kemudian, ia menjadi ajudan Gubernur Lampung dari 1995 hingga 1997. Fatoni selanjutnya menduduki berbagai posisi strategis di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), antara lain sebagai Kepala Bagian Protokol (2012), Staf Pribadi Mendagri (2013), serta Kepala Subdirektorat Dana Bagi Hasil dan Otonomi Khusus yang menangani Papua, Papua Barat, dan Yogyakarta di Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri.
Fatoni mulai memimpin provinsi sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Utara pada 2020, di tengah pandemi. Kepemimpinannya dinilai sigap dan transparan, sukses menjaga stabilitas pemerintahan dan ekonomi daerah. Pada 2022, ia diangkat sebagai Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, posisi yang memfokuskan dirinya pada pengelolaan fiskal dan pembinaan APBD daerah, termasuk di Papua.
Selanjutnya, Fatoni ditugaskan sebagai Penjabat Gubernur Sumatera Selatan pada periode Oktober 2023 hingga Juni 2024, dan melanjutkan sebagai Penjabat Gubernur Sumatera Utara dari Juni 2024 hingga Februari 2025. Kini, Fatoni ditunjuk menjadi Penjabat Gubernur Papua. ***