Bukan Cuma Ijazah Palsu, Ini 5 Kebusukan Jokowi yang Berusaha Ditutupi Penguasa

Sebarkan:

Joko Widodo, presiden yang dijuluki The king of lip service alias di Raja Bohong dan mendapat gelar sebagai  salah satu presiden terkorup di dunia dari OCCRP, sebuah lembaga independen dari Belanda
Tidak terbantahkan lagi, Joko Widodo adalah mantan presiden yang paling banyak dihujat di sana ini oleh Masyarakat Indonesia. Jika mantan presiden lainnya biasanya lebih tenang dan hidup nyaman, Jokowi justru harus menghadapi tekanan. Semu aini buah dari kebusukan dan kebohongan yang ia tanam selama ini. Setelah tidak menjabat lagi, kebusukan itu perlahan mulai dibongkar.

Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu, menyebutkan, kebusukan dan kebohongan Jokowi  tidak hanya soal ijazah sarjana, tapi ada banyak yang lainnnya. Ia menuturkan, setidaknya ada lima kebohongan besar yang sedang coba ditutupi oleh Jokowi dan para pendukungnya.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam konferensi pers bersama Roy Suryo, Senin (14/7/2025), sebagai respons atas naiknya status laporan Jokowi di Polda Metro Jaya ke tahap penyidikan.

"Menurut saya ada lima kebohongan yang mau disembunyikan oleh mereka. Mereka bukan hanya Jokowi," kata Said Didu.

Berikut adalah lima 'borok' yang menurut Said Didu coba disembunyikan di balik kasus ijazah:

1. Kebohongan Identitas Diri

Said Didu menempatkan isu identitas pribadi Jokowi sebagai ketakutan terbesar yang coba ditutupi. "Satu kebohongan identitas diri Jokowi sendiri itu yang dia paling takutkan terbuka. Identitas diri karena kita tahu ceritanya sebenarnya. Dan kalau ini terbuka, maka kita tahu siapa yang membentuk Joko Widodo sebenarnya. Saya pikir publik sudah paham," jelas Said Didu.

2. Kepalsuan Jalan Politik Gibran

Tudingan kedua mengarah pada putra sulung Jokowi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. "Yang kedua adalah kepalsuan. Kepalsuan dan bikin kepalsuan putranya yang menjadi wakil presiden itu juga kalau ini terbuka ini akan terbuka. Siapa dia sebenarnya dan kepalsuan-kepalsuan terhadap dinasti ini akan akan terbuka semua," ungkapnya.

3. Kepalsuan Pelaksanaan Pemilu

Menurut Said Didu, jika kasus ijazah ini terbongkar, maka akan merembet ke dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu. "Yang ketiga adalah kepalsuan pemilu yang sudah dilakukan oleh dia itu juga akan terbuka. Kebohongan-kebohongan itu akan terbuka," terang Said Didu.

Jokowi disebut-sebut bekerjasama dengan ‘Partai Coklat’ untuk melanjutkan ambisi politiknya  guna memenangkan orang-orang yang didukungnya. Yang mencolok adalah kemenangan menantunya Bobby Nasution pada Pilkada Medan 2020 dan Pilkada Gubernur 2024.

4. Korupsi Ribuan Triliun

Said Didu juga menuding ada skandal korupsi masif yang coba dilindungi. "Yang keempat adalah kebohongan korupsi yang ribuan triliun itu akan terbuka. Ribuan triliun korupsi yang terjadi selama rezim Jokowi dulu," jelasnya.

5. Kebohongan Lembaga Survei

Terakhir, ia menyoroti peran lembaga survei yang dianggapnya tidak jujur dan kini para pimpinannya mendapat jabatan strategis. "Yang kelima, kebohongan tukang-tukang survei yang sekarang jadi komisaris BUMN di mana-mana," tegas Said Didu.

Pernyataan keras Said Didu ini muncul setelah Polda Metro Jaya resmi meningkatkan status laporan Jokowi terkait pencemaran nama baik ke tahap penyidikan. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa dari hasil gelar perkara, penyidik telah menemukan adanya dugaan peristiwa pidana.

"Berdasarkan hasil gelar perkara tadi malam, maka terhadap laporan polisi yang pertama, pelapornya adalah Saudara Ir. HJW (Jokowi), dalam proses penyelidikan yang sudah dilakukan, dalam gelar perkara disimpulkan hasil penyelidikan sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana, sehingga perkaranya ditingkatkan ke tahap penyidikan," kata Kombes Ade Ary. 

Peran Polri dalam mengamankan semua kebusukan Jokowi memang sangat besar. Hal ini tidak mengherankan sebab Kapolri yang masih menjabat sekarang, Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah sosok binaan Jokowi. Karirnya melesat tinggi karena dibantu Jokowi. Jadi, tidak heran jika Kapolri itu akan balas jasa dengan melindungi tuannnya. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini