Hendra Siregar yang Ditunjuk Bobby Jadi Plt Kadis PUPR Pernah Terjerat Kasus Asusila

Sebarkan:

 

Hendra Dermawan Siregar, Plt PUPR Sumut pengganti Topan Ginting yang dicekok KPK
Pasca tertangkapnya Topan Obaja Putra Ginting alias Topan Ginting dalam operasi tangkap tangan KPK pada Jumat 27 Juni lalu, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menunjuk Hendra Dermawan Siregar untuk mengisi jabatan Kadis PUPR Sumatera Utara yang lowong.

Sama seperti Topan, Hendra adalah salah satu ASN yang bermain untuk mendukung kampanye Bobby pada Pilkada yang lalu, meski Langkah itu dilakukannya dalam senyap. Tidak heran jika dia mendapat promosi untuk naik panggung.

Seperti biasa, Bobby hanya akan mempromosikan orang-orang kepercayaannya, terutama yang  aktif mendukung kampanyenya pada Pilkada lalu. Hendra Dermawan Siregar pada dasarnya masih satu genk degan Topan Ginting.

Sosok satu ini sebenarnya cukup kontroversial karena pernah terlibat kasus asusila, yakni perselingkungan dengan salah satu staf di RS haji Medan. Perselingkuhan itu menjadi pembicaraan di Pemerintah Provinsi Sumut sehingga karir Hendra sempat anjlok. Dari semula menjabat eselon IIA, ia mendapat sanksi demosi (turun jabatan ) menjadi eselon IIIA.

Kisah perselingkuhan Hendra terjadi di masa Gubernur Edy Rahmayadi. Kala itu ia menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang setingkat eselon IIA.

Namun di tengah karirnya yang mulai menanjak, muncul pengaduan terkait perselingkuhannya dengan salah seorang pegawai di RS Haji Medan. Kasus itu mengundang kehebohan karena sempat menjadi pembicaraan di kantor Gubernur.

Hendra tidak bisa menampik tuduhan itu.  Hal ini yang membuat ia mendapat sanksi demosi sehingga harus turun jabatan menjadi eselon IIIA, yakni sebagai sekretaris  Kesbangpol Sumut.

Penurunan jabatan itu sempat membuat Hendra kecewa. Betapa tidak, karirnya saat itu sedang menanjak, tiba-tiba anjlok karena perbuatan asusila. Keluarganya pun sempat goyah.

Lantas pada Pilkada 2024, Hendra memutuskan bermain politik secara diam-diam. Ia menjadi bagian dari ASN yang mendukung kampanye Bobby Nasution. Ia bergabung dalam kelompok USU di bawah pimpinan Rektor Muryanto Amin.

Sejak itu Hendra menjadi bagian dari Genk Bobby bersama sejumlah pejabat dari Pemko Medan.

Ketika Bobby berhasil duduk sebagai gubernur, Hendra mulai optimis bakal mendapat posisi yang lebih menjanjikan. Sejak  awal ia memang sudah diplot menduduki salah satu tempat empuk di Pemerintahan.

Dan hal itu terbukti. Setelah Topan ditangkap KPK, Bobby mempromosikan ‘anak mainnya’ ini sebagai pengganti. Kasus asusila yang pernah ada sama sekali tidak menjadi catatan Bobby. Yang penting, Bobby yakin kalau Hendra loyal kepadanya sebagaimana Topan Ginting yang dikenal sebagai pejabat kesayangan Bobby.

Hendra Dermawan Siregar lahir di Medan pada 30 Oktober 1976. Ia menyelesaikan Pendidikan sampai SMA di kota ini dan menamatkan Pendidikan STPD tahun 2000. Hendra resmi menjabat Plt Kadis PUPR Sumut terhitung 2 Juli 2025. Berkat jasanya yang terlibat mendukung kampanye Bobby sejak awal, besar kemungkinan ia akan ditempatkan sebagai pejabat definitif.

Penunjukan Hendra ini sempat memunculkan protes dari kelompok masyarakat. Adalah Lembaga Kalibrasi Anti Korupsi yang pernah menyuarakan kejanggalan ini. Lembaga ini menilai, sangat aneh jika seorang pejabat eselon IIIA langsung diangkat menjadi pejabat eselon IIA. Harusnya jenjangnya melalui IIIB terlebih dahulu.

"Pengangkatan ini sangat prematur," kata  Ketua Kalibrasi,  Antony Sinaga SH MHum.

Meski demikian, bagi Bobby Nasution, tidak ada yang tidak mungkin. Siapapun bisa dipecatnya dan siapapun bisa diangkatnya. 

Nyatanya, sejak mendapat amanah, Hendra langsung memimpin rapat dan mengendalikan sejumlah proyek yang ada di bawah Dinas PUPR Sumut. Bobby tak ada lawan!

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini