![]() |
Bobby Nasution di acara Gerindra Sumut |
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengapresiasi keputusan Partai Gerindra yang telah mengusungnya sebagai calon Gubernur Sumut pada PIlkada yang lalu hingga akhirnya berhasil menjadi pemenang. Namun status Bobby sampai sekarang hanya sebatas kader di partai di Gerindra, bukan sebagai pengurus inti.
Kondisi ini membuat posisi tawarnya di partai tidak begitu Istimewa. Ketua Umum Prabowo Subianto terkesan belum begitu memberi kepercayaan kepada Bobby untuk masuk sebagai pengurus inti apalagi menduduki jabatan Ketua DPD Gerindra Sumut.
Adapun jabatan Ketua partai itu saat ini masih belum jelas. Ada yang mengatakan ketuanya adalah Ade Jona Prasetyo, yang juga merupakan anggota Komisi XII DPR RI. Namun ada pula yang memastikan bahwa jabatan ketua masih dijabat oleh Gus Irawan Pasaribu yang sekarang menjabat Bupati Tapanuli Selatan. Bobby sendiri belum mendapat jabatan apapun di partai itu selain kader biasa.
Meski demikian, Bobby tidak berani menuntut sebab daya tawarkan sangat lemah. Ia sewaktu-waktu bisa saja tidak lagi mendapat kepercayaan dari ketua umum partai. Apalagi Bobby tidak lagi bisa mengandalkan dukungan keluarganya.
Bobby hanya mengaku sangat berterimakasih atas kepercayaan Gerindra kepada dirinya. Saat menghadiri acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Partai Gerindra Sumut di Hotel Emerald Garden, Jalan Yos Sudarso Medan, Sabtu (9/8/2025), Bobby menyampaikan perasaan itu di depan Ketua DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, yang disebut-sebut sebagai salah satu orang kepercayaan Prabowo.
Pada kesempatan itu Sufmi Dasco Ahmad hanya berpesan kepada Bobby agar jangan sampai membuat kebijakan tidak populis untuk masyarakat.
"Kita harus membuat kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat," tegasnya.
Di depan Sufmi Dasco pula, Bobby mengaku akan bekerja keras untuk membangun Sumut. Ia menegaskan siap menyukseskan program Pemerintah, di antaranya Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih (KMP), dan Sekolah Rakyat (SR).
Untuk program Koperasi Merah Putih, Bobby mengaku kalau Provinsi Sumut telah membentuk 6.110 koperasi desa/kelurahan merah putih. Dengan sudah berjalannya program ini, kegiatan ekonominya juga sudah berjalan dengan omzet hingga Rp 2 miliar.
Namun statusnya yang hanya sebagai kader di Gerindra tentu saja membuat Bobby gundah karena posisi tawarnya akan sangat lemah. Ada keinginan Bobby untuk bisa diposisikan sebagai Ketua DPD Gerindra Sumut.
Namun Prabowo tampaknya belum bisa memenuhi harapan itu karena Bobby dinilai kurang bermasyarakat. Ia adalah pemimpin yang tumbuh dari keinginan elit, bukan dari arus bawah.
Nama Bobby terangkat setelah ia berstatus menantu Joko Widodo. Tanpa status itu, ia bukanlah siapa-siapa. Malah belakangan ini nama Bobby menuai sorotan setelah orang terdekatnya Topan Ginting, mantan Kepala Dinas PUPR Sumut ditangkap KPK dalam kasus korupsi.
Bobby sulit untuk dilepaskan dari kasus itu karena ada indikasi gratifikasi yang dilakukan Topan Ginting tidak lepas dari perintah Bobby. Hal ini yang membuat Prabowo tidak mau mengambil risiko untuk menunjuk Bobby sebagai pemimpin Gerindra Sumut.
Oleh karena itu, nasib Bobby pada Pilkada 2029 belum jelas. Semua sangat bergantung kepada sikap Prabowo.
Jika Prabowo masih suka, bisa jadi Bobby kembali dicalonkan. Tapi jika tidak? Bobby pasti gigit jari. Mengandalkan partai lain pasti tidak mudah karena partai yang saat ini bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah cenderung mengikuti apa yang dilakukan Gerindra.
Satu-satunya cara bagi Bobby untuk aman adalah pindah ke PSI.
“Kemungkinan langkah ini yang akan dilakukan Bobby karena ia sudah pasti diterima dengan tangan terbuka di PSI. Bukan rahasia lagi, PSI sangat identik dengan keluarga genk Solo. Ketuanya adik ipar, pembinanya mertua. Jadi sudah pasti Bobby akan menjadi salah satu penguasa di partai itu kalau ia pindah,” kata Syahrizal Sipayung, salah seorang pengamat politik lokal di Sumut.
Namun mengandalkan PSI semata tentu tidak cukup. Oleh karena itu Bobbby terus memperkuat jaringannya di berbagai organisasi. Salah satu yang sedang didekatinya adalah HKBP, organisasi Kristen perotestan terbesar di Sumut.
Dengan kata lain, jika daya tawar Bobby di Gerindra akan menurun, setidaknya ia masih bisa memadukan kekuatan PSI dan HKBP bersama sejumlah partai lain yang bisa diajak bekerjasama.
Tidak bisa dibantah, pensiunnya Jokowi dari jabatan presiden RI membuat privilege Bobby sebagai gubernur menurun tajam. Dia bukan lagi anak raja, bukan lagi anak toke. Tapi sangat bergantung kepada Prabowo.!***