Hubungannya dengan Bobby sangat dekat sebab ayah Bobby, almarhum Erwin Nasution merupakan abang kandung dari Ibu Dedi Iskandar, Erzalina Nasution. Tidak heran jika kedekatan itu membuat sosok Dedy Rangkuti cukup disegani para pejabat di lingkungan Pemprovsu.
Dedy saat ini dikenal sebagai pengusaha kontruksi yang bernaung di bawah PT Nasrita Surya Abadi. Perusahaan ini cukup terkenal sebagai pengelola sejumlah proyek dari anggaran APBD Sumut. Ia termasuk salah satu pengusaha yang diperiksa KPK dalam kasus korupsi proyek jalan yang baru-baru ini terbongkar di Tapanuli bagian Selatan.
Ayah dua anak ini diperiksa KPK karena diduga turut menjalin kerjasama dengan Topan Ginting -- mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang kini sudah meringkuk di tahanan -- dalam menentukan perusahaan yang mengelola proyek besar di Sumut.
Dedi bahkan disebut-sebut sebagai pihak yang ikut mengatur transaksi uang suap 20 persen yang harus diberikan kontraktor sebagai fee dari setiap pengelolaan proyek. Dengan kata lain, aliran uang suap itu juga mengalir ke kantongnya dan kepada pejabat terkait lainnya.
Dedi tinggal di Jalan Eka Suka, Medan Johor. Saat awak media ini menyambangi rumah di kawasan itu, terlihat rumah itu terkunci ketat. Para tetangganya mengaku kalau sejak diperiksa KPK, Dedy sudah jarang terlihat di rumah itu.
Sejumlah mobil mewah yang dimilikinya juga sudah jarang terlihat diparkir di halaman rumah. Padahal biasanya halaman rumah itu selalu ramai dengan mobil-mobil mewah, seperti land cruiser, mini cooper, fortuner, dan lainnya.
Di mata tetangganya, penampilan Dedi mengalami perubahan sejak lima tahun terakhir, tepatnya sejak Bobby berkuasa di Pemerintah Kota Medan dan kemudian berlanjut di Pemerintah Provinsi Sumut.
Sebagai kerabat dekat Bobby Nasution, Dedy memang sejak awal cukup aktif membangun kekuatan untuk memperkuat taring kekuasaan Bobby di Pemerintahan. Bersama abangnya, Ricky Rizali Rangkuti, mereka menggagas terbentuknya Bobby Lover, semacam komunitas anak-anak muda untuk mendukung kampanye Bobby di Pilkada Medan 2020 dan Pilkada Gubernur 2024.
Komunitas Bobby Lover sangat aktif membangun jaringan dengan para kontraktor guna mendapatkan dana kampanye bagi Bobby. Tentu saja dengan iming-iming yang menggiurkan jika misi mereka tercapai.
Dan benar saja, setelah Bobby berkuasa di Pemko Medan, Bobby lover mulai menunjukkan eksistentinya sebagai pengendali sejumlah proyek besar di kota itu. Kekuasaan mereka berlanjut di tingkat provinsi sejak Bobby resmi menjabat sebagai gubernur. Tidak heran jika Bobby Lover dijuluki sebagai makelar proyek.
Jaringan Bobby Lover tidak hanya di tingkat provinsi, tapi juga di Kabupaten/kota. Bermodal kedekatan dengan Bobby Nasution, komunitas Bobby Lover mampu mengendalian sejumlah proyek di Kabupaten/kota.
Salah satu yang mencolok adalah di Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, di mana komunitas ini dijuluki pihak yang paling berwenang menentukan kontraktor yang bisa memenangkan tender. Setiap perusahaan pemenang tender wajib memberi fee sebesar 22 persen dari nilai proyek tersebut.
Gubernur Bobby Nasution sebenarnya sudah banyak mendapat laporan terkait permainan Bobby Lover ini. Namun ia tidak mau menanggapi serius masalah ini.
“Kalau ada yang seperti itu, silahkan saja aparat hukum bertindak,” katanya kepada wartawan yang mencegatnya di kantor Gubernur Sumut jalan Diponegora, Medan.
Dedy dan abangnya Ricky Rizali Rangkuti yang dimintai keterangan mengenai masalah ini, enggan berbicara terbuka kepada wartawan.
Sejak KPK membongkar kasus korupsi proyek jalan di Sumut Juni lalu, keduanya seakan menjauh dari public. Hanya pengurus Bobby Lover lainnya yang memberi jawaban manakala ditanya mengenai peran sebagai makerlar kasus itu.
Tentu saja, sudah pasti tuduhan itu mereka bantah. Bendahara BoL Kabupaten Deli Serdang, Dedi Siswanto termasuk yang membantah tuduhan itu.
"Kami tidak pernah membawa bendera Boby Lovers untuk mengelola proyek," ujarnya menjawab konfirmasi wartawan, Jumat (8/7). Namun ia sudah mendapat informasi kalau citra Bobby lover sudah sangat buruk di kalangan pengusaha konstruksi di Sumut.
“Soal masalah itu silahkan ditanya kepada pengurus Baby Lover provinsi saja,” kata Siswanto.
Ia menyebut kalau dua kakak beradik, Ricky Rizali Rangkuti dan Dedi Rangkuti adalah dedengkot Bobby Lover di Tingkat provinsi.
Namun sejauh ini yang baru diperiksa KPK adalah Dedi Rangkuti karena pemuda ini yang sangat aktif bergerak menangani proyek-proyek yang dianggarkan dalam APBD Sumut. Sementara Ricky lebih banyak bermain di Pemko Medan.
Dedi ini pula yang memiliki jaringan sangat dekat dengan Topan Ginting untuk mengalirkan sejumlah dana ke kampus USU – melalui Rektor Muryanto Amin -- guna membangun kekuatan politik Bobby Nasution di tingkat kampus. Hal ini yang menjadi alasan sehingga KPK melakukan pemeriksaan terhadap Muryanto Amin dan Dey secara bersamaan.
Sejuah ini belum ada tanda-tanda KPK akan memeriksa Bobby. Terkesan kalau KPK masih mengumpulkan sejumlah informasi dari orang-orang yang ada di sekeliling Bobby Nasution terkait kasus korupsi proyek yang ada di daerah ini.
Tapi setidaknya langkah KPK memeriksa saudara sepupu Bobby ini merupakan langkah berani. Mudah—mudahan ini pertanda KPK berani bertindak untuk menegakkan hukum kepada siapapun yang terlibat dalam bagi-bagi fee proyek jalan di Sumut. ***