-->

Inspektorat Sumut Tebang Pilih dalam Menindak ASN, Tergantung Selera Bobby

Sebarkan:
Inspektorat Sumut, Sulaiman Harahap

Tugas Inspektorat Sumut mendapat sorotan karena pejabat ini terkesan tebang pilih dalam mengawasi dan menindak ASN yang terlibat pelanggaran. Ada sejumlah pejabat yang menjadi sorotan public karena kasus penyelewengan, tapi sama sekali tidak disentuh inspektorat. Sebaliknya, untuk pejabat yang tidak disukai Gubernur Bobby Nasution, Inspektorat begitu aktif melakukan penyelidikan hingga mendapatkan ada kesalahan yang dilakukan pejabat tersebut.

Entah itu kesalahannya terbukti atau tidak, Inspektorat Sumut, Sulaiman Harahap biasanya akan merekomendasikan kepada gubernur agar pejabat itu dimutasi. Bahkan ada yang sampai mendapat demosi ( sanksi penurunan jabatan) karena dianggap sebagai pejabat yang pro kepada gubernur lama.

Alhasil, Inspektorat Sumut hanya jadi tameng bagi Bobby Nasution untuk melakukan bersih-bersih di Pemerintahan Provinsi. Pejabat lama yang dicurigainya dekat dengan gubernur lama, pasti akan digeser.

Posisi yang ditinggalkan tentu akan diberikan kepada pejabat yang dianggap loyak kepadanya.

Tak terbantahkan lagi, kepala Inspektorat Sumut Sulaiman Harapan selalu aktif bekerjasama dengan Bobby untuk mengawasi pejabat-pejabat yang dicurigai di Pemprovsu. Kalau pejabat itu dianggap tidak loyal  kepada Bobby, maka nasibnya tidak akan aman.

Walaupun pejabat itu tidak bersalah, tapi sedapat mungkin kesalahannya tetap harus didapatkan. Inspektorat pasti mencari-cari kesalahan itu. Bila perlu diberi tekanan agar mengajukan pengunduran diri.

“Pokoknya kalau dicurigai dekat dengan gubernur sebelumnya, pasti akan digeser. Soal kesalahan bisa dicari-cari. Inspektorat akan berupaya mencari-cari kesalahan itu,” kata seorang ASN senior di Provinsi Sumut.

Setidaknya sudah ada 10 pejabat eselon II Pemprovsu yang digeser Bobby Nasution berdasarkan rekomendasi Inspektorat. Bisa jadi Bobby memang yang memesan agar Inspektorat mencari-cari  kesalahan para pejabat itu agar ia punya alasan untuk menggesernya.

Sebaliknya, Inspektorat terkesan menutup mata terhadap pejabat pro Bobby yang melakukan kesalahan. Bahkan Sulaiman Harahap cenderung membela meski penegak hukum sudah bekerja.

Sebut saja  misalnya Kepala Bappelitbang Sumut, Dicky Anugerah yang sudah diperiksa KPK terkait keterlibatannya dalam  korupsi proyek jalan di Tapanuli Selatan. Inspektorat sama sekali tidak pernah menilai ada kesalahan yang dilakukan pejabat ini.  

Bisa dipahami, sebab Dicky adalah salah satu pejabat muda yang dipercaya Bobby Nasution.

Begitu juga dengan Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alex Sinulingga yang saat ini dalam bidikan Kejaksaan tinggi Sumut terkait beberapa proyek yang disalahgunakan. Bahkan sejak bertugas di Pemko Medan sebagai Kepala Dinas  Perumahan Permukiman Cipta Karya dan tata Ruang, Alexander telah menjadi sorotan penegak hukum.

Namun di mata Inspektorat Sumut, Alexander merupakan pejabat yang sangat bersih. Jangan heran, sebab Alexander adalah salah satu pejabat kepercayaan Bobby. Bobby pula yang menariknya dari Pemko Medan ke Pemprovsu.

Begitu juga dengan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Faisal Hasrimy, yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Bupati Langkat. Pejabat ini berkali-kali didatangi aksi massa sehubungan dengan indikasi korupsi pengadaan smart board dan peralatan sekolah di lingkup Dinas Pendidikan pada tahun 2024 senilai Rp. 50 miliar.

Namun  di mata Inspektorat Sumut, Faisal Hasrimy adalah pejabat terbaik. Tidak mengherankan, sebab saat menjabat Pj Bupati Langkat di masa Pilkada lalu, Faisal Hasrimy turut bermain mendukung kemenangan Bobby Nasution di wilayahnya. Jadi jangan heran kalau ia dianggap pejabat loyal kepada Bobby. Inspektorat pun tak berani menyentuh.

Bahkan dimata Inspektorat Sumut, Topan Ginting -- mantan Kepala Dinas PUPR yang kini tengah meringkuk di ruang tahanan KPK karena kasus korupsi proyek jalan di Tapanuli Selatan – adalah pejabat terbaik.

Jika tidak ada operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, bisa jadi Inspektorat Sumut  menilai Topan Ginting adalah pejabat teladan di tingkat provinsi.

Siapapun tahu bahwa Topan Ginting adalah pejabat kesayangan Gubernur Bobby Nasution. Tak heran jika korupsi yang dilakukan Topan Ginting ada kaitannya dengan perintah yang disampaikan oleh Bobby Nasution.

Duet Manis Sulaiman-Bobby

Sulaiman Harapan sebagai Kepala Inspektorat memang sejak lama dikenal sebagai tangan kanannya Bobby Nasution. Mereka sudah saling bekerjasama sejak di Pemko Medan. Ketika Bobby menjabat walikota Medan, Sulaiman adalah kepala Inspektorat Pemko Medan.

Ketika Bobby pindah sebagai gubernur Sumut, ia sengaja menarik Sulaiman untuk menjabat Inspektorat tingkat provinsi.  Di sinilah keduanya saling bermain untuk membersihkan para pejabat yang dianggap kurang dipercaya Bobby. Berbagai alasan bisa saja dicari untuk menggeser pejabat itu.

Saat masalah ini ditanya wartawan kepadanya, Sulaiman berdalih bahwa perbedaan itu hanya masalah sudut pandang saja.

“Setiap orang punya cara pandang yang berbeda-beda. Kami sendiri tidak pernah bersikap berbeda dalam memberikan penindakan,” dalihnya.

Menurutnya, tindakan pemeriksaan oleh Inspektorat harus melalui mekanisme pengaduan terlebih dahulu. Namun, siapapun tahu, bahwa pengaduan itu bisa saja direkayasa.  Apalagi Inspektorat punya hak untuk merahasiakan nama pengadu.

Dengan kewenagan inilah sehingga Inspektorat Sumut lebih banyak bertugas untuk memenuhi selera gubernur Bobby Nasution.

Terkait rekan-rekannya pejabat eselon II sesame pro Bobby yang saat ini mendapat sorotan hukum, Sulaiman tidak mau ikut campur.

“Sudah ada aparat hukum yang bergerak. Kita tidak akan ikut campur,” ujarnya berusaha membela diri.***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini