![]() |
Sugiat Santoso, Bobby Nasution dan Agus Andrianto, tiga pendukung utama Muryanto Amin |
Langkah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi ( Mendikti Saintek) Prof. Brian Yuliarto yang memutuskan menunda pemilihan rektor USU hingga batas waktu tidak ditentukan, membuat para pendukung rektor petahana, Muryanto Amin, mulai was-was. Mereka meminta masyarakat agar tidak percaya dengan apapun yang disampaikan media terkait status Muryanto Amin dan pembatalan itu.
Salah satu yang sangat sibuk adalah Sugiat Santoso, yang mengklaim sebagai Ketua Ketua Ikatan Alumni Magister Studi Pembangunan (MSP) Universitas Sumatera Utara (USU). Sugiat meminta agar tidak ada yang mencoba-coba melemparkan isu apapun terkait penundaan pemilihan rektor itu.
Sugiat melihat, proses pemilihan rektor sudah berjalan sesuai aturan internal. Hanya tinggal proses pemilihan tahap akhir di tingkat Majelis Wali Amanat.
"Untuk itu kami meminta agar tidak tidak ada pihak-pihak yang melontarkan pernyataan yang sifatnya memprovokasi, fitnah, terkait pemilihan ini," ujar Sugiat Santoso, Jumat (3/10/2025).
Namun public harus memahami bahwa Sugiat Santoso adalah salah seorang pendukung utama Muryanto Amin. Anggota DPR RI ini sejak awal ikut terlibat membangun koalisi dalam kelompok Bobby Nasution dan Agus Andrianto untuk memenangkan Muryanto sebagai Rektor USU periode kedua, 2026-2031.
Sugiat sendiri dikenal memiliki kedekatan dengan Agus Andrianto. Pada Pilkada Medan 2020 dan Pilkada GUbernur 2024, keduanya terlibat membantu kemenangan Bobby Nasution sebagai kepala daerah. Sugiat bekerja melalui partainya Gerindra dan ormas KNPI, sedangkan Agus Andrianto berperan membantu lewat jaringan ‘Partai Coklat’, karena saat itu ia menjabat Wakapolri.
Terpilihnya Sugiat Santoso sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumut 3 tidak lepas dari bantuan Agus Andrianto yang mengarahkan ‘Partai Coklat’ untuk bekerja di wilayah dapil itu. Tak heran jika apapun langkah Agus Andrianto dalam politik selalu mendapat dukungan dari Sugiat Santoso.
Kini Agus Andrianto bersama Sugiat Santoso dan Bobby Nasution berupaya membangun koalisi untuk meloloskan Muryanto Amin sebagai rektor USU. Wajar saja, sebab Muryanto akan menjadi salah satu andalan mereka sebagai konsultan guna melangkah menyongsong Pemilu 2029.
Muryanto adalah konsultan politik Bobby Nasution pada setiap Pemilu dan Pilkada. Muryanto juga akan bertindak sebagai konsultan dalam membangkitkan kembali kekuatan Pro Jokowi Pada Pemilu 2029.
Sugiat turut bermain dalam peta politik itu. Kalaupun nanti Gerindra mengambil sikap berbeda, Sugiat sepertinya lebih patuh kepada Agus Andrianto ketimbang tunduk kepada partainya.
Ketika Mendikti Saintek memutuskan menunda pemilihan rektor USU sampai waktu yang tidak ditentukan, Sugiat termasuk yang sangat kecewa. Padahal ia sudah bersiap-siap menyelenggarakan syukuran atas terpilihnya Muryanto Amin sebagai rektor periode kedua.
Mereka sudah merencanakan dengan matang proses pemilhan di Tingkat wali Amanat sehingga nama Muryanto pasti akan mendapatkan suara tertinggi. Sedangkan nama dua kandidat lainnya, hanyalah ecek-ecek saja. Bukan rahasia lagi, kedua kandidat itu, yakni Prof. Poppy Anjelisa Z Hasibuan dan Prof. Isfenti Sadalia Adalah ‘bonekanya’ Muryanto Amin.
Kini rencana itu gagal karena Mendikti Saintek sudah tahu strategi politik Muryanto dan Kawan-kawannya. Apalagi Muryanto Amin terlibat dalam berbagai kasus penyelewengan di USU, termasuk namanya yang dikait-kaitkan dengan korupsi proyek jalan di Sumut.
Muryanto sudah dua kali mendapat panggilan pemeriksaan dari KPK, tapi ia mangkir. Maka itu, KPK bertekad akan melayangkan panggilan ketiga dalam waktu dekat ini. Jika masih mangkir, KPK akan memanggil paksa rektor USU itu.
Agus Andrianto, Bobby Nasution dan juga Sugiat Santoso telah berupaya melobbi sejumlah pejabat tinggi di Jakarta guna meminta agar Mendikti Saintek jangan berlama-lama menunda pemilihan rektor itu. Kabarnya mereka juga sudah meminta bantuan kepada Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri senior yang sangat berpengaruh di negeri ini.
Namun semua upaya itu tidak bisa mengubah keputusan Mendikti Saintek. Penundaan pemilihan rektor tetap dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan.
Bukan tidak mungkin pemilihan itu akan dilakukan ulang dari awal sebab Mendikti Saintek telah mencium ada gelagat kecurangan dalam proses pemilihan tersebut.
Muryanto Amin sendiri masih menjabat rektor USU sampai Januari 2026. Kalau sampai batas waktu itu Mendikti Saintek tidak menyelenggarakan pemilihan rektor, maka kemungkinan akan ditunjuk salah seorang dari anggota Majelis Wali Amanat untuk menjabat sebagai Pj Rektor USU.
Saat ini tim
Mendikti Saintek masih melakukan penulusuran tentang berbagai penyelewengan yang
terjadi selama kepemimpinan Muryanto Amin di kampus USU. Jika bukti kuat, maka bukan tidak mungkin
Muryanto akan diseret dalam kasus hukum. Muryanto Amin bersama dua kandidat Rektor lain yang merupakan pesaing pura-pura. Kedua pesaing ini hanya boneka dan tidak akan terpilih pada pemilihan di tingkat Majelis Wali Amanat
Kalaupun dilakukan pemilihan rektor ulang, pasti nama Muryanto terancam tidak akan masuk sebagai kandidat.
Kalau langkah itu yang dilakukan oleh Mendikti Saintek, maka impian Bobby Nasution, Agus Andrianto, Sugiat Santoso dan Muryanto Amin menjadikan USU sebagai basis membangun kembali kejayaan Pro Jokowi di Sumatera, terancam gagal. Kalau USU gagal, ambisi kelompok ini menguasai kampus-kampus negeri lainnya juga bakal tergusur.
Padahal rencananya mereka akan menjadikan kampus sebagai basis membangun kembali kekuatan pro Jokowi pada Pemilu 2029. Termasuk mendukung kemungkinan naiknya Gibran sebagai calon presiden 2029-2034. ***