![]() |
| Ahmad Doli Kurnia Tanjung di kantor Golkar Sumut |
Ahmad Doli Kurnia Tanjung, anggota DPR RI asal Sumut untuk pertama kalinya datang ke kantor itu pada Senin (23/12/2025) sejak ia ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Golkar Sumut. Kedatangan Doli – demikian ia dipanggil rekan-rekannya – diiringi dengan kehadiran sejumlah pengurus Golkar Sumut yang selama ini berseberangan dengan Ijeck.
Sebut saja misalnya Irham Buana Nasution, Dhody Thahir dan juga ketua DPRD Sumut Erni Ariyanto Sitorus yang tampak sangat antusias mendampingi Doli saat hadir di kantor. Untuk pertama kalinya, Ahmad Doli juga memimpin rapat pleno dalam rangka penetapan dirinya sebagai Plt Ketua Golkar Sumut.
Sementara itu pengurus Golkar yang selama ini dikenal sebagai para pendukung Ijeck, tidak ada satupun yang menampak diri. Sekretaris Partai Golkar, Ilhamsyah malah tidak mau lagi menginjakkan kakinya di kantor Golkar Sumut sejak Ijeck diberhentikan dari jabatan Ketua. Ia mengaku sudah mundur dari kepengurusan partai yang ia sampaikan melalui grup WhatsApp dewan pengurus pusat.
“Saya tidak mau tahu lagi soal kepengurusan Golkar. Saya sudah mundur,” katanya.
Hal yang sama juga diperlihatkan Riza fahrumi Tahir, Wakil Ketua Golkar Sumut yang dikenal sebagai orang yang dekat dengan Ijeck. Begitu tahu kalau Ahmad Doli Kurnia telah hadir di kantor DPD Golkar Sumut, ia langsung menjauh. Padahal selama ini Ilhamsyah, Riza dan beberapa pengurus lainya sangat aktif menyelenggarakan diskusi di kantor itu.
Sejak Ahmad Doli Kurnia datang, bisa dikatakan Kantor Golkar Sumut sudah sepenuhnya dikuasai kelompok yang berseberangan dengan Ijeck. Seperti Irham Buana Nasution, yang sejak awal tidak setuju kalau Ijeck kembali terpilih sebagai ketua Golkar Sumut periode 2025-2030. Irham terang-terangan menyatakan lebih lebih mendukung Hendri Yanto Sitorus, Bupati Labuhanbatu Utara untuk menduduki posisi itu. Bahkan ia sudah mendeklarasikan sebagai tim pemenangan Hendri Yanto.
Tak heran jika semasa kepemimpinan Ijeck, Irham jarang sekali menampakkan diri di kantor Golkar Sumut. Tapi begitu Ijeck dilengserkan dan digantikan Ahmad Doli Kurnia, Irham tampak sangat antusias hadir kembali di kantor itu.
Hal yang sama juga diperlihatkan Erni Ariyanti Sitorus, ketua DPRD Sumut yang sejak awal memang berseberangan dengan Ijeck. Malah saat perayaan ulang tahun Golkar beberapa waktu lalu, Erni sama sekali tidak mau bergabung merayakan hari bahagia itu karena ada Ijeck yang memimpin pertemuan itu.
Setelah posisi Ijeck digantikan Ahmad Doli, Erni tampak sumringah.
“Ini era baru di tubuh Golkar. Kita akan berjuang lagi untuk meraih kemenangan,” katanya dengan suka cita.
Tak terbantahkan lagi, sejak Ijeck diberhentikan dari jabatan ketua Golkar Sumut, orang-orang yang selama ini dekat dengannya mulai enggan hadir di kantor Golkar. Tentu saja kesempatan itu menjadi peluang bagi Ahmad Doli Kurnia untuk melakukan pemetaan di jajaran kepengurusan.
Ahmad Doli, Irham Buana, Erni Ariyanto dan sejumlah politisi Golkar yang berseberangan dengan Ijeck kabarnya sudah sepakat mendukung Hendri Yanto Sitorus sebagai ketua Golkar Sumut untuk masa lima tahun ke depan.
Jika rencana ini berjalan mulus pada Musyawarah Daerah yang berlangsung Januari 2026, maka bisa dipastikan pengurus Golkar yang selama ini dekat dengan Ijeck tidak akan lagi masuk dalam jajaran kepengurusan baru.
Ahmad Doli sendiri menegaskan bahwa penunjukkannya sebagai Plt Ketua Golkar Sumut sudah sesuai aturan partai. Ijeck harus lengser karena masa jabatannya sudah berakhir.
“Saya ditunjuk untuk menjaga staboilitas partai sekaligus untuk mempersiapkan Musda tahun depan,: katanya saat memimpin rapat pleno pertama Senin kemarin.
Kepada wartawan usai pleno, Doli menegaskan komitmennya untuk memastikan agar Musda nanti berjalan dengan lancar.
“DPP ingin memastikan Musda Golkar Sumut berjalan dengan baik dan tidak terpengaruh oleh konflik internal,” ujar Doli. ***
