-->

Bupati Tak Tahu Diri ini Sudah Minta Maaf, Janji akan Berbenah Usai Disanksi Nonaktif 3 Bulan

Sebarkan:

Mirwan, Bupati laknat yang bersenang-senang membiarkan rakyatnya menderita
Tak ada kata yang pantas diarahkan kepada Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS selain caci maki. Bayangkan, di tengah penderitaan rakyatnya yang terkena bencana, ia seenaknya berangkat ke Mekkah dengan alasan menunaikan umroh. Selama di negeri itu, ia bersenang-senang merayakan ulang tahun istrinya Devi Nafisah. 

Rasa bangga diulang tahun itu kemudian disebar di media sosial, tanpa pernah membayangkan betapa perihnya nasib rakyat Aceh Selatan yang sedang menderita karena bencana.

Mirwan memang pantas disebut sebagai pemimpin laknat. Dulu berjanji untuk menjalankan pemerintahan dengan baik. Bersumpah dengan alquran untuk komitmen menjalankan tugas. Tak tahunya, kewajiban menolong rakyat ia abaikan. 

Malah menunaikan ibadah sunnah dan bersenang-senang di tengah penderitaan rakyat.

Mirwan sudah kena sanksi, diskor selama tiga bulan tidak bisa menjalankan tugas sebagai kepala daerah. Ia pun mengaku menerima dengan lapang dada keputusan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian itu.

Mirwan mengaku keputusan tersebut menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan publik ke depan.

"Kita berharap keadaan segera kembali kondusif agar pelayanan kepada masyarakat, penanganan bencana, dan agenda pembangunan daerah dapat terus berjalan tanpa hambatan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang juga  diterima Kajianberita.com, Selasa (9/12.2025) malam.

Mirwan telah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Aceh dan Aceh Selatan, atas kegaduhan yang terjadi. Mirwan mengajak semua elemen, termasuk tokoh agama dan pemuda, untuk menjaga perdamaian serta bersama-sama mendukung percepatan penanganan bencana.

"Ajakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya menempatkan kepentingan daerah di atas segalanya," tambahnya.

Sanksi tersebut sebelumnya diumumkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. "Ada dua SK yang sudah saya tanda tangani berkaitan dengan Bupati Aceh Selatan, yaitu SK pertama mengenai pemberhentian sementara selama 3 bulan ke Mirwan MS," kata Tito dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

"Melakukan perjalanan luar negeri tanpa izin dari Kemendagri. Di situ diatur dengan spesifik di Pasal 77 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mana ancaman sanksinya adalah pemberhentian sementara selama tiga bulan, yang bersangkutan ke luar negeri melakukan umrah sejak tanggal 2 Desember," bebernya.

Menurut Tito, Mirwan belum mengajukan izin perjalanan luar negeri ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena izinnya sudah terlebih dahulu ditolak oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Meski ditolak, tetap saja bupati tolol ini berangkat meninggalkan tanggungjawabnya. Alhasil ia pun mendapat sanksi.

Selama tiga bulan tanpa bisa menjalankan tugas sebagai Bupati, Mirwan akan dipaksa belajar lagi soal penanganan bencana di Kementerian Dalam Negeri.

"Nanti kami minta yang bersangkutan untuk selama tiga bulan, ya bolak-balik ke Mendagri untuk magang, kami bina kembali," kata Tito di Gedung Kemendagri, Jakarta, Selasa (9/12).

Aceh Selatan termasuk wilayah yang terkena dampak bencana akibat banjir dan longsor beberapa waktu lalu. Setidaknya ada enam kecamatan dan 12 kampung yang terkena banjir di wilayah itu. Kemudian ada pula sebanyak 5.940 orang yang mengungsi di empat titik pengungsian.

Selain itu, sejumlah ruas jalan nasional dan jembatan yang masih terputus, 750 unit rumah dalam keadaan rusak berat, 460 hektare sawah terendam lumpur, 35 hektare kebun gagal panen, dan 70 hektare tambak gagal panen. Dalam kondisi itu, tentu saja masyarakat membutuhkan peran kepemimpinan kepala daerah sebagai pengambil keputusan dalam masa darurat. Tapi  Mirwan malah meninggalkan tanggungjawab itu.

Kini Mirwan harus menanggung malu. Sebenarnya ia sangat pantas dilengserkan. Namun yang berhak melengserkan Mirwan adalah rakyatnya sendiri. Selayaknya rakyat Aceh Selatan bergerak untuk menuntut agar Mirwan melepaskan jabatannya. Kalau toh dipimpin orang seperti ini, daerah itu pasti tidak akan berkembang. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini