Sampai Selasa 9 Desember 2025 penanganan bencana
Tapanuli Tengah masih terus berlanjut. Jumlah korban meninggal yang ditemukan sudah 110 orang, terbanyak dari semua wilayah yang terkena bencana di Sumut.
Pencarian terus dilakukan karena masih ada reruntutan longsor yang belum tergali.

Pengungsi korban banjir dan longsor di Desa Hutanabolon, Tapanuli Tengah
Desa yang terkena bencana juga belum sepenuhnya terjangkau. Masih ada sekitar 9 desa lagi yang terisolasi karena akses menunju wilayah itu terputus. Kondisi ini memaksa Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu memperpanjang masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan. Keputusan ini diambil berdasarkan perkembangan di lapangan yang menunjukkan masih banyak wilayah yang memerlukan penanganan intensif.
“Sedikitnya ada 19 desa di Tapanuli Tengah hingga kini masih terisolasi akibat kerusakan infrastruktur dan tertimbun material longsor. Pemerintah daerah akan berupaya membuka akses secara bertahap sambil mempercepat distribusi kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak bencana,” kata Masinton.
Akses jalan yang terputus dan kondisi wilayah yang berbukit membuat penyaluran bantuan ke sejumlah titik terdampak belum dapat dilakukan secara merata. Relawan dan petugas gabungan harus menempuh jalur alternatif, termasuk berjalan kaki melewati medan terjal, untuk mencapai lokasi para pengungsi. (ant)