![]() |
Lapangan Merdeka Medan setelah proses revitalisasi. Lokasi ini akan menjadi pusat genangan air manakala hujan mengguyur Kota Medan. Jadi PR bagi walikota Medan yang baru, Rico Waas. |
Sejak awal sebenarnya proyek revitalisasi Lapangan Merdeka yang digagas Walikota Bobby Nasution banyak mendapat berbagai kritikan dari para ahli konstuksi. Apalagi proyek itu belum melalui proses Analisa Dampak lingkungan (Amdal). Tapi Bobby terkesan hanya peduli tampilan luar yang indah saja.
Terbukti, begitu hujan turun sedikit saja, Lapangan Merdeka langsung digenangi air. Malah proyek yang baru saja diresmikan Bobby Nasution kini menjadi pusat genangan air manakala hujan turun sedikit saja.
Jika hujan yang lebih lebat lagi, situasi Lapangan Merdeka dipastikan lebih parah.
Sebelumnya Bobby tampak sangat bangga sekali tatkala meresmikan selesaikan proyek revitalisasi itu pada Rabu 19 Februari lalu. Ia berharap Lapangan Merdeka menjadi pusat kegiatan olahraga dan kreativitas warga Medan.
Namun apa yang terjadi kemudian, Lapangan Merdeka hanya tampak menarik manakala saat cuaca panas saja. Ketika hujan turun, lokasi itu berubah menjadi pusat genangan air.
Bobby mungkin akan lepas tangan sebab terhitung 20 Februari ia sudah resmi menjabat sebagai gubernur Sumut. Tentu saja kasus banjirnya Lapangan Merdeka akan jadi PR bagi Walikota Medan yang baru, Rico Waas.
Proses banjir yang menggenangi Lapangan Merdeka terjadi sangat cepat. Irfan, 24, salah seorang abang becak yang mangkal di seputaran lokasi itu mengatakan, banjir terjadi sangat cepat.
"Iya banjir pas hujan turun tadi. Sekitar pukul 15.00 WIB gitu. Airnya setinggi mata kaki orang dewasa kira kira," kata Irfan.
Peristiwa itu terjadi sehari setelah Lapangan Merdeka diresmikan Bobby Nasution. Namun banjir tidak terlangsung lama. Perlahan kemudian air kembali surut. Namun Irfan yakin kalau banjirnya lebih deras, genangan air pasti lebih parah.
Irfan mengatakan, sejak proyek revitalisasi berjalan, sebenarnya ancaman banjir selalu mengintai Lapangan Merdeka. Tapi entah mengapa, Pemerintah Kota Medan tidak pernah memperhitungkan masalah itu.
Revitalisasi Lapangan Merdeka adalah proyek multi years yang dikerjakan sejak 2022 dengan anggaran sekitar Rp 500 milliar. Seharusnya proyek itu selesai pada 2023, tapi gagal dituntaskan tepat waktu. Lalu diperpanjang lagi hingga pertengahan 2024, tapi tetap saja gagal.
Pada akhirnya proyek baru selesai pada Februari 2025. Toh, proses Amdal-nya tidak pernah diperhitungkan. Maka jadilah Lapangan Merdeka hanya indah di kala tidak turun hujan. Jika hujan mengguyur kota Medan, alamat kawasan itu jadi lokasi genangan air.
Menanggapi ancaman banjir itu, Plh Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Pemkot Medan, Gibson Panjaitan, berupaya membela diri. Menurutnya, banjir terjadi lantaran drainase di Lapangan Merdeka belum selesai.
“Drainasenya kan belum selesai nih, emang belum connect dengan saluran yang ada di Stasiun KA Medan. Ya tunggu selesailah, kan kontraktor lagi finishing drainase di keliling Lapangan Merdeka,” kata Gibson saat dikonfirmasi.
Jika semuanya selesai, Gibson memastikan tidak akan ada lagi banjir di kawasan itu meski hujan lebat mengguyur Kota Medan. Mari kita tunggu pembuktiannya..!