![]() | ||||
|
Wiwik memilih mengabaikan instruksi ketua Umum PDIP Megawati yang meminta para kepala daerah dari PDIP untuk tidak hadir di acara itu. Sebaliknya, ia memilih tunduk kepada perintah Presiden Prabowo yang mewajibkan setiap kepala daerah mengikuti kegiatan tersebut.
Sebuah foto yang dikirim ke redaksi Kajianberita.com memperlihatkan Darma Wijaya alias Wiwik mengenakan seragam Komponen Cadangan (Komcad) ala militer yang menjadi seragam untuk setiap peserta retret. Ia berdiri berdampingan dengan Walikota Medan, Rico Waas seraya memberikan salam komando.
Wiwik sudah hadir di Magelang sejak hari pertama 21 Februari seusai pelantikan di Jakarta. Beberapa rekannya sesama kepala daerah dari PDIP juga sudah sampai di kota itu saat bersamaan.
Namun begitu mendengar ada instruksi Megawati untuk membatalkan keikutsertaan dalam kegiatan itu, sejumlah kepala daerah dari PDIP kemudian balik badan meninggalkan Magelang.
Tidak
demikian dengan Wiwik, ia memilih bertahan dan tetap mengikuti kegiatan tersebut. Baginya, perintah Presiden Prabowo lebih penting ketimbang instruksi Megawati.
Tidak heran jika sikap Wiwik ini membuat sejumlah politisi PDIP di Sumut menjadi geram. Masalah ini menjadi perbincangan hangat di group WhatApps politisi PDIP. Mencuat tuntutan agar Ketua Umum Megawati segera memberikan sanksi kepadanya.
“Wiwik pantas dipecat!” ujar salah satu anggota DPRD Sumut dari partai banteng itu.
Selain sebagai Bupati yang diusung PDIP, Wiwik juga menjabat Ketua DPC PDIP Serdang Bedagai. Ia merupakan salah satu kader sejati yang sudah lama berkiprah di partai itu.
Pilkada 2024 merupakan kali kedua bagi Wiwik menguasai sistem pemerintahan di Kabupaten Sergai setelah ia sukses menduduki jabatan yang sama pada periode pertama 2020-2025. Bahkan pada Pilkada 2024 lalu, Wiwik sama sekali tidak punya saingan.
Bersama pasangannya Adlin Tambunan, Wiwik hanya bersaing melawan kotak kosong pada Pilkada yang lalu. Tidak heran jika Wiwik dianggap sebagai salah satu kader PDIP yang cukup sukses di Pemerintahan.
Pada Pilkada 2024, selain mendapat dukungan utama dari PDIP, pasangan Wiwik-Adlin Tambunan juga didukung sejumlah partai besar lainnya, seperti Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PKB, PPP, Nasdem, Demokrat, PAN, PSI, PKN, Gelora, dan Garuda.
Dengan kata lain, pasangan ini mendapat dukungan dari semua partai besar sehingga tidak ada partai lain yang bisa mengajukan calon untuk menyaingi mereka. Alhasil Wiwik dan Adlin hanya berhadapan dengan kotak kosong.
Pasangan ini sukses meraih 91.61 persen suara, sekaligus menunjukkan betapa kuatnya dominasi mereka di Sergai.
Dukungan dari banyak partai itu yang rupanya membuat Wiwik berani mengambil sikap untuk melawan instruksi Ketua umum PDIP, Megawati. Maka itu ia memutuskan tetap mengikuti retret yang berlangsung sampai 28 Februari mendatang. ***