![]() |
Bobby Nasution saat membacakan sumpah atau janji kader Partai Gerindra di hari ulang tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (15/2/2025). |
Gubernur Sumatra Utara Terpilih, Bobby Nasution membacakan sumpah atau janji kader Partai Gerindra saat hari ulang tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (15/2/2025) hari ini.
Menantu Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ini memakai baju safari putih dan peci.
Dia sebelumnya merupakan kader PDIP. Namun seiring hengkangnya seluruh keluarga Jokowi dari partai itu, Bobby pun ikut menjauh dari PDIP. Sejak Agustus 2024 Bobby resmi melamar sebagai kader Gerindra Sumut. Dengan partai itupula Bobby bersaing dalam Pilkada hingga terpilih sebagai gubernur Sumut.
Pada HUT Gerindra malam itu, Bobby membacakan janji kader Partai Gerindra di hadapan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Jokowi, dan pimpinan elite partai politik (parpol) lainnya.
Bobby menyebut kader Partai Gerindra adalah patriot pejuang yang membela kedaulatan, kemerdekaan dan kehormatan Indonesia. Kader Gerindra bekerja dengan tulus ikhlas, sukarela, penuh rasa cinta tanah air, dan rasa tanggung jawab kepada Ibu Pertiwi untuk membela keutuhan dan kejayaan bangsa.
"Kami kader Partai Gerindra adalah kesatria yang membela kebenaran, kejujuran dan keadilan. Dalam hidup dan perilaku kami sehari-hari, kami akan selalu bertindak dengan sopan, disiplin dan rendah hati," kata Bobby di SICC, Bogor, Sabtu (15/2/2025).
"Kami pantang berbuat curang, pantang mencuri dan pantang berbuat korupsi terhadap uang partai, uang rakyat ataupun uang negara," sambungnya.
Kader Gerindra dikatakannya pantang berkhianat terhadap cita-cita perjuangan partai dan bangsa. Mereka juga menghormati orang tua, sesepuh, dan semua generasi pendahulu yang telah memberikan pengorbanan untuk menjadikan Indonesia merdeka.
Bobby mengatakan kader Gerindra terjun ke kancah politik untuk membela kaum yang lemah, miskin, dan tertindas.
"Kami akan berjuang untuk membangun suatu bangsa yang terhormat, bangsa yang adil dan makmur, Bangsa yang disegani oleh bangsa bangsa lain karena keadilan dan kesejahteraan rakyatnya," jelasnya.
Menantu Jokowi ini lalu menerangkan kader Gerindra bertekad membangun masyarakat Bhineka Tunggal Ika yang melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
"Kami kader Partai Gerindra adalah pembela tanah air yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menyertai perjuangan kita," tuturnya.
Sejumlah pejabat negara hadir dalam acara HUT ke-17 Gerindra. Di antaranya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat hadir dalam HUT ke-17 Partai Gerindra. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga datang.
Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang juga Ketum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, politikus nonaktif PSI, Grace Natalie, dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga hadir dalam acara tersebut.
Kemudian juga ada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Ketua Umum PAN Eddy Soeparno, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto serta Utusan Presiden Bidang Politik dan Hukum Wiranto. Bahkan seluruh keluarga Jokowi hadir pada acara itu.
Bagi Bobby Nasution, ikrar kesetiaannya kepada partai bukan hanya sekali ini saja disampaikan. Saat masih sebagai kader PDIP, Bobby juga berkali-kali berjanji akan tegak lurus dan setiap kepada kebijakan partai. Ia mengaku sangat menghormati setiap kebijakan yang disampaikan oleh ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Namun pada kenyataannya, Bobby mengkhianati partai itu.
Apakah hal yang sama akan dilakukan Bobby pada Gerindra? Ini yang masih tanda tanya besar. Sesuai kata pepatah, dalam politik tidak ada yang abadi. Akan selalu ada perubahan. Satu-satunya yang abadi adalah perubahan itu sendiri..!