Mengenal Sosok Budi Arie yang Dituduh sebagai Mata-mata Jokowi di Kabinet Prabowo

Sebarkan:

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi
Di saat Presiden Prabowo melakukan lawatan ke India pekan lalu,  diam-diam Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi berkunjung ke Solo untuk menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan itu tentu saja mengundang tanda tanya besar, ada urusan apa sampai  seorang menteri aktif menemui mantan presiden?

Analis politik sekaligus Direktur eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro menyatakan, bukan mustahil kehadiran Budi Arie di kediaman Jokowi pada Selasa (28/1/2025) untuk melaporkan situasi internal di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.

"Suka atau tidak, dia memang orang Pak Jokowi. Jadi, bisa saja situasi internal di-spill dari sudut pandang Pak Budi Arie selaku menteri," ujar Agung kepada wartawan, Jakarta, pekan lalu.

Patut diduga, dari pertemuan tersebut, Budi Arie memberikan gambaran kondisi kabinet pemerintahan Prabowo. Tujuannya, agar memudahkan Jokowi dalam berinteraksi dengan Presiden ke-8 RI tersebut.

"Ya dia supaya tahu sampai batas mana relasinya dengan Prabowo. Bagaimana Pak Prabowo mengakomodasi orang-orang Jokowi di kabinet. Dengan begitu, Pak Jokowi bisa mengukur dia harus seperti apa merespons sikap Pak Prabowo," tutur dia.

Bukan rahasia lagi, Joko Widodo sampai saat ini masih aktif dalam gerakan pencitraan agar namanya tetap dikenal masyarakat. Ia terus berupaya menepis tuduhan kalau ia adalah presdien pembohong, King of lip service..!

Langkah pencitraan itu dilakukannya agar pengaruhnya masih terlihat besar di jajaran pemerintahan dalam rangka melindungi anak dan menantunya yang juga berkuasa.

Banyak pejabat di kabinet Prabowo yang merupakan titipan Jokowi.  Nama Budie Arie Setiadi sudah pasti salah satunya.

Ada pula nama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, Pratikno selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bahlil Lahaladia, Airlangga Hartarto dan lainnya.

Dari sekian nama itu, Budie Arie yang latar belakangnya dari kelompok Pro Jokowi, organisasi yang dibentuk untuk mendukung  Jokowi maju sebagai presiden beberapa waktu lalu. Tak heran jika Budi Arie sangat berterimakasih kepada Jokowi sehingga bisa didudukkan sebagai Menteri.

Maka itu, tak heran jika Budi Arie tunduk dan patuh kepada Jokowi. Berbagai informasi tentang perkembangan kabinet juga senantiasa dilaporkan Budi Arie kepada Jokowi sehingga Budi bisa dikatakan sebagai mata-mata Jokowi di kabinet Prabowo.

Langkah Budi Arie ini semakin menunjukkan Ketum Relawan Projo itu bermain dua kaki. Jika ke depan loyalitasnya dipertanyakan, maka jadi sebuah hal yang wajar.

Nama Budi Arie sempat terkenal beberapa waktu setelah ia disebut-sebut menjadi salah satu tokoh yang melindungi operasional judi online di Indonesia. Kegiatan itu dilakukannya saat menjabat sebagai Menteri infokom di masa Pemerintahan Jokowi.

Budi sempat diperiksa aparat keamanan. Namun ia berkelit terlibat dalam kasus itu, meski diakuinya beberapa orang yang menjadi tersangka dalam kasus judi online itu adalah orang-orang yang direkrutnya.

Saat ini status Budi Arie belum menjadi tersangka. Namun pengakuan dari sejumlah tersangka yang sudah ditahan membuat posisi Budi sangat terpojok. Bukan tidak mungkin kunjungannya ke Jokowi beberapa waktu lalu merupakan langkah untuk meminta perlindungan, sebab ia tahu Jokowi masih punya pengaruh di Pemerinahan Prabowo.

Siapa Sosok Budi Arie?

Budi Arie Setiadi lahir pada 20 April 1969 di Jakarta. Ia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), jurusan komunikasi. Saat di UI, Budi aktif mengikuti berbagai organisasi mahasiswa yang membentuk pandangan kritisnya.

Selain terlibat dalam pers mahasiswa, ia juga menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI pada 1994. Dalam masa tersebut, Budi semakin dikenal sebagai aktivis yang lantang menyuarakan perubahan.

Setelah lulus, Budi Arie Setiadi mengawali karier jurnalistiknya di Media Indonesia. Kiprahnya di dunia media semakin meningkat ketika ia bersama beberapa rekan mendirikan mingguan bisnis Kontan pada 1996. Dari sini, ia mulai memfokuskan liputan yang menyuarakan kritik terhadap praktik-praktik korup di sektor bisnis.

Pada era Reformasi, Budi mendirikan surat kabar kritis bernama "BERGERAK" pada 1998. Selama masa itu, ia turut serta dalam mengkritik berbagai kebijakan yang dianggap menyimpang. Tidak mengherankan jika pengalamannya sebagai jurnalis memberinya dasar kuat dalam memahami dinamika politik dan ekonomi Indonesia.

Peran Budi di dunia politik mulai terlihat setelah  ia mendirikan PROJO, organisasi relawan penjilat Presiden Joko Widodo. Sebagai Ketua Umum, PROJO berkembang menjadi salah satu kelompok relawan besar di Indonesia yang mendorong Joko Widodo maju dalam Pilpres 2014.

Pada Pilpres 2019, PROJO kembali mengambil peran dengan mendukung Jokowi. Bahkan setelah Jokowi terpilih, Budi menjadi salah satu figur yang dipercaya menduduki posisi wakil menteri, kemudian ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika untuk beberapa waktu sebelum kini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM.

Sebagai seorang figur publik, ia kerap menghadapi sorotan media, termasuk saat beberapa eks pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital yang sebelumnya ia pimpin terlibat dalam dugaan kasus judi online. Terkait kasus tersebut, Budi memberikan dukungan penuh kepada penegak hukum untuk mengusut hingga tuntas.

Budi diangkat sebagai Menteri Kominfo pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi setelah pengunduran Johnny G. Plate karena kasus korupsi. Pengangkatannya didorong oleh kepercayaan Jokowi atas dukungan yang telah diberikannya salama ini.

Setelah tidak menjabat lagi sebagai presiden, Jokowi lantas menitipkan Budi Arie kepada Prabowo untuk diangkat kembali sebagai Menteri. Begitulah cara Jokowi untuk menempatkan orang-orangnya di kabinet penguasa yang sekarang.

Namun keterlibatan Budi Arie dalam isu judi online mencuatkan kabar kalau ia bakal di-resuffle. Hal ini yang membuat ia mulai kasak-kusuk untuk meminta perlindungan.   Lantas budi pun kembali mendekat ke Jokowi untuk menjelaskan semua masalah yang ada pada dirinya dan masalah yang terjadi pada kabinet Prabowo. **

 

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini