KEK Sei Mangkei Simalungun Kembali Ditetapkan sebagai PSN di Masa Prabowo, Proyek apa Itu?

Sebarkan:

KEK Sei Mangkei, kabupaten simalungun sumatera utara.
Dari 77 proyek strategis nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, salah satunya adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang ada di  Kecamatan Bosar Malingas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. KEK ini merupakan kawasan industri yang berfokus pada pengembangan industri kelapa sawit dan karet.

Selain akan dijadikan sebagai lokasi industry pengolahan sawit dan karet, di kawasan ini juga akan dibangun pemukiman, pusat pariwisata dan lokasi kota baru dengan berbagai infrastuktur yang lengkap.   Proyek KEK Sei Mangkei  memiliki luas sekitar 2.002,77 hektar. 

Pengembangan proyek ini diharapkan bisa mendorong  pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera Utara, meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan industri hilir yang berkelanjutan.

KEK Sei Mangkei merupakan kawasan ekonomi khusus yang pertama dikembangkan di Indonesia. Proyek ini ditetapkan di masa Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 pada tanggal 27 Februari 2012. Adapun peresmiannya sebagai KEK dilakukan pada  27 Januari 2015 saat Jokowi datang ke Sumut.

Sejumlah BUMN terlibat dalam pengelolaan KEK ini, antara lain, PTPN III (Persero) dan juga PT. Kawasan Industri Nusantara (KINRA). 

Pengembangan proyek KEK ini dilakukan sejalan dengan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, sebagai bagian dari strategi untuk menjadikan Sumatera Utara sebagai hub internasional. Dengan demikian, KEK Sei Mangkei memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan industri di wilayah Sumatera Utara.

Dengan lokasinya yang strategis di dekat Selat Malaka, kehadiran KEK Sei Mangkei telah menarik perhatian sejumlah investor untuk mengembangkan usaha di Kawasan itu. Sebagian besar Perusahaan itu bergerak di bidang industry kelapa sawit dan karet.

Misalnya,  PT. Alliance Consumer Products Indonesia yang  mengembangkan investasi pada proyek Veda-3, PT. Basic International Sumatera (BASIC), Anak perusahaan Basic International Investment Pte Ltd., yang bergerak di bidang manufaktur sarung tangan medis berbahan latex.

Hingga Desember 2024, KEK Sei Mangkei telah berhasil menarik 25 investor domestik dan internasional, menghasilkan investasi sebesar Rp20,12 triliun (setara dengan USD 1,2 miliar) dan menciptakan 5.612 lapangan kerja.

Adapun proyek yang sedang dikerjakan di lokasi itu adalah  pembangunan Pabrik Fatty Acid Methyl Ester (FAME), pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

 

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini