![]() |
AHY berjabat tangan dengan Agust Jovan Latuconsina usai melantik rekannya itu sebagai Staf Khusus Kementerian Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, |
Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus memperkuat jajaran kementeriannya dengan menempatkan sejumlah orang terpilih guna meningkatkan kinerja. Yang terbaru, akhir Februari 2025 ini AHY melantik Agust Jovan Latuconsina sebagai Staf khusus bidang Bidang Manajemen dan Kerja Sama Antar Lembaga.
Jovan merupakan seorang ahli di bidang pengembangan sumber daya manusia dari Universitas Airlangga, Surabaya yang lahir di Yogyakarta 11 Agustus 1979. Sebelumnya ia pernah pula menjabat sebagai staf khusus di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Negara.
Dengan demikian Kemenko bidang Infrastruktur dan Pembangunan telah memiliki lima staf khusus yang terbaik untuk membantu tugas-tugas AHY selama ini.
Selain Jovan Latuconsina, empat staf khusus lainnya adalah Sigit Raditya, Staf Khusus Bidang Hukum dan Regulasi, Si Made Rai Edi A, Staf Khusus Bidang Percepatan Pembangunan, Herzaky Mahendra Putra, Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, dan Merry Riana, Staf Khusus Bidang Kerja Sama Lembaga Non-Pemerintah dan Kerja Sama Luar Negeri.
Staf khusus ini akan bahu membahu bersama staf ahli untuk memperkuat kinerja Kementerian sehingga agenda pembangunan infrastruktur mampu menyeimbangkan aspek capacity, utilization, and sustainability.
"Tugas dan tanggung jawab yang ada di depan Bapak/Ibu sekalian tidaklah mudah, terutama di tengah situasi dan kebijakan efisiensi anggaran yang menjadi tantangan kita bersama. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, kebijakan efisiensi ini membuat kita harus berpikir strategis untuk tetap menjalankan program secara efektif dan akuntabel, bagaimanapun tantangan yang kita hadapi ke depan," jelasnya.
AHY mengatakan, salah satu target utamanya adalah pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen. Untuk itu dengan kehadiran para pejabat pembantu ini, diharapkan dapat bekerja smart dan membantu percepatan pencapaian tujuan tersebut.
Langkah AHY mengangkat sejumlah staf khusus itu mendapat dukungan dari para akademisi dan politisi. Harley Mangindaan, mantan wakil walikota Manado menegaskan, kebijakan yang ditempuh AHY itu sudah tepat.
Mangindaan menilai, Urgensi hadir nya para staf khusus tersebut di dasari tentang kebutuhan psikologi, Rekan, Sahabat dan atau orang dengan kompetensi yang baik dantentunya membuat user merasa nyaman.
Senada Magdalena Wulur, Doktor Ekonomi Jebolan Brawijaya ini menitikberatkan urgensi dari sisi value Chain. Dengan pelantikan tersebut, akan membuat tersambung nya mata rantai positif yaitu pemahaman staf tentang selera dan kebutuhan serta mengerti cara bekerja dan pola pikir AHY.
Magdalena memberikan contoh operasional pada Bidang Manajemen dan Kerja Sama Antar Lembaga, yang di jabat Agust Jovan Latuconsina (AJL). Bidang tersebut wajib membantu memberikan kenyamanan kerja, menyajikan ide lebih bermutu ditengah era pengetatan anggaran.
Untuk itu, stafsus Jovan, menurut Magdalena, harus mampu merancang dan mengelola setiap rangkaian kegiatan dan berkoordinasi bersama instansi terkait agar tercipta sinkronisasi yang baik.
Jovan dan AHY semestinya bisa menjalin Kerjasama yang erat mengingat keduanya pernah sama-sama di TNI. Jovan adalah abituren akmil 2000, rekan seangkatan AHY dan bersama sejak di SMA Taruna Nusantara, dan juga di Akmil.
Berbekal pengalaman bersama sejak SMA, tentunya Jovan akan lebih bisa memahami visi seorang sahabat, yaitu AHY, yang kini juga menjadi atasannya. ***