Gibran Tampilkan Video Monolog di Youtube, Nitizent Ramai-Ramai Menghujat dan Dislike

Sebarkan:

 

Tampilan Gibran menyampaikan orasi lewat youtube. Lebih banyak mengundang cari maki nitizent
Wakil presiden Gibran Rakabuming bisa jadi salah satu makhluk fenomenal di bumi pertiwi ini. Ke manapun ia berada, caci maki nitizent selalu menyertainya. Bahkan Ketika Gibran menampilkan video di youtube menyampaikan pesan tentang bonus demokgrafi, puluhan ribu nitizent menyampaikan  komentar negatif dan dislike.

Akhirnya bukannya mendapat pujian, Gibran justru menjadi bulan-bulanan di media social. Berbaga caci maki dirahkan kepadanya karena dianggap sebagai sosok yang tidak pantas menjabat sebagai wakil presiden. 

Tadinya ia bermaksud membangun pencitraan lewat video di youtube, yang justru didapatkannya adalah perundungan.

Penolakan nitizent itu terlihat dari video monolog yang diunggah putra mantan Presiden Republik, Joko Widodo atau Jokowi itu lewat akun Youtube pribadinya @Gibran Rakabuming. 

Dalam video yang diunggahnya pada Sabtu (19/4/2025), Gibran mengunggah sebuah video berjudul 'Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia'.

Selama sekira enam menit, Gibran mengungkapkan pandangannya soal bonus demografi yang dimiliki Indonesia, sekaligus peluang dan tantangannya. Menurutnya Indonesia kini tengah berada di momen yang sangat menentukan masa depan bangsa.

Mengingat sejumlah tantangan global sudah di hadapkan di depan mata, mulai dari perang dagang Amerika Serikat-China, Perang di Eropa hingga sejumlah isu mengenai geopolitik dan perubahan iklim.

Narasi yang dibawakan Gibran lumayan bagus karena disiapkan oleh timnya. Sudah pasti bukan dari dirinya sendiri. Namun masyarakat penonton bukannya menilai isinya, tapi lebih banyak mengomentari gestur tubuhnya dan gaya bahasa yang membosankan.

Bukannya meresapi pesan yang disampaikan Gibran, warganet justru sibuk menghitung jumlah like dan dislike videonya. Satu di antaranya adalah Maudy Asmara lewat akun X atau twitternya @Mdy_Asmara1701 pada Senin (21/4/2025).

Dirinya mengunggah tangkapan layar analytic postongan video monolog Gibran. Selama dua hari sejak video terunggah, tepatnya hingga Senin (21/4/2025) pukul 13.00 WIB, video Gibran tersebut telah ditonton lebih dari 280.000 kali.

Dari penonton yang menyaksikan video itu, di antaranya sebanyak 2.600 orang memberikan like atau menyukai. Sedangkan yang tidak menyukai video atau dislike tembus hampir 30.000 orang.

Jumlah tersebut diketahui naik dua kali lipat dari pantauan pada sehari sebelumnya, yakni disukai sebanyak 1.800 orang dan tidak disukai 12.000 orang.

"Di Youtube nggak kelihatan dislikenya berapa Setelah dicek langsung melesat 28k," tulis Maudy Asmara pada Senin (21/4/2025).

Tak hanya Maudy, video monolog Gibran pun diserbu masyarakat. Mereka menuliskan beragam komentar negatif di dalamnya. Satu di antaranya adalah mengkritik kemampuan komunikasi publik Gibran.


 

@deliyagendhis4245: Siapa yang Kesini cuma mau liat komen2 tp skip isi video nya coba cung

@rsydnrdn: Anda jangan pernah sekali kali berpikir bahwa video anda ini keren atau menginspirasi

@FidoVito-y5o: 90 persen komentarnya negatif. Ini bukti, bhw rakyat tidak menyukai gibran sebagai wapres.

@NSaysSilly: aku sampe sini langsung pause vidoenya, lanjut ke sesi komentarnya, mantap

@audiraafian: Salut sama editornya kuat ngedit video ini sambil liat muka doi selama berjam jam

@WildanKhatami23: bang fufufafa bikin teks naskah pake chatgpt apa gemini?

@muhammadtoha9094: Kosongnya natural

@mirfan2007: ini persis powerpoint kelas anak SMA sih, cuma meperjelas yang sudah jelas, dan sama sekali tidak mau menyebut pemerintah sebagai yg bertanggung jawab memajukan perekonomian wkwkw

@mikoanjasmoro: Bonus demografi: Kerjaan dicarikan orang tua

@EineLernende: Di sini lo mengapresiasi film Jumbo, tapi belakangan aktualisasi lo dan orang2 pemerintahan malah membuat para animator hampir sekarat dengan maraknya kalian menggunakan animasi AI. Apa yang dikatakan gak sejalan dengan realita.

@nidapriatna4070: Terima kasih sudah memberi contoh bahwa sekolah itu penting, nilai itu patut diperjuangkan, dan perlunya berdikari diatas kaki sendiri, bukan dibantu cari kerja mati-matian oleh orangtua.

Pesan Gibran 

Dalam video monolog yang diunggah di YouTube pribadinya, anak sulung mantan Presiden Joko Widodo itu mengungkapkan pandangannya.

Menurut Gibran, Indonesia saat ini berada dalam momen yang sangat menentukan di tengah tantangan global, baik itu perang dagang, geopolitik, hingga perubahan iklim.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara besar tetap harus tumbuh, lincah, dan adaptif.

"Teman-teman, tantangan ini memang ada. Bahkan begitu besar, tapi yakinlah peluang kita juga jauh lebih besar," kata Gibran dalam video yang diunggah, Sabtu (19/4/2025).

Gibran mengatakan, lebih dari separuh atau sebanyak 208 juta penduduk Indonesia pada kurun 2030-2045 akan berada pada usia produktif.

"Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Kesempatan ini tidak akan terulang, di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif," kata Gibran.

Gibran menilai, hal ini merupakan peluang besar dan kesempatan emas bagi Indonesia.

Kakak dari Kaesang Pangarep itu mendorong generasi muda untuk menyiapkan diri, memiliki mimpi besar, dan keberanian membuat terobosan. Ia juga mengingatkan generasi muda untuk beradaptasi dan menjadi tonggak kemajuan.

Sekilas memang tidak ada sesuatu yang baru dari isi video Gibran itu. Terlalu normative dan membosankan. Hampir semua anak muda sudah paham isinya.  

Entah mengapa Gibran begitu percaya diri menayangkan video itu di youtube. Alhasil, ia harus menerima risiko mendapat caci maki dari nitizent. Antara pujian dan caci maki yang diterimanya sangat tidak seimbang.

Kalaupun ada pujian, itu barangkali dari buzzer bayaran yang diminta untuk menyampaikan kata-kata manis pada kolom komentar. Sedangkan masyarakat umum  lebih banyak menulis cari maki yang memojokkan Gibran.

Semua melihat tidak ada yang Istimewa dari anak muda ini.  Gayanya songong, mereka hebat, tapi tak tahu apa-apa. Wajar jika para purnawirawan Jenderal TNI meminta agar Gibran dicopot dari Wapres. Aksinya lebih banyak memalukan ketimbang mengundang pujian. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini