Setelah Bobby Menjabat Gubernur, Terungkap Banyak Proyek Pemko Medan yang Kacau Balau

Sebarkan:

Gubernur Sumut Bobby Nasution meninggalkan sejumlah pekerjaan yang terbengkalai di Pemko Medan
Hasil Pilkada 2024 lalu telah berhasil membawa Bobby Nasution menjabat sebagai gubernur Sumut. Setelah dilantik Februari lalu, Bobby lantas menarik sejumlah pejabat  Pemko Medan untuk menduduki jabatan strategis di provinsi. Tidak disangka, kepergian mereka meninggalkan sejumlah persoalan sehingga membuat Walikota Medan yang baru, Rico Waas, kelabakan.

Salah satu pejabat yang dibawa Bobby  ke Pemerintah Provinsi adalah  Alexander Sinulingga yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan. Kini ia mendapat promosi jabatan dari Bobby Nasution sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara.

Duet Bobby dan Alexander ternyata meninggalkan sejumlah persoalan di Pemko Medan seiring dengan banyaknya proyek yang terbengkalai.

Salah satunya pekerjaan revitalisasi Lapangan Merdeka yang berada di inti kota Medan. Meski  sudah diresmikan pada 19 Februari lalu, tapi proyek itu pada dasarnya masih belum selesai. 

Alexander sengaja memaksa peresmian dipercepat agar memberi citra baik kepada Bobby Nasution yang kala itu akan mengakhiri jabatannya sebagai walikota Medan.

Kini terungkap, peresmian itu seharusnya belum layak dilakukan, sebab ada banyak pekerjaan yang belum selesai. Semestinya Bobby Nasution dan Alexander bertanggungjawab atas kebusukan itu, namun keduanya kini lepas tangan. Mereka tidak mau lagi berurusan dengan proyek itu.

Proyek Lapangan Merdeka yang meninggalkan banyak masalah. Belum lagi proyek Islamic Center, Stadion Teladan, gedung UMKM USU dan lainnya. Semua kini menjadi beban walikota Medan yang baru
Persoalan penting lainnya terkait Lapangan Mereka, antara masalah upah pekerja yang belum dibayarkan pihak subkontraktor untuk pekerjaan eskalator, lift, dan air conditioner (AC). Kondisi ini seharusnya menjadi beban moral bagi Bobby dan Alexander Sinulingga, tapi mereka sama sekali tidak peduli sehingga harus  menjadi beban yang mesti diselesaikan Rico Waas.

“Akibat sikap kedua orang itu, wajar ketika publik menilai ada noda hitam yang telah ditinggalkan pejabat sebelumnya terhadap kondisi Lapangan Merdeka Medan hingga hari ini,” ujar praktisi teknik sipil, Robertus, kepada wartawan.

Ada kecurigaan Robertus kalau penarikan Alexander Sinulingga sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sumut  merupakan strategi Bobby untuk melepaskan diri dari kecaman public karena selama duet mereka di Pemko Medan, banyak proyek yang dikerjakan asal-asalan.

Bobby tidak mau Alexander menjadi bulan-bulanan publik akibat kelalaiann itu. Jika dibiarkan, bisa jadi Alexander akan buka suara sehingga borok Bobby juga ikut terbongkar. Makanya Bobby menarik Alexander untuk menjabat di provinsi. Posisi keduanya pun bisa lebih aman.

Meski demikian, kinerja Alexander Sinulingga semasa menjabat Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan mendapat perhatian khusus dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. 

Terbukti, selain masalah Lapangan Merdeka, BPK juga mulai melihat adanya  sejumlah kekurangan spesifikasi dan volume pada tiga proyek unggulan Bobby Nasution semasa menjabat Wali Kota Medan periode 2021-2025.  

Tiga paket pekerjaan yang dimaksud adalah Revitalisasi Komplek Stadion Kebun Bunga, Pembangunan Gedung Kolaborasi UMKM Square Universitas Sumatera Utara (Plaza UMKM) dan Pembangunan Medan Islamic Centre.

Dalam hasil pemeriksaan dokumen kontrak dan dokumen pendukung serta fisiknya terdapat ketidaksesuaian spesifikasi dan kekurangan volume terhadap proyek multiyears menggunakan dana APBD Pemko Medan sebesar Rp2,8 miliar lebih.

Atas permasalahan tersebut, Pemko Medan berharap masalah itu segera ditindaklanjuti. Jika ada unsur korupsi, lembaga hukum diminta segera bergerak untuk memeriksa Bobby Nasution dan Alexander Sinulingga sehingga walikota Medan yang sekarang tidak menerima getahnya.

Tidak hanya tiga proyek itu saja, proyek revitalisasi Stadion Teladan juga molor sampai sekarang. Bobby terbukti  berkali-kali  ingkar janji dalam menyelesaikan proyek itu. 

Walikota Medan yang baru Rico Waas harus menerima getah dari kacau balaunya proyek Pemko Medan semasa kepemimpinan Bobby Nasution
Ia sempat mengatakan proyek Stadion Teladan akan selesai pada 2023, tapi gagal. Lalu bergeser lagi pada Oktober  2024, juga gagal. Kemudian berubah lagi menjadi Januari 2025,  juga tidak terbukti. Dusta yang ia sampaikan begitu terang benderang. Mirip seperti mertuanya Jokowi yang kerap berdusta kepada masyarakat.

Hingga akhirnya penanganan proyek itu diambilalih oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Kemungkinan Pembangunan Stadion Teladan baru akan selesai pada Juni 2025.

Yang lebih parah adalah proyek Pembangunan Islamic Center Medan yang berlokasi di Medan Labuhan. Hingga kini proyek itu  tak kunjung selesai dikerjakan. Padahal sudah dimulai sejak  awal 2023.

Sementara  anggaran untuk proyek itu terus mengalir terus mengalir, termasuk alokasi dari APBD Kota Medan 2025. Untuk tahun ini, tambahan anggaran itu mencapai Rp 99,789 miliar TA 2025.

Bobby sendiri tidak mau lagi berurusan dengan masalah itu, sebab ia merasa proyek itu menjadi tanggungjawab walikota Medan yang baru. Alexander Sinulingga juga tidak mau mengomentari masalah itu sebab ia mengaku kini focus ke masalah pendidikan provinsi. ***

 

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini