AHY Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan yang Setara, Ungkap Pertemuan dengan Mantan Sekjen PBB

Sebarkan:

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang juga Direktur Eksekutif the Yodhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono saat berbicara di forum internasional membahas pembangunan kesetaraan
The Yudhoyono Institute (TYI) kembali menyelenggarakan TYI Lecture Series dengan tema “Green Growth: Sustainable Growth with Equity”  yang menghadirkan sejumlah pembicara kelas dunia. Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang juga Direktur Eksekutif TYI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengawali pertemuan itu  dengan menyampaikan gagasannya soal pembangunan infrastuktur di Indonesia,

“Sebagai Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, saya mengawasi upaya  berbagai kementerian bidang perencanaan tata ruang dan penggunaan lahan, pembangunan transportasi darat, udara, dan laut, perumahan yang terjangkau. Ini semua erat hubungannya dengan keberlanjutan,” papar AHY.

Keberlanjutan, kata AHY,   bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga martabat manusia, pengurangan kemiskinan, dan keamanan jangka panjang untuk generasi masa depan.

“Di Indonesia, kami melihat bagaimana solusi terintegrasi dapat menciptakan perubahan nyata. Dari irigasi yang lebih baik yang meningkatkan panen dan melindungi dari kekeringan, hingga kepemimpinan kami dalam rantai pasokan EV dan baterai, jalur pembangunan kami semakin dipandu oleh prinsip-prinsip ketahanan, inovasi, dan keadilan sosial, pertumbuhan berkelanjutan harus dengan kesetaraan,” lanjut AHY.

AHY menyampaikan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa berjalan sendiri dalam menghadapi tantangan ini. Tantangan yang dihadapi antara lain perubahan iklim, ketidakamanan pangan dan energi, serta ketidaksetaraan digital.

“Ada tiga isu fundamental. Pertama, bagaimana kita dapat mendefinisikan ulang pertumbuhan dengan cara yang menghargai integritas lingkungan dan kesejahteraan manusia,” kata AHY.

“Lalu yang kedua, bagaimana kita dapat meningkatkan terobosan teknologi sehingga mereka mengangkat bukan hanya beberapa orang, tapi banyak orang. Terakhir, bagaimana kita dapat memastikan tata kelola dan kolaborasi menjembatani wawasan global dengan aksi lokal,” sambungnya.

AHY juga menyampaikan rasa bangganya karena  mendapatkan pesan video khusus dari Sekretaris Jenderal ke-8 Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon.

“Saya berkesempatan bertemu dengan beliau di Hainan selama Forum Boao pada bulan Maret lalu. Meskipun tidak dapat bergabung dengan kami secara langsung, beliau dengan ramah mengirimkan pidatonya yang akan diputar setelah sambutan saya ini,” tutur AHY.

Atas nama The Yudhoyono Institute, AHY menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ban Ki-moon atas dukungannya terhadap acara ini.

Pada acara kali ini, TYI menghadirkan para Profesor dari Universitas Stanford, yaitu Prof. Yi Cui, Prof. William Chueh, dan Prof. David Cohen sebagai panelis. Sementara itu, salah satu dekan di Universitas Stanford, Dr. Arun Majumdar memberikan Keynote Speech. Diskusi dipandu oleh mantan Menteri Perdagangan RI 2011–2014, Gita Wirjawan.

Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Chairman TYI memberikan closing remarks di akhir acara. Hadir dalam acara tersebut antara lain, kalangan akademisi, pengusaha, politisi, hingga perwakilan pemerintah. 

The Yudhoyono Institute (TYI) merupakan lembaga think tank independent, semacam lembaga kajian. Non-politik praktis yang didirikan oleh AHY dan ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono pada 2017.  TYI fokus membahas isu-isu strategis nasional dan internasional. TYI akan berpihak pada 3 pilar utama, yakni liberty (kebebasan), prosperity (kemakmuran), dan security (keamanan).

Selain itu, TYI ini juga hadir untuk mempersiapkan kader-kader pemimpin bangsa yang unggul di masa depan. Direktur eksekutifnya AHY sedangkan  Chairman-nya adalah SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). ***

 


The Yudhoyono Institute ini adalah think tank independent, semacam lembaga kajian. Non-politik praktis," ujar Chief Communication Office The Yudhoyono Institute, Ni Luh Putu Caosa Indryani, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (10/8/2017).

Menurut perempuan yang akrab disapa Osa ini, TYI akan berfokus pada isu-isu strategis nasional dan internasional. TYI akan berpihak pada 3 pilar utama, yakni liberty (kebebasan), prosperity (kemakmuran), dan security (keamanan).

Ads end in 00

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TYI ini juga hadir untuk mempersiapkan kader-kader pemimpin bangsa yang unggul di masa depan. Direktur eksekutifnya AHY. Chairman-nya adalah SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," jelas Osa.

Ada beberapa kegiatan dari TYI yang dipimpin AHY. Apa saja?

"Akan ada school of leadership and management, seminar, rountable diacussion, publication, dan lainnya," jawab Osa.

Saat ini, kantor TYI berada di Jl Wijaya I, Jakarta Selatan. Launching yang akan dihadiri oleh AHY ini akan diselenggarakan malam nanti di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, pukul 19.30 WIB.

TYI tidak terkait dengan Partai Demokrat. Namun AHY, yang dalam Pilgub DKI beberapa waktu lalu, memang diusung oleh partai berlambang mirip logo Mercy itu. AHY pun dalam beberapa kesempatan ikut dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh Demokrat.

AHY dianggap sebagai sosok muda dan banyak mendapat simpati dari kader-kader pimpinan SBY itu. Wasekjen Partai Demokrat Putu Rudana mengapresiasi dibentuknya TYI. Mantan tim sukses AHY tersebut mengatakan TYI merupakan kontribusi AHY dalam pencapaian kepemimpinannya selama 17 tahun di TNI. (

Baca artikel detiknews, "AHY akan Launching The Yudhoyono Institute, Apa Sih?" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-3594069/ahy-akan-launching-the-yudhoyono-institute-apa-sih.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini