Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
mengungkapkan Sekolah Rakyat yang akan digulirkan butuh sebanyak 1.600 guru dan
tenaga kependidikan untuk tahun ajaran 2025/2026.Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf
Jumlah tersebut diproyeksi dari rencana operasional 53 Sekolah Rakyat yang saat ini sedang direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di berbagai wilayah Indonesia.
"Kalau misalnya mengajukan 53 titik sekolah, itu asumsi dibutuhkan sekitar 1.000 guru. Ditambah kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya, bisa sampai 1.600 orang,” kata Saifullah, Senin 19 Mei.
Gus Ipul menegaskan setiap calon guru dan tenaga kependidikan akan menjalani pelatihan peningkatan kompetensi sebelum ditugaskan di Sekolah Rakyat. Hal ini dilakukan untuk memastikan kualitas pengajaran yang optimal sebelum terjun ke lapangan.
“Pasti ada pelatihan kepada tenaga pendidik Sekolah Rakyat. Ini untuk memastikan kinerja mereka sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Rekrutmen tenaga pendidik akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas utama dari jalur ASN dan PPPK. Para calon guru dan kepala sekolah harus memenuhi kualifikasi tertentu, termasuk kemampuan bahasa Inggris dan kesiapan mengikuti wawancara seleksi.
"Kami sedang mematangkan mekanisme rekrutmennya. Tidak bisa sembarangan, karena harus sesuai dengan desain pembelajaran yang sudah dirancang,” pungkas Gus Ipul.
Sekolah rakyat merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan untuk menyediakan akses pendidikan bagi warga miskin dan miskin ekstrem. Sebanyak 53 lokasi Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia siap dibuka pada Juli 2025. ***