![]() |
AHY saat berbicara di Forum BRICS di Brazil yang dihadiri perwakilan berbagai negara berkembang di dunia |
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terbang ke kota Brasilia, Brasil pekan ini untuk menghadiri sekaligus menjadi pembicara dalam BRICS Urbanization Forum. AHY diminta menyampaikan pidato pembuka di pertemuan internasional itu pada 23 Juni.
BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa) adalah kelompok negara berkembang yang memiliki peran besar dalam perekonomian global. Kelompok BRICS saat ini menjadi simbol kekuatan ekonomi baru sebagai penyeimbang dominasi negara Barat dalam tatanan ekonomi dunia.
Indonesia resmi bergabung dengan BRICS pada 6 Januari 2025, menandai langkah strategis untuk memperluas pengaruh dalam ekonomi global dan mendiversifikasi mitra strategisnya. Perjalanan menuju anggota baru bukanlah hal mudah, karena Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang, mengatasi risiko, dan menghadapi dinamika politik serta ekonomi yang muncul dalam lingkup BRICS.
Pada periode tertentu, BRICS melakukan pertemuan khusus membahas perkembangan situasi global terkini. Forum ini tentu saja merupakan ajang dialog internasional tingkat tinggi yang membahas tantangan serta solusi konkret terkait urbanisasi berkelanjutan di negara-negara anggotanya.
Sebagai anggota baru, Indonesia diminta tampil sebagai salah satu pembicara utama di forum itu. Dalam hal ini, Presiden Prabowo Subianto memercayakan tugas itu diberikan kepada AHY mengingat kemampuannya yang sangat trampil dalam berkomunikasi. BRICS Urbanization Forum ini bukan sekadar forum diskusi, melainkan juga menjadi bagian penting dari rangkaian menuju Konferensi Perubahan Iklim COP 30.
Kegiatan ini dimanfaatkan untuk memperkuat kolaborasi lintas negara dalam membangun kota yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan di tengah ancaman krisis iklim global.
Kehadiran AHY di forum ini mempertegas komitmen Indonesia dalam memainkan peran aktif di panggung internasional, khususnya dalam isu pembangunan kota masa depan yang ramah lingkungan dan berkeadilan sosial.
Forum ini juga melibatkan delegasi dari negara-negara mitra, termasuk Republik Federatif Brasil, Republik Arab Mesir, Republik Afrika Selatan, Republik Demokratik Federal Ethiopia, Republik Rakyat Tiongkok, Republik Indonesia, Republik Federal Nigeria, Negara Plurinational Bolivia, dan Republik Kuba, dengan total 72 delegasi yang turut serta.
Forum ini akan menyoroti pembiayaan untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan, termasuk mekanisme pembiayaan yang dapat mendukung kota yang lebih adaptif dan tangguh.
Selain itu, forum ini juga bertujuan untuk mendorong aksi terkoordinasi negara-negara BRICS dalam agenda internasional yang berkaitan dengan adaptasi dan ketahanan, kesenjangan sosial, perumahan, dan isu-isu pembangunan perkotaan berkelanjutan.
BRICS akan berperan sebagai pemimpin dalam transisi perkotaan yang adil dan tangguh dengan fokus pada pengurangan ketimpangan sosial.
Mengingat tingginya gengsi pertemuan ini sehingga peserta yang diundang tentunya bukan orang sembarangan. Oleh karena itu Presiden Prabowo juga lebih mempercayakan tugas itu kepada AHY.
Selayaknya Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang mengikut pertemuan ini. Namun dengan kemampuan komunikasinya yang tidak memadai, serta kharismanya yang nyaris tidak tampak, sangat tidak mungkin sosok Gibran pantas untuk berbicara di forum itu. Sepertinya Gibran lebih layak untuk menyampaikan pidato pada acara hari anak. ***