![]() |
Ketua Golkar Sumut Musa Rajekshah bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf |
Perebutan empat pulau antara Provinsi Sumut dan Aceh menghadirkan perdebatan yang unik. Pasalnya, sebagian besar warga Sumut justru sepakat meminta agar keempat pulau itu dikembalikan kepada Aceh. Secara historis dan sosiologis, keempat pulau itu memang bagian dari Aceh sehingga tidak pantas kalau tiba-tiba dinyatakan sebagai bagian dari wilayah Sumut.
Ketua DPP PDIP Sumut Rapidin Simbolon secara tegas meminta agar status empat pulau itu dikembalikan menjadi milik Aceh. Ia malah curiga ada agenda lain di balik pemindahan status Pulau itu ke wilayah Sumut.
“Jangan-jangan ada potensi tambang di sana sehingga nantinya dijadikan seperti Blok Medan yang dikelola keluarga Solo. Menteri Dalam Negeri harus jujur. Kembalikan saja ke Aceh,” kata Rapidin.
Hal senada juga disampaikan Bupati Tapanuli Tengah, Masintonn Pasaribu yang belakangan mengakui bahwa secara historis empat pulau itu masuk wilayah Aceh, bukan Tapanuli Tengah. Keputusan Menteri Dalam Negeri yang menyatakan keempat pulau itu masuk ke wilayahnya membuat Masinton sempat bingung. Ia mengaku tidak tahu menahu tentang pemindahan status itu.
Masinton turut diajak Gubernur Sumut Bobby Nasution ke Banda Aceh untuk bertemu Gubernur Muzakir Manaf pada 4 Juni lalu. Ia menuruti ajakan itu karena berharap masalah ini bisa cepat selesai melalui dialog antar dua provinsi.
Tidak disangka, sesampai di Aceh ternyata Bobby menawarkan kerjasama untuk pengelolaan keempat pulau itu. Bobby seakan sudah mengklaim bahwa pulau itu adalah milik Sumut.
Ajakan itu tentu saja membuat Aceh tersinggung sehingga Gubernur Aceh menolak berbicara lebih lama dengan mereka. Masinton ikut merasa malu.
Belakangan ia sadar bahwa ajakan kerjasama itu semestinya tidak pantas disampaikan sebab keempat pulau itu sejatinya adalah milik Aceh.
“Semestinya harus diselesaikan pusat terlebih dahulu, Sumut jangan mengklaim begitu saja. Saya pun tidak ingin wilayah Tapanuli Tengah bersengketa dengan Aceh Singkil. Selama ini dua wilayah ini hidup saling rukun,” katanya.
Setelah kembali dari Aceh, Masinton sadar bahwa sepantasnya pulau itu dikembalikan ke Aceh.
“Mendagri harus melihat factor historis dan sosialogis. Jangan sampai terjadi polemik antara wilayah kami dan Aceh,” katanya.
Hanya orang-orang tolol yang mengklaim kalau empat pulau itu merupakan bagian dari Sumut. Bahwa persoalan lokasinya yang lebih dekat ke Tapanuli Tengah tidak bisa menjadi alasan untuk memindahkan pulau itu.
“Kelambir 5, Sei Mencirim atau Pancur Batu itu lebih dekat ke Kota Medan dari pada Lubuk Pakam. Tapi wilayah itu dinyatakan bagian dari Deli Serdang. Begitu juga soal empat pulau itu. Kalau sejak awal merupakan milik Aceh, ya, kita harus dukung itu kembali masuk wilayah Aceh,” ujar Syahrizal, pengamat politik dan akademisi dari USU.
Contoh orang tolol itu adalah ketua DPRD Sumut, Erni Ariyanti Sitorus yang seakan langsung mengajak Aceh bersaing merebut empat pulau itu.
“Kita pertahankan tetap menjadi wilayah Sumut,” katanya.
Terlihat sekali kalau Erni tidak paham sejarah dan tidak tahu masalah geopolitik Aceh. Tak heran jika ia kemudian banyak dihujat warganet karena terlalu nekad menunjukkan kebodohan di depan public.
Yang sangat bijaksana adalah sikap Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck. Ia kemudian mengajak Gubernur Aceh, Muzakir Manaf untuk membuat vlog guna menyerahkan dukungan kepada pusat menyelesaikan sengketa empat pulau itu dengan arif.
“Hari ini saya bersama sahabat saya, Mualim (sebutan untuk Gubernur Aceh Muzakir Manaf). Terkait empat pulau itu, mari kita dorong agar pusat menyelesaikan dengan bijaksana dengan merujuk kepada sejarah dan sosialogis. Jangan membuat kisruh lagi. Aceh dan Sumut merupakan dua daerah yang bersahabat sejak lama,” katanya.
Ijeck sangat mendukung persoalan pulau ini diambilalih oleh Presiden Prabowo. Ia yakin presiden akan membuat keputusan yang lebih damai.
Meski tidak menyebut secara langsung bahwa empat pulau itu harus dikembalikan ke Aceh, tapi Ijeck secara tersirat meminta agar pusat jangan sampai membuat masalah baru. Ia yakin presiden akan memutuskan pengembalikan empat pulau itu menjadi milik Aceh.
Oleh karena itu Ijeck meminta agar warga Sumut tetap menerima kenyataan kalau nantinya status empat pulau itu dikembalikan ke Aceh.
Sikap Ijeck ini lebih sejuk ketimbang Bobby Nasution yang seakan sudah merasa sebagai pemilik pulau itu, lalu mengajak Aceh bekerjasama untuk mengelolanya. Tidak heran jika Bobby mendapat banyak caci maki dari warga Sumut dan Aceh. Hanya para penjilatnya yang merasa kepanasan.
Empat pulau yang disengketakan itu adalah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau yang berlokasi di perbatasan antara wilayah Aceh Singkil dan Tapanuli tengah. Secarahistoris, empat pulau itu sejak dulu masuk wilayah Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil. ***