Ada Sosok Farhan, Taruna Akmil asal Medan Marelan di Acara Parade Bastille Day Paris 2025

Sebarkan:

Kontingen Indonesia tampil paling depan pada parade militer Bastille Day di Paris, Perancis, 14 Juli lalu. Ada sosok pemuda asal Medan Marelan, Muhammad Farhan dalam barisan itu.
Penampilan kontingen Indonesia dalam Parade Bastille Day di Paris, Perancis, 14 Juli lalu meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang. Penampilan itu cukup memukau, apalagi mereka mendapat kehormatan tampil paling depan dari ribuan pasukan yang hadir di acara memperingati Kemerdekaan Perancis itu.

Kontingen Indonesia yang ikut ambil bagian di acara itu sebanyak 504 personel, terdiri dari 159 taruna dari Akademi Militer Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, serta Akademi Kepolisian. Selain itu, terdapat 262 personel dari tiga matra TNI, ditambah tim pendukung.

Dari deretan taruna yang tampil, terdapat sosok anak muda asal Medan Marelan, Muhammad Farhan, 21 tahun yang tampil dalam barisan Taruna Akademi Angkata Laut, berbaris di barisan paling depan. Farhan – demikian ia dipanggil – tampak berdiri gagah di barisan depan dengan atribut taruna AL berwarna abu.

Penampilan Farhan dalam rombongan pasukan militer di acara dunia itu sempat ditayangkan di sejumlah televisi nasional. Ia bergabung dalam Tim Genderang Suling Canka Lokananta, Taruna Akmil yang tampil energik dan penuh semangat.  Lagu patriotik “Maju Tak Gentar” menggema mengiringi langkah tegap para prajurit saat berdefile di barisan depan.

Ayah ibunya, Syafrizal Hendri dan Leli Safina yang menonton tayangan acara itu di televisi sempat menitikkan air mata, menangis terharu bercampur bangga. Mereka tidak menyangka, anak pertama mereka turut diundang ke Paris memeriahkan parade  militer dunia yang cukup bergengsi itu.

Muhammad Farhan setelah parade militer

“Tentu kami sangat bangga melihat Farhan bergabung dalam parade militer itu. Mudah-mudahan Farhan bisa berbuat lebih baik lagi bagi negara,” kata ayahnya Syafrizal Hendri.

Air mata Syahrizal mulai terlihat basah saat bercerita bagaimana gigihnya perjuangan Farhan untuk bisa lolos  diterima sebagai taruna Akmil TNI-AL. Begitu kuatnya tekad untuk masuk Akmil sehingga Farhan sangat aktif berolahraga dan belajar untuk bisa bersaing dalam semua tahapan seleksi.

“Dari kecil ia memang bercita-cita jadi anggota TNI. Makanya sejak SMA, ia langsung mempersiapkan diri mengikusi seleksi Akmil,” kenang Syafrizal.

Di sela-sela persiapan itu, Farhan terkadang  masih menyempatkan diri bekerja serabutan sebagai buruh di pabrik plastic PT Kober di kawasan Industri Medan. Hal itu dilakukan untuk membantu ekonomi keluarga.

Sebagai anak tertua dari tiga bersaudara, Farhan sejak remaja sudah menunjukkan rasa tanggungjawabnya untuk membantu meringankan beban orangtua. Maklum, keluarga mereka bukanlah tergolong orang berada. Ayahnya Syahrizal hanyalah seorang buruh biasa di PT atmindo TBK, sedangkan ibunya, Leli Safina seorang guru PPPK di SDN 064998 Marelan.

Dengan kehidupan yang sederhana itu, Syahrizal sebenarnya sempat meminta Farhan untuk langsung bekerja selesai menamatkan pendidikan SMA. Namun Farhan ngotot melanjutkan cita-citanya.  Syahrizal pun hanya bisa berdo’a untuk anaknya itu.

Perjuangan Farhan tidak sia-sia. Pada 2023 setelah menamatkan pendidikan menengah di SMA Brigjen Katamso 2 Medan, ia langsung mendaftar mengikuti seleksi Akademi Angkatan Laut.   Ia sengaja memilih matra laut karena sangat tertarik dengan perjuangan militer di laut.

Hasilnya, Farhan lolos sebagai salah satu peserta terbaik sehingga bisa mengikuti pendidikan lanjutan di Krembangan, Surabaya, Jawa Timur. Selama mengikut pendidikan itu, Farhan terus meningkatkan kualitas belajarnya. Pada waktu tertentu ia tetap berkomunikasi dengan kedua orangtuanya.

Dengan ketekunannya itu, tak heran jika Farhan berhasil terpilih mewakili Akmil TNI-AL untuk berangkat ke Paris, Perancis. Padahal persaingan mengikuti seleksi sangat ketat. Dari ribuan taruna Akmil-AL, yang dipilih hanya sekitar 37 orang.

Sebelum berangkat pada 6 Juli 2025, Farhan sempat mengabarkan kepada ayah ibunya di Medan. Ia mengaku sudah melakukan persiapan matang untuk tampil di acara itu.

“Mak, doakan saya. Ini merupakan parade militer cukup besar di dunia. Semoga semuanya berjalan lancar,” demikian teleponnya kepada ibunya. 

Farhan bersama sahabatnya sempat menikmati indahnya Kota Paris
Kabar ini tentu saja membuat keluarganya di Medan sangat bahagia. Tak heran, ketika acara itu ditayangkan di televisi, semua keluarganya berebut menonton lebih dekat untuk bisa melihat sosok Farhan yang ikut bergabung dalam defile itu.

Betapa bangga Syahrizal dan Leli Safina  saat melihat anaknya tampil gagah berjalan di barisan depan seraya memainkan melaphone dengan nada ‘Maju Tak Gentar’. 

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Perancis, Emmanuel Macron serta sejumlah pimpinan negara lainnya cukup terpukau dengan indahnya barisan yang dipertontonkan kontingan Indonesia itu, sehingga semuanya memberi applaus untuk penampilan tersebut.

Setelah acara selesai, Farhan dan teman-temannya mendapat kesempatan berkeliling Perancis. Dua hari kemudian mereka kembali ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di Markas Akmil TNI-AL di Surabaya.  

Jika tidak ada aral melintang, anak muda kelahiran 21 Desember 2004 ini akan dilantik sebagai perwira pertama pada tahun depan. ( M.Rinaldy) ***

 

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini