Semakin lama sikap arogan dan ketololan Gubernur Sumut Bobby Nasution semakin terlihat jelas. Saat rapat khusus dengan Komisi II DPR RI pada Kamis (3/7/2025) Bobby menunjukkan sikap itu secara vulgar. Bayangkan, ia sama sekali tidak paham dengan tema pertemuan, sehingga hal yang dibahas melebar ke mana-mana.
Sesuai agenda yang telah ditetapkan, kehadiran Komisi II DPR RI ke kantor Gubernur Sumut adalah dalam rangka kunjungan kerja membahas tema Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), bukan soal lahan eks HGU. Awalnya dialog yang berlangsung di Aula Kantor Gubsu itu fokus kepada masalah.
Namun saat Wakil Walikota Binjai, Hasanul Jihadi alias Jiji berbicara, ia menyampaikan persoalan mengenai lahan eks HGU PTPN II di wilayahnya. Jiji meminta saran dan pendapat Komisi II untuk menyikapi persoalan dimaksud.
“ Selama ini Pemda sangat kesulitan mengadu dalam hal mengatasi permasalahan sengketa pertanahan lahan HGU. Mungkin Komisi II DPR RI bisa membantu menyelesaikan masalah ini,” kata Jiji.
Menyikapi aspirasi itu, anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus mengatakan bahwa masalah itu cukup penting, tapi ada baiknya dibahas pada kesempatan lain karena masalah itu berbeda dengan tema yang akan dibahas saat ini.
“Kita bisa atur pertemuan untuk membahas soal lahan HGU pada kesempatan lain. Pembahasan itu harus melibatkan kementerian terkait agar masalahnya bisa selesai. Kedatangan kami kali ini lebih focus soal Penerimaan Negara Bukan Pajak,” kata Dedi Sitorus.
Anehnya, Bobby Nasution selaku gubernur Sumut terlihat emosi menyikapi jawaban Dedi Sitorus itu. Ia tidak puas dan tampak kesal mendengarnya. Bobby seakan memaksa Komisi II DPR RI untuk segera membahas masalah sengketa lahan HGU pada hari itu juga. Dia sama sekali tidak mau mengacu kepada tema awal.
“Inikan menyangkut aspirasi daerah,” katanya.
Anehnya lagi, Bobby malah mengancam, jika Komisi II DPR RI tidak mau membahas masalah itu, ia mengajak para kepala daerah yang hadir pada pertemuan tersebut untuk walk out, meninggalkan pertemuan.
![]() |
Anggota Komisi II DPR RI Dedi Sitorus |
"Lah gimana sih, gubernur kok baperan," ujar Deddy Sitorus.
Deddy sangat menyayangkan pernyataan Bobby Nasution yang dinilainya emosional saat poin pembahasan melebar ke isu eks HGU. Ia merasa seolah-olah dituding enggan membahas aspirasi kepala daerah terkait persoalan tersebut.
"Persoalan eks HGU itu panjang, harus melibatkan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian ATR/BPN, dan banyak pihak lainnya. Tidak mungkin dibahas hanya dalam waktu satu jam," ujar Deddy kepada wartawan usai acara.
Bukan hanya Dedi yang terheran-heran melihat ulah Bobby, bahkan anggota Komisi II lainnya dari Gerindra, yakni Longki Djanggola juga turut terkejut melihat sikap menantu Jokowi itu. Bobby terlihat sangat arogan dan merasa paling berkuasa.
Untuk diketahui, Bobby saat ini tercatat sebagai kader Gerindra setelah dipecat dari PDI Perjuangan. Saat maju pada Pilkada 2024, Gerindra adalah partai utama yang mendukungnya, di samping Golkar, PAN, PKB dan PKS.
Namun untuk sikap Bobby pada pertemuan dengan Komisi II DPR RI itu, Longki Djanggola selaku politisi Gerindra tampak kesal. Ia justru membenarkan pernyataan rekannya Dedi Sitorus dengan menyebut Gubernur Bobby salah paham karena tidak tahu tema yang dibahas.
“Saya saksinya, tidak ada maksud Pak Deddy menolak aspirasi. Tapi ini persoalan kompleks yang butuh koordinasi lintas lembaga. Harus ada forum khusus untuk membahasnya,” kata Longki yang saat itu bersebelahan dengan Deddy Sitorus.
Ia membenarkan bahwa forum tersebut sejak awal sudah dijadwalkan untuk membahas PNBP, namun justru melebar ke isu eks HGU secara tiba-tiba.
“Makanya ketika disalahartikan seolah kami tak mau dengar aspirasi, tentu jadi sensitif. Padahal kami terbuka, hanya waktunya tidak memungkinkan,” imbuhnya.
Deddy dan Longki sama-sama menegaskan pentingnya komunikasi yang proporsional antara pusat dan daerah agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti dalam forum tersebut. Dedi sendiri sengaja meminta masalah sengketa lahan dibahas pada kesempatan berbeda agar jangan sampai diskusi teknis berubah jadi persoalan emosional.
“Gubernur harusnya paham paham dan bisa menjaga suasana,” kata Longki.
Bisa dikatakan, semua anggota Komisi II DPR RI yang hadir pada dengar pendapat di Aula Kantor Gubernur Sumut itu sangat heran dengan prilaku Bobby Nasution. Mereka semua sependapat bahwa Bobby sepertinya tidak paham dengan tema yang dibahas. Kalau ada masalah lain yang ingin disampaikan, seharusnya dibahas pada kesempatan lain.
“Apa yang disampaikan Pak Gubernur tetap menjadi masukan bagi kami. Tapi untuk persoalan eks HGU ini tentu butuh waktu dan forum yang lebih tepat. Kami bahkan siap memfasilitasi pertemuan dengan kementerian terkait agar persoalan ini bisa tuntas,” ujar Ketua Komisi II DPR RI sekaligus pimpinan tim kunjungan kerja Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda.
Sejauh ini belum ada informasi apakah Bobby sudah paham dengan kesalahannya itu. Nyatanya pertemuan tetap berjalan dan para kepala daerah yang hadir tidak ada yang walkout. Tapi prilaku Bobby itu menghadirkan catatan tersendiri bagi Komisi II DPR RI betapa arogannya pejabat yang satu ini. ***