Duet penyanyi Inggris yang cukup terkenal, Honne akan
menggelar konser di lima kota di Indonesia, yakni di Jakarta, Surabaya,
Makassar, Bandung , Medan dan Pekanbaru. Konser itu mendapat tantangan di sana
sini karena grup music itu terkenal dengan kampanye pro LGBT. Bahkan keduanya
disebut-sebut sebagai pasangan homoseks.Dua personil Honne, Andy Clutterbuck dan James
Hatcher akan tampil di Medan 31 Juli mendatang. Protes muncul karena ada indikasi kampanye pro LGBT dalam konser itu
Khusus di Kota Medan, grup musik itu akan tampil di Dyandra, Santika Hotel pada 31 Juli mendatang. Rencana ini yang mengundang protes keras di kalangan organisasi keagamaan. Mereka meminta agar rencana itu dibatalkan karena tidak sesuai dengan norma masyarakat.
“Mereka adalah grup music yang selalu berkampanye soal pro LGBT. Setiap konsernya identic dengan pesta LGBT. Seharusnya yang seperti itu kita tolak. Jangan sampai mereka mengotori Medan dengan kampanye LGBT melalui music,” kata Ketua Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) dan Panglima Laskar Metar Bilad Deli, Datok Panglima Irwan Supadli.
Irwan beranggapan, dengan memberi ruang menampilkan Honne di Medan, berarti sama halnya meminta masyarakat secara tidak langsung menerima dan menyetujui LGBT.
“Dan itu benar – benar tidak bisa diterima,” kata Irwan Supadli.
Duo Honne yang terdiri dari Andy Clutterbuck dan James Hatcher. Mereka adalah pegiat musik elektronik asal Inggris yang dibentuk pada 2014 di Bow, London. Andy Clutterbuck berperan sebagai penyanyi dan produser, sedangkan James Hatcher sebagai produser.
Honne memainkan musik elektronik dengan sentuhan pop, R&B, soul, dan sophisti-pop. Mereka telah merilis beberapa album, antara lain, "Warm on a Cold Night" (2016), "Love Me/Love Me Not" (2018), dan "Let's Just Say the World Ended a Week from Now, What Would You Do?" (2021).
Beberapa dari lagu mereka cukup terkenal di dunia, antara lain, "Warm on a Cold Night" dan "Location Unknown".
Selain kedua lagu tersebut, Honne juga memiliki beberapa lagu lain yang populer, seperti "All in the Value" "Coastal Love" dan "Gone Are the Days" yang dirilis pada 2016.
![]() |
Sekelompok masyarakat menyampaikan protes atas rencana konser Honne di Medan |
Adapun nama "Honne" diambil dari bahasa Jepang yang berarti "perasaan yang sebenarnya" atau "perasaan jujur". Dalam berbagai penampilannya, grup music ini secara terbuka mengaku kalau mereka adalah pasangan LGBT dan lagu – lagu yang mereka bawa menyimpan pesan untuk dapat menerima LGBT.
Hal ini yang membuat sejumlah ormas di Medan kuatir kalau Honne juga akan berkampanya secara terselubung terkait pro LGBT dalam konsernya. Oleh karena itu, muncul seruan agar konser itu dibatalkan. Jika tidak, akan ada ancaman aksi demonstrasi saat konser itu digelar. ***