KPK Mulai Gamang Lanjutkan kasus Korupsi di Sumut, Bobby Tidak akan tersentuh, Topan Jadi Tumbal

Sebarkan:
Ketua KPK Setyo Budianto

Tanda-tanda KPK mulai ketar ketir dalam menindaklanjuti kasus korupsi jalan yang ada di Sumut mulai terlihat. Hal itu tergambar dari penjelasan Ketua KPK Setyo Budianto yang mengatakan pihaknya belum akan memanggil Bobby. Sejauh ini mereka juga belum melihat adanya keterlibatan Bobby dalam kasus korupsi itu.

“Belum ada rencana pemanggilan. Nanti kalau terindikasi terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumut,” kata Ketua KPK Setyo Budianto berusaha menghindari wartawan.

KPK sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat yang ditangkap dalam kasus korupsi itu, termasuk pemeriksaan untuk Topan Ginting, Kepala Dinas PUPR Sumut yang merupakan pejabat kesayangan Bobby Nasution.  Sejauh ini, kata Setyo, belum ada informasi dan laporan dari penyidik perihal keterlibatan gubernur Sumut dalam suap proyek pembangunan jalan.

"Penyidik masih fokus dengan pokok perkaranya terhadap Kepala Dinas dan PPK. Termasuk juga yang untuk di Balai Besar," katanya.

Diketahui, KPK telah memanggil dua saksi terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Sumatra Utara (Sumut), hari ini. Keduanya merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Muhammad Haldun dan Ryan Muhammad.

Sebelumnya dalam kasus ini, KPK menetapkan lima tersangka atas OTT di Sumut. Kelima tersangka yakni Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut Topan Obaja Putra Ginting (TOP), Kepala UPTD Gn Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut Rasuli Efendi Siregar (RES), dan PPK pada Satker PJN Wilayah I Provinsi Sumut Heliyanto (HEL). Kemudian, Direktur Utama PT DNG M Akhirun Efendi Siregar (KIR), dan Direktur PT RN M Rayhan Dalusmi Pilang (RAY).

Tersangka pemberi menjanjikan suap 10 sampai 20 persen dari nilai proyek yang diberikan yakni sebesar Rp231,8 miliar. KPK menduga dana yang disiapkan untuk menyuap mencapai Rp46 miliar. Topan Ginting disebut-sebut akan mendapat jatah 8 miliar dari uang suap itu.

Selebihnya Rp 28 miliar lagi belum bisa diungkap KPK. Masyarakat yakin jatah Bobby ada di dalamnya, tapi KPK membantah anggapan itu. Sekarang ini terlihat kalau KPK terkesan melindungi Bobby sehingga nantinya menantu Jokowi itu dinyatakan tidak akan terlibat kasus korupsi itu. 

Topan satu-satunya pejabat yang dikorbankan. Ia akan jadi tumbal untuk melindungi keterlibatan Bobby dalam kasus korupsi itu.

Sejauh awal banyak yang meyakini bahwa KPK tidak akan berani memanggil  Bobby karena bagaimanapun juga, posisi KPK sekarang berasal di bawah kendali Kapolri. Ketua KPK Setyo Budianto merupakan perwira Polri yang baru saja pensiun dengan pangkat terakhir bintang tiga. Masuknya Setyo ke lembaga anti rasuah itu adalah atas dukungan Kapolri. Meski sudah pensiun, ketua KPK tetap berstatus anak buah Kapolri.

Begitu juga ketua tim penyidik KPK, Asep Guntur Rahayu, merupakan perwira bintang satu Polri. Sudah pasti ia juga tunduk kepada Kapolri.

Asal tahu saja, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah orang binaan Jokowi. Atas jasa Jokowi sehigga Sigit bisa menduduki jabatan tertinggi di Lembaga Polri hingga melewati sejumlah perwira senior lainnya. Maka itu, jangan berharap KPK berani mengaitkan kasus korupsi jalan itu dengan Bobby. Kalaupun Bobby terlibat, KPK pasti akan melindungi anak juragannya itu. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini