Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI)
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha menyampaikan bahwa jenazah
penata kanselerai KBRI Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, 42 tahun, yang tewas
ditembak di negara itu akan dipulangkan ke Indonesia dalam beberapa hari ke
depan. Pemulangan dilakukan setelah jenazah Zetro menjalani otopsi pekan ini. Ucapan duka mengalir di rumah Zetro Leonardo Purba di Ciputat Tangerang
"Menurut rencana, beberapa hari ke depan, diharapkan sudah dapat dipulangkan ke Indonesia," kata Judha kepada wartawan, Sabtu (6/9/2025).
Judha menyampaikan bahwa KBRI Lima saat ini masih terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk proses pemulangan tersebut.
"KBRI Lima saat ini masih berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk proses pemulangan jenazah Almarhum Mas Zetro, pasca proses otopsi yang sudah dilakukan," tutur dia.
Zetro Leonardo Purba menjadi korban penembakan di Lima pada Senin (1/9/2025) waktu setempat. Ia ditembak sebanyak tiga kali oleh orang tidak dikenal, tak jauh dari kediamannya di wilayah Lince, Lima, Peru. Kepolisian dan tim forensik setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Zetro Leonardo Purba.
Menurut informasi dari media setempat, KBRI Lima telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru terkait peristiwa penembakan diplomat RI itu. Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir mengatakan, kejadian penembakan itu terjadi ketika Zetro hendak memasuki gedung apartemennya. Ia lalu ditembak oleh orang yang tidak dikenal.
Sementara itu, Wamenlu Anis Matta menduga, motif penembakan pegawai penata kanselerai di KBRI Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, mirip perampokan. Pasalnya, dalam insiden itu, Zetro baru saja mengambil uang dari ATM.
"Belum ada (informasi soal dugaan tekanan), kecuali bahwa peristiwa beliau baru mengambil uang dari ATM. Jadi ini ada mirip perampokan," kata Anis Matta di Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).
Terbaru, Komisaris kepolisian setempat D. Guivara menyebut penembakan ini sebagai kasus pembunuhan bayaran. "Ini adalah kasus pembunuhan bayaran pertama yang terjadi di distrik Lince tahun ini," ujarnya, dikutip dari La Republica, Senin (1/9/2025).
Meski demikian, Guivara menegaskan bahwa motif penembakan masih belum jelas. Kepolisian masih menganalisis motif penembakan, termasuk dugaan aksi balas dendam.
“Kemungkinan adanya aksi balas dendam tidak kami kesampingkan,” ujar pejabat kepolisian Peru, David Guivar.
Kemenlu belum menyebutkan ke kota mana jenazah Leonardo akan dibawa pulang ke Indonesia. Besar kemungkinan ke Ciputat, Tangerang karena rumahnya ada di sana.
Leonardo Purba wafat dengan meninggalkan seorang istri bernama Priskila Gultom, Wanita Batak asal Tangerang di mana pasangan ini telah memiliki dua anak. Anak sulung mereka baru berusia sekitar 12 tahun, sementara yang bungsu sekitar 6 tahun. ***