![]() |
| Banjir bandang melanda Batangtoru, Tapanuli Selatan, Selasa 25 November 2025 |
Kabar duka melanda bumi Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan. Selain mendapat serangan banjir akibat hujan yang tak berhenti, air bah atau banjir bandang turun deras dari wilayah pegunungan yang membawa batu-batuan berat menyerang sejumlah desa di dua wilayah itu. Ribuan keluarga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Pemerintah daerah setempat sampai-sampai kewalahan menanganinya
Setidaknya ada dua banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan di wilayah itu. Pertama adalah banjir bandang yang melanda Desa Hutanabolon, Tukka, Tapanuli Tengah, pada Selasa siang (25/11/2025). Air berwarna coklat keruh bercampur kayu mendadak muncul dari arah pegunungan menyebabkan banjir bandang.
Dari video amatir yang beredar di Facebook, banjir bandang di Hutanabolon, Tukka, viral di media sosial. Air coklat keruh bercampur kayu-kayu besar melintas hingga hampir menutup rumah-rumah warga.
Seorang warga terlihat sedang melihat suasana banjir bandang yang melintas di depan rumahnya. Pria ini terlihat sedang berada di lantai dua rumah sedang melihat terjangan banjir bandang. Beberapa kayu besar bersandar di rumahnya, nyaris menutupi hingga lantai dua rumah.
Di lokasi lain, tepatnya di Desa Mardame, Sitahuis, Tapteng, pada Selasa itu juga terjadi bencana longsor menimbun sejumlah rumah warga di sana. Kejadian longsor dipastikan terjadi akibat hujan deras mengguyur wilayah setempat selama empat hari terakhir. Bencana itu menewaskan seorang ibu dan tiga anaknya. Semua korban sudah ditemukan pada hari yang sama.
Keempat korban itu adalah Dewi Hutabarat (33), Ibu Rumah Tangga, dan tiga anaknya masing-masing Tio Arta Rouli Lumbantobing (7), Vania Aurora Lumbantobing (4) dan Ilona Lumbantobing (3). Mereka ditemukan dalam keadaan tertimbun di dalam rumah.
Saat longsor terjadi, suami korban, Poliman Lumbantobing (37), sedang tidak berada di tempat karena sedang bekerja sebagai sopir angkutan di luar kota. Sampai mala mini keempat jenazah korban disemayamkan di rumah keluarga di Dusun 1 Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis. Rencana besok akan disemayamkan.
Di tempat lainnya, ratusan warga di Sibuni-buni, Sarudik, terpaksa mengungsi akibat banjir. Curah hujan yang tinggi selama lima hari berturut, mengakibatkan Tapteng lumpuh. Banjir di mana-mana. Banjir di Sibuni-buni ini dimulai sejak pukul 05.00 WIB, Selasa (25/11/2025). Kondisi terkini disebutkan kalau ketinggian air mencapai pinggang orang dewas, masih menggenangi ratusan rumah warga.
Banjir Bandang Batangtoru
Tidak hanya di Tapanuli Tengah, tetangganya Tapanuli Selatan juga mengalami bencana yang tidak kalah tragisnya. Kawasan yang dilanda bencana itu adalah Kecamatan Batangtoru. Banjir bandang melanda wilayah itu pada Selasa 25 November yang mengakibatkan akses jalan yang menghubungkan wilayah itu dengan Tapanuli Tengah (Tapteng) terputus.
Setidaknya ada 3 desa yang diterjang banjir bandang di Batangtoru. Huta Godang, Garoga dan Aek Ngadol. Banjir bandang terbesar terjadi di Huta Godang dan Garoga. Banjir terjadi diakibatkan meluapnya Sungai Garoga. Ratusan warga dikabarkan sedang mengungsi.
Untuk warga di Aek Ngadol mengungsi ke Desa Batu Hula. Di sana ratusan warga sedang dievakuasi. Ada posko dan tenda yang sudah dibangun. Saat ini jalan nasional lintas barat Tapanuli sementara lumpuh total.Jalanan penuh lumpur.
Penyaluran bantuan ke lokasi bencana dari wilayah lain dipastikan tidak mudah karena sejumlah jalan menuju Tapsel dan Tapteng juga terputus. Jalur Sipirok, Tapsel ke Tarutung, Taput, sudah putus total akibat dua titik longsor di dua titik. Titik longsor ada di Desa Marsada dan Desa Aek Latong.
Bupati Berkoordinasi dengan Gubernur
Bupati Tapteng Masinton Pasaribu mengaku sudah melaporkan bencana itu ke Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution. Bobby pun mengaku sudah mendengar kabar tersebut.
"Sudah tahu, ada beberapa di Tapsel, di Tapanuli Tengah tadi juga Pak Bupati langsung nelpon pada saat kita acara tadi, tadi Pak Bupati melaporkan juga di Tapteng ada korban jiwa 4 orang," kata Bobby Nasution di Kabupaten Batu Bara, Selasa (25/11/2025).
Bobby kemudian meminta Masinton untuk terus memonitor perkembangan soal bencana itu. Ia meminta agar mengutamakan keselamatan masyarakat terlebih dahulu.
Suami Kahiyang Ayu ini mengungkapkan jika beberapa bulan lalu ia telah mengumpulkan perwakilan kabupaten/kota di Kabupaten Langkat. Kegiatan itu untuk mendengarkan pesan dari BMKG pusat soal potensi hujan deras di November dan Desember 2025. Bobby meminta agar kepala daerah maupun OPD terkait agar lebih peduli terkait potensi bencana jika ingin masyarakat aware juga.
Belum jelas apa rencana pemprovsu untuk membantu penanganan bencana di dua kabupaten itu. Malah tidak hanya Tapteng dan tapsel, sejumlah kabupaten/kota lainnya di Sumut juga mengalami bencana meski dalam eskalasi yang lebih kecil.
Berdasarkan data BPBD Sumut, setidaknya ada tujuh kab/kota yang mengalami bencana alam adalah, Kota Sibolga, Gunung Sitoli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Nias Selatan, Mandailing Natal, dan Padang Lawas.
Untuk Kota Sibolga ada empat kecamatan yang dilanda banjir bandang. Hal itu disebabkan intensitas air hujan tinggi sejak Senin, 24 September. Empat kecamatan itu adalah Sibolga Kota, Sibolga Sambas, Sibolga Selatan, dan Sibolga Utara.
Sementara untuk Kabupaten Tapteng, kata Sri terdapat Tujuh Kecamatan yang terdampak Banjir Bandang. Tujuh Kecamatan itu, Pandan, Sarudik, Badiri, Barus, Kolang, Tukka, dan Lumut. Banjir bandang ini disebabkan hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Tapteng sejak 17-22 November.
