![]() |
| Gubernur Sumut Bobby Nasution melantik Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Sumut Dikky Anugerah Panjaitan beserta pengurus periode 2025-2030, Sabtu (22/11/2025). |
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution dengan rasa bangga melantik Dikki Anugerah Panjaitan sebagai Ketua Kwarda Sumut. Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Medan, Sabtu (22/11/2025). Dikki Anugerah menjabat sebagai Ketua Kwarda Pramuka Sumut setelah Topan Ginting, pejabat yang terpilih pada musyawarah sebelumnya, keburu ditangkap KPK.
Dikki sendiri termasuk sosok yang kontroversi karena namanya turut dikaitkan dengan kasus korupsi proyek jalan di Sumut bersama Topan Ginting. Bahkan ia sudah dipanggil untuk memberikan kesaksian di pengadilan tindak pidana korupsi Medan. Dikki disebut-sebut ikut menerima aliran uang korupsi itu.
Dikki dan Topan Ginting adalah dua sahabat yang sama-sama merupakan pejabat di kantor Gubernur Sumut. Keduanya merupakan pejabat yang sangat dekat dengan Gubernur Bobby Nasution.
Dikki dan Topan ikut membantu kampanye Bobby saat Pilkada 2024 lalu sehingga tidak heran jika keduanya mendapat jabatan empuk di masa kepemimpinan Bobby sebagai gubernur. Topan sebagai Kepala Dinas PUPR Sumut dan Dikki sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Sumut.
Karena dianggap pejabat yang loyal kepada pimpinan, Bobby Nasution kerap menempatkan kedua anak buahnya ini untuk bergerak di berbagai organisasi masyarakat. Untuk Topan Ginting misalnya, Bobby pernah menempatkannya sebagai Ketua Kwarcab Kota Medan, dengan tujuan agar Topan bisa menggerakkan anggota Pramuka untuk kepentingan politik Bobby.
Langkah itu berhasil di mana pada Pilkada 2024 lalu, Topan sukses mengarahkan seluruh pegiat Pramuka Kota Medan untuk mendukung Bobby Nasution terpilih sebagai gubernur.
Langkah yang sama kembali dilakukan Bobby menjelang Pilkada 2029 mendatang. Ia lantas mendudukkan Topan Ginting sebagai ketua Kwarda Pramuka Tingkat provinsi, dengan harapan Topan bisa memobilisasi semua anggota pramuka untuk kembali memilihnya pada Pilkada gubernur 2029.
Tapi siapa sangka, sebelum Topan dilantik sebagai Ketua Kwarda Pramuka Sumut, ia keburu ditangkap KPK dalam kasus korupsi. Topan saat ini harus menjalani persidangan dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Gagal menempatkan Topan sebagai ketua Pramuka Sumut, Bobby lantas memaksa seluruh pengurus Pramuka di Sumut untuk mendukung Dikki Anugerah Panjaitan sebagai pengganti. Padahal secara aturan, Dikki tidak memenuhi syarat untuk menduduki jabatan itu sebab ia sama sekali tidak pernah aktif dalam kegiatan Pramuka.
Namun demi kepentingan politik 2029, Bobby menabrak semua aturan itu. Ia sadar, anggota pramuka di Sumut mencapai ratusan ribu orang, dan tentu saja semua ini merupakan potensi besar untuk digerakkan pada Pilkada mendatang.
Maka itu berbagai aturan yang menghambat untuk menaikkan Dikki sebagai Ketua, ditabrak begitu saja. Seluruh pengurus Kwarcab Pramuka di Sumut dipaksa menerima Dikki sebagai ketua di Tingkat Provinsi.
Dikki akhirnya resmi dilantik sebagai Ketua Kwarda Pramuka Sumut pada Sabtu (22/11/2025). Ia didampingi Bobby Indra Prayoga sebagai Sekretaris, Syafrizal Syah sebagai Bendahara. Sementara Usman Effendy Sitorus dilantik sebagai Ketua Lembaga Pemeriksa Keuangan Kwartir Sumut.
Dalam sambutan itu, Bobby menyampaikan pidato serenomi yang normatif. Misalnya ia mengatakan, “ “Tantangannya saat ini berbeda, dan menjadi kewajiban kita untuk menyiapkan generasi yang akan mengisi Indonesia emas 2045. Tinggal 20 tahun lagi dan itu waktu yang singkat,” ujarnya.
Namun dibalik semua itu, tak bisa dibantah, Bobby sengaja menempatkan Dikki agar bisa mengendalikan Pramuka untuk kepentingan 2029.
Seorang pegiat Pramuka Senior di Sumut membenarkan hal ini. Ia mengakui kalau Bobby akan berupaya menempatkan orang-orangnya di semua organisasi yang memiliki banyak anggota.
“Sesuai AD/ART Pramuka, Dikki seharusnya tidak memenuhi syarat menjadi Ketua Kwarda Sumut karena ia tidak berpengalaman dalam kepengurusan Pramuka di daerah. Tapi semua dipaksakan Bobby demi untuk kepentingan 2029,” kata pegiat pramuka senior itu.
Sumber itu memastikan, masa-masa awal kepemimpinan Dikki di Pramuka Sumut tidak akan banyak melakukan kegiatan di lapangan. Tapi coba lihat menjelang Pilkada nanti, pasti akan banyak kegiatan pramuka yang diselenggarakan di berbagai daerah.
“Lihat saja nanti, begitu menjelang Pilkada 2029, Pramuka akan aktif di berbagai daerah. Pura-pura melakukan kegiatan sosial dan pelatihan, padahal semua itu untuk kepentingan Bobby pada pemilihan gubernur. Semua orang pasti bisa membaca dinamika ini,” kata sumber itu. ***
